015 [ BME ]

760 94 8
                                    

──────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────────

Menikmati semilir angin hingga tak di rasa hari sudah senja, membuat Hoseok berpikir kenapa dengan suga nya.

Setiap kali ia bercerita tentang Jimin sahabatnya, suga selalu saja merasa emosi bahkan berdiam diri dan mendiamkan nya untuk beberapa saat. Sebenarnya ada apa dengan Jimin dan Suga?

"Suga, kau tidur?" mata sipit yang awalnya terpejam kini terbuka dengan perlahan, netra yang sudah beberapa jam menutup kini menyapa wajah teduh di depannya.

Ujung bibir tipis itu melengkung, membentuk sebuah senyuman yang entah mengapa membuat Hoseok merasa sedikit tercubit dibagian dada serta hatinya.

"Kau tau jung, hidup denganmu mengajarkan ku segala hal, aku jadi lebih tau banyak hal dari yang kecil hingga hal besar, ak ───

"Kenapa kau bilang begitu?" potong Hoseok, Suga menggeleng saja lalu menarik tangan hoseok agar mendekat ke tubuhnya.

Kepalanya menyandar di perut hoseok dengan tangan yang melingkar dipinggang ramping pemuda kelahiran gwangju itu.

"Entah sampai kapan aku bisa menjaga mu Jung, semakin lama aku menjaga mu semakin besar pula tantanganku." Ujarnya, kepala yang tadi menyandar kini mendongak mentap hoseok yang tak bergeming sedikitpun.

"Tapi aku tak akan menyerah Jung." Lanjutnya, hoseok mengusap lembut kepala suga dan menepuk nepuk pelan pucuknya. Hoseok tau suga sedang memikirkan sesuatu sekarang, tapi entah apa yang ada di pikiran vampire itu hingga ia mengatakan omong kosong ini.

Entahlah, hoseok tak tau.

🎞️

Tak lama setelah mereka mendapat kabar jika Hoseok sudah pulang, keduanya berniat untuk langsung menemui pemuda itu di rumahnya.

Dengan Jungkook yang membawa beberapa buah tangan untuk dinikmati bersama.

"Gguk! Apa kau sudah siap? Astaga manusia ini selalu saja membuatku menunggu."

"Hey kau ini tak bisa sedikit saja bersabar? Aku sedang menyiapkan makanan." Jawab jungkook kesal.

Bagaimana pemuda bergigi kelinci itu tak merasa kesal dengan kelakuan taehyung yang sendari tadi berteriak tak sabaran saat ia tengah menyiapkan beberapa makanan yang akan dibawa nya nanti.

Harusnya vampire bermarga Kim itu lebih bisa bersabar bukan? Ah sudahlah ini membuat jungkook kesal saja.

"Tae, kau merasa ada yang aneh tidak dengan kelakuan berlebihan suga kemarin?"

"Kenapa kau menanyakan itu?" jungkook mengerutkan dahinya lalu menggeleng, ia pun tak tau alasan pastinya.

"Aku tak tau, tapi aku merasa ada yang aneh."

"Ah begitukah? Sudahlah nanti kita terlambat." Taehyung berdiri, sedikit membenarkan pakaian nya lalu mengambil kunci mobil dan buru - buru keluar rumah, meninggalkan jungkook yang sudah menggerutu dibelakangnya.

Tin ! Tin !

"Aish ! Aku bisa gila karena buru - buru seperti ini." Diambilnya seluruh makanan yang sudah ia siapkan, lalu ia keluar rumah tak lupa mengunci pintunya dan buru - buru masuk kedalam mobil taehyung.

Brugh !

"Bisakah kau sabar tuan Kim?"

"Aku lapar Jung, makanya tak sabar."

"Sudah cepat jalankan mobilnya." Titah jungkook, taehyung mengangguk lalu menjalankan mobil hitam miliknya.

Selama perjalanan tak ada yang membuka suara, jungkook yang biasanya rewel kini memutuskan untuk diam dan memilih memandangi jalanan kota yang mulai ramai karena sudah senja.

Sedangkan taehyung fokus menatap jalanan di depannya agar memastikan mereka berdua selamat sampai tujuan.

Sepanjang perjalanan semuanya aman, hingga -

Ckiittt !

"Yak ! Bisakah kau hati hati tae, aku kaget tau." Ujar jungkook sembari memukul lengan taehyung dan memegangi dadanya yang sedang berpesta pora akibat kaget.

Harap - harap jantungnya masih aman.

"Lihatlah, ada orang yang tiba tiba berjongkok di depan Jung." jungkook melihat kedepan, benar saja, ada seorang pemuda yang menunduk didepan mobilnya.

"Aish tak bisa di biarkan ini."

Brugh !

"Hey apa kau tak melihat mobil ini sedang melaju? Kalo tadi kau tertabrak bagaimana?" Omelnya, pemuda itu terus merapalkan kata maaf sembari membungkuk bungkukkan badannya.

"Maafkan saya, saya hanya menyelamatkan burung ── loh Jungkook?" Ujarnya, jungkook mengedipkan matanya berkali kali, mencoba mengingat siapakah pemuda didepannya ini.

"Kau? Jihoon? Kau park jihoon?" Pemuda itu mengangguk lalu tersenyum lebar ke arah jungkook yang membulatkan kedua bola matanya.

"Akh ji! Aku merindukan mu." Pekik jungkook, lalu tubuh itu menubruk badan jihoon yang berdiri di depannya.

Di peluknya erat badan jihoon, berbeda dengan keadaan diluar, Taehyung yang berada di dalam mobil membulatkan matanya dan memukul stir mobil lalu segara keluar dari dalam mobilnya.

"Jung." Ucapnya sembari menarik jauh badan jihoon yang masih dipeluk jungkook.

Shit !

Taehyung tau siapa dia, siapa jihoon yang dipeluk jungkook tadi. Tapi ada hubungan apa jungkook dan jihoon?

"Tae, kau ini kenapa? Dia temanku, Park Jihoon."

"Cepat jung, kita buru buru." Titah taehyung, jungkook mengerutkan dahinya lalu menatap jihoon.

"Ji aku pergi dulu oke? Nanti kapan kapan kita ketemu lagi oke?" Pamitnya, taehyung yang sudah berjalan duluan menghela nafas.

"Jung cepatlah."

"Ish, iya iya! Papai jii." Jihoon mengangguk, lalu memundurkan dirinya ke tepi jalan agar mobil yang ditumpangi jungkook bisa jalan.

Brugh !

Brugh !

Taehyung menjalankan mobilnya lalu mengegasnya langsung.

"Tae kau ini kenapa?"

"Jangan berteman dengannya lagi, aku tak suka."

"Ken ──

"Sudahlah Jung." Tegasnya, jungkook langsung diam dan membuang pandangannya kearah samping.





"Jadi begitu, ah iya aku tau"


***
Sampai Jumpa

***Sampai Jumpa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BOY MEET EVIL [ YONSEOK/SOPE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang