028 [ BME ]

252 42 3
                                    

──────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────────

Semilir angin mendadak lebih kencang, menerpa dedaunan yang dilewatinya serta membawa beberapa daun kering untuk menjatuhkan diri di atas tanah.

Di bawah sana, seluruh vampire yang menyaksikan gerakan beberapa detik lalu masih diam terpaku mengamati seorang pria dengan pedang panjang yang masih menancap apik di dada lawannya.

Rembesan cairan merah kental semakin memperkeruh keadaan, membuat genangan sungai kecil di tengah medan perang.

Dan si pelaku pun ikut mematung. Kesadarannya mulai mengusai jiwa yang tadi entah mengapa memiliki keberanian untuk melenyapkan nyawa seseorang.

"S - suga." gumam taehyung di belakang sana, yang di panggil menoleh lemah dengan air mata yang tanpa permisi menetes sendiri.

Namjoon, seokjin dan jungkook yang baru datang langsung mematung di tempatnya. Namjoon menepuk bahu sang suami memberi kode untuk memeriksa kembali seseorang yang tengah sekarat itu.

Hoseok pun sama.

Vampire itu menangis, memegangi dada nya yang mulai sesak dengan tangan yang sudah berlumuran darah segar.

Hanya beberapa langkah seokjin mendekati keduanya, ia memegang dengan kuat pedang di atas dada dan mengambil nya sekali tarikan.

Srett

"Bagaimana?"

"Kita harus membawa nya, aku akan mengobati luka dia."

"Apa akan berhasil?"

"Kita belum mencobanya." ujar seokjin, di robek nya baju yang ia kenakan lalu di ikatkan ke dada yang masih saja menciptakan aliran darah segar.

───── flashback

"TIDAK SUGA! JANGAN!"

taehyung memekik lantang kala pedang panjang dengan darah di ujungnya di layangkan dengan mantap oleh salah satu vampire yang tengah bertarung.

Berbeda dengan taehyung yang panik luar biasa, chanyeol dan pasukannya jelas tertawa remeh sembari menatap hoseok yang mematung di tempatnya.

Jimin pun sama, vampire yang di kira lebih baik dari ayah dan pasukannya itu tak kalah berengsek dengan mereka.

Dengan tingkah pongah nya, jimin mendekat ke arah hoseok lalu menepuk bahunya.

Dengan perasaan yang berkecamuk hoseok menoleh lemah, menatap jimin seolah meminta jawaban dengan apa yang terjadi barusan.

"Terimakasih hoseok, nanti kita minum minum lagi." Ujarnya sebelum melenggang pergi dan meninggalkan hoseok sendirian.

Air matanya menetes, memeluk erat sosok yang tadi tumbang karena ulahnya.

Hoseok menoleh ke arah taehyung, memelas meminta bantuan. Namun nihil, kejadian tadi sukses membuat vampire itu diam mematung di tempatnya. Yang hoseok dengar, hanya lirihan yang di lontarkan oleh taehyung di belakangnya.

Hanya sesaat setelah itu, rombongan namjoon, seokjin dan jungkook mendekat.

"Tenang, aku akan mencoba menyelamatkan suga."

───── flashback off

Tepat di mansion berarsitektur tua, seokjin sibuk bolak balik guna mengambil peralatan dan obat obatan untuk menyelamatkan nyawa suga.

Taehyung jungkook dan namjoon ikut membantu, sekedar membersihkan luka atau pun ikut mengolesi obat racikan yang di buat seokjin dari dedaunan herbal.

Sedangkan hoseok, ia masih diam sembari mengamati sang pujaan tengah sekarat di atas ranjang pesakitan.

Perasaannya tercampur aduk, ia terus menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi dengan suga hari ini. Jika saja ia bisa mengontrol pikirannya mungkin saja hal ini tak akan terjadi.

Dengan sisa tenaga, ia mengusap air matanya kasar lalu pergi begitu saja meninggalkan suga beserta yang lainnya.

Tujuannya hanya satu, membalaskan dendam atas apa yang terjadi pada sang pujaan.




















































































"Haha aku tak menyangka, jika putraku bisa bermain drama secantik ini." Ujarnya sembari menepuk nepuk pundak sang putra sulung.

Segelas darah merah berada di genggamannya, menikmati malam dengan pesta akibat tumbangnya suga mungkin hal yang tengah di lakukan pasukan chanyeol saat ini.

Karena mereka yakin, suga adalah jantung dari hoseok. Jika suga lemah, maka hoseok pun sama lemahnya.

Dengan begitu, mengalahkan pasukan namjoon akan sangat mudah.

"Ayah saja yang tidak mengerti jalan ceritaku."

"Iya iya, ayah akui kau pemenangnya disini."

"Tapi aku merasa, ini tak akan semudah yang kita bayangkan, yah." Jihoon berujar, bungsu putra chanyeol itu tengah ikut duduk dengan segelas cairan merah yang sedari tadi mereka teguk.

Namun ekspresinya lebih tegang dari pada sang ayah juga kakak nya.

"Tenanglah, aku yakin hoseok tak akan kembali kemari. Mungkin ia tengah menangisi kekasihnya yang sudah mati itu?" Jawab jimin seadanya, chanyeol menganggukkan kepala lalu menepuk bahu sang putra bungsu.

"Benar apa kata kakak mu, jadi nikmati saja malam ini."

"TUAN! TERJADI KEKACAUAN DI BARAT LAUT."

🎞️

Pasukan di daerah barat laut hampir gugur semua, kewalahan menghadi sosok yang tengah mengamuk memporak porandakan daerah mereka.

"Cepat! Minta bantuan pasukan inti." Teriak salah satu prajurit.

Hoseok, sang pelaku.

Bak kesetanan menerobos jalur barat laut daerah Chanyeol.

Tanpa permisi ke namjoon dan seokjin yang tengah mengobati suga, ia langsung pergi guna membalaskan dendamnya.

Dengan sosok bat nya, ia meratakan semua yang mencoba menghalangi jalannya untuk balas dendam.

"PANGGIL TUAN KALIAN! SI BRENGSEK ITU HARUS MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERBUATANNYA!"

Brakk!

Dilemparnya seorang prajurit yang berada di garda depan, nafasnya memberu kasar dengan sorotan mata tajam dan aliran darah segar yang mengalir melewati pipinya.

"Wah ada tamu disini."








***
Sampai Jumpa


BOY MEET EVIL [ YONSEOK/SOPE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang