016 [ BME ]

647 91 2
                                    

NOTE ; Part ini lebih panjang dari part sebelumnya, Jadi Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NOTE ; Part ini lebih panjang dari part sebelumnya, Jadi Happy Reading.

──────────

B

erkelana entah kemana, berpasrah pada sayap dan juga kaki yang menuntun jalan nya.

Rasanya hampir saja ia menyerah, tak tahu apa yang mongoddes rencanakan hingga hanya dengan sekali serangan saja membuat klan nya porak poranda.

Mencari jati diri dari satu tempat ketempat lain nya, mencari tempat berlindung dengan tuan yang tak akan menyakiti dan mengusirnya lagi, sudah banyak yang ia lalui. Menjadi korban kekerasan manusia yang sudah di anggap nya panutan sekaligus keluarga, hingga kekuatan nya tak mampu ia kendalikan dan berakhir membunuh tuan nya.

Memohon ampun pada manusia, hingga di cap makhluk rendahan pun sudah ia rasakan. Berat memang menjalani semua itu sendirian tanpa adanya klan yang siap pasang badan.

Mungkin ini takdir yang di tulisan mongoddes padanya, hingga ia tak dirasa terbang terlalu jauh. Dari daratan barat sampai berakhir di negeri ini. Negeri yang bahkan masih mengenal dan paham betul tentang klan nya, walaupun ada sedikit kesalah pahaman tentang pelaku pembunuhan berantai.

Tapi tak apa, semuanya sudah selesai sekarang.

Rumah yang ia impikan, tuan yang ia impikan, serta lingkungan dan keluarga yang ia impikan kini sudah terwujud lewat hadir nya hoseok dalam hidup nya.

"Suga kenapa kau melamun?" lamunan nya membuyar, ketika suara lembut dari teman sekaligus semestanya berujar.

Suga sedikit melirik ke arah hoseok yang sedang berjalan ke arah nya. Lalu ia tersenyum dan menggelengkan kepala.

"Ah tidak, aku hanya memikirkan dulu."

"Dulu, maksud mu kehidupan mu?"

"Iya begitulah."

"Hey, kalo ada apa apa bicara saja padaku mengerti?" Suga mengangguk paham dan tersenyum, melihat suga tersenyum membuat hati hoseok kembali tenang.

Ku beritahu, semenjak hoseok sibuk dengan Park Jimin, Suga cenderung lebih diam dan lebih menakutkan dari biasanya. Mata yang biasa nya berbinar, kini selalu saja menatap dengan tajam bak elang yang mengincar mangsa nya.

Hoseok tak paham mengapa, yang ia tau suga hanya cemburu dengan jimin. Hanya itu saja.

"Suga, aku penasaran dengan maksud dari perkataanmu yang akan menjaga ku."

"Tidak ada, memang insting ku seorang vampire lah yang mengharuskan ku menjaga mu." Jawab Suga sekenanya, memang ini lah kenyataan yang harus setiap vampire terima.

Menjaga tuan nya, walaupun nyawa mereka yang menjadi taruhan. Tak apa, selagi tuan nya aman, jiwa vampire akan tenang.

Dan lagi, memberitahu Hoseok kebenarannya bukan lah sesuatu yang bijaksana. Karena keadaan nya jika di bandingkan dengan Park Jimin masih kalah besar. Jadi, biar saja Hoseok tak mengetahui apapun, dan menjadikan tugas nya semakin berat itu tak masalah bagi nya.

BOY MEET EVIL [ YONSEOK/SOPE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang