16 - Arena

23.1K 2.6K 710
                                    

Happy Reading 🐢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading 🐢

"Permisi..." Gadis itu berdiri di depan meja resepsionis yang sedang di isi oleh dua orang wanita cantik. "Apa Tuan Victor Giano Cakrawala ada?"

Kedua penjaga resepsionis itu tersenyum sopan di hadapan gadis berseragam putih abu-abu itu.

"Adek ada perlu apa dengan bapak Victor? Biar saya sampaikan dengan beliau." Ucap salah satu dari mereka dengan ramah.

Alula tersenyum sebelum menjawab. "Bilangin kalau Al di bawah gitu mba hehe."

Kedua wanita itu saling menatap, bingung antara ingin menuruti keinginan gadis di depannya ini atau tidak.

"Sebentar, saya sambungkan dengan beliau ya, dek." Ucap resepsionis itu lagi. Sedangkan Alula mengangguk paham dan menunggu sambil melihat-lihat isi kantor kakaknya.

Orang-orang berlalu lalang di lobby luas itu, semua memakai kemeja serta pakaian khas kantoran. Alula menjadi sorotan karena memakai seragam sekolah, banyak yang menatap aneh sekaligus penasaran dirinya.

"Kata bapak, kamu di suruh tunggu di sini sebentar ya. Sekertarisnya lagi menuju kemari." Jelas resepsionis itu memberi tahu setelah menutup telponnya.

"Makasih ya mba-mba." Kata gadis itu ramah. "Oh iya mba, aku ada permen, Nih."

Kedua gadis disana sempat melongo sebentar, lalu hampir tertawa melihat wajah lugu dan polos Alula saat ini. Jadi kedua resepsionis itu mengambil permen pemberian Alula.

"Makasih ya cantik, nanti mba makan. Ini, kita tukeran, kamu mau?"

Salah satu resepsionis itu menawarkan sebuah susu kotak mini.

"Ini biasanya buat ganjel perut mba pas pagi-pagi kalau laper."

Alula kembali tersenyum senang, tangannya mengambil susu itu dan meminumnya, tidak lupa gadis itu mengucapkan terimakasih dengan semangat.

"Minum apa?" Suara itu datang dari arah belakangnya. Victor disana dengan satu orang lagi di belakangnya.

"Susu kotak, di kasih sama mba-mba baik." Alula menunjuk kedua resepsionis itu yang sudah menunduk sopan. Di atas meja resepsionis ada permen yang tadi Alula berikan, Victor tersenyum tipis saat tau pasti itu dari adiknya. Memang siapa lagi yang akan membelikan permen model seperti itu disaat umur mereka sudah dewasa?

 Memang siapa lagi yang akan membelikan permen model seperti itu disaat umur mereka sudah dewasa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Life Change (Possessive)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang