HAPPY READING 🌙
"Kakak ihhhh."
"Apa sayanggggg."
"Sana ke kelas kakak, bentar lagi masuk tau." Alula mengerucut sebal, menatap laki-laki tampan yang duduk terbalik di depan bangkunya. Tadi dengan seenaknya dia mengusir seorang gadis yang sedang duduk disana tanpa dosa.
"Ini udah di kelas kan?" Ucap laki-laki itu dengan menopang dagunya. Masih betah memandangi berbagai ekspresi di wajah kembarannya.
Sagara saat ini memang kelas 2 SMA, berbeda dengan Alula yang baru masuk sekolah. Alula yang telat untuk masuk ajaran baru, maka dari itu Sagara adalah kakak kelasnya.
"Maksudnya itu kelasnya kak Sagara. Ini kan kelas aku, nanti di marahin guru tau."
"Engga bakalan, nanti tinggal bilang aja mau pindah kelas." Ucapnya enteng.
"Engga boleh ih. Masa kamu mau turun kelas? Nanti aku aduin sama Mamanya kak Saga biar di marahin!"
"Mama aku, Mama kamu juga kali, Al." Ucap santai Saga, tapi membuat Alula langsung terdiam.
Tania yang sejak tadi diam memperhatikan akhirnya menoleh menatap temannya, meminta penjelasan apa yang di ucapkan oleh Saga barusan. Alula canggung, dia bahkan belum percaya bahwa dia adalah kembaran laki-laki itu.
"Nanti aku jelasin ya." Pinta Alula memelas saat melihat wajah menyeramkan Tania.
"Lo utang banyak cerita ke gue! Awas aja lo!" Sinisnya galak.
"HEH! Apa-apaan lo ngomong gitu ke dia?!"
Tania maupun penghuni kelas tersentak mendengar suara marah itu.
"Lo siapa berani-beraninya galakin Alula hah?!"
Tania meneguk ludahnya kasar. Mati dia kalau berani berurusan dengan Saga.
"M-maaf kak....g-gue cuma udah t-terbiasa gitu ke Lula..." Cicitnya takut.
"Kak Saga ih! Apa-apaan sih? Engga boleh gitu tau!" Alula frustasi pada laki-laki ini. Sejak pagi tadi sudah merecoki dengan datang tiba-tiba ke rumahnya untuk menjemputnya, drama pada parkiran sekolah, lalu sekarang bertengkar dengan temannya.
"Awas aja lo." Ancam Saga pada Tania yang hanya tersenyum kikuk.
"Kakakkkk ih masuk kelas sanaaaaa!"
"Ihhh engga mauuuuu." Ucapnya ikut menirukan suara Alula.
"Aku pukul nih?"
"Wah, jadi engga sabar. Sini beruan!" Ucap laki-laki itu antusias sambil berdiri dan membungkukkan badan condong kearah Alula.
"Aaaaaa kak Saga nyebelin!"
Sagara tidak tahan lagi, tangannya terangkat dan menangkup kedua pipi Alula dengan kedua tangannya.
"Astaga Al! Kamu gemesin banget sih!" Decak laki-laki itu, sedetik kemudian menghujami wajah Alula dengan ciuman dimana-mana.
"Muachhh." Terakhir jatuh pada kening Alula dengan ciuman panjang.
Rahang penghuni kelas sudah hampir jatuh melihat seorang Sagara Giano Cakrawala bersikap kekanak-kanakan dan semenggemaskan itu.
🌙
"Sana, lo aja." Bisiknya sambil menyikut pinggang temannya.
"Ck! Itu temen lo ya."
"Temen lo juga bangsat!" Geram Raka melotot. Capek sekali laki-laki itu, jika ada hal-hal yang tidak menguntungkan pasti selalu dirinya yang di ajukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Change (Possessive)
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Kehidupan Alula itu rumit. Hidup tinggal bersama keluarganya selama ini sangat berat, selalu di berikan hal jahat dan perlakuan tidak adil, bahkan sampai kedua orang tuanya meninggalpun kehidupannya tidak sama sekali lebih b...
