" Gak kerasa ya sebentar lagi kita kelas 12" celetuk seorang siswi saat berjalan di koridor sekolah bersama tiga temannya.
" Iya sebentar lagi kelas 12 , berarti nanti kak angkasa lulus" jawab lesuh sang empu yang berdiri di tengah.
" Ya ampun Rain! Udah berapa kali gue bilang berhenti ngejar kak angkasa , yang ada Lo yang capek" sentak gadis yang berdiri di pinggir kanan.
Rain pun lantas menengok ke arah sang empu " Ryua.. Aku bakal berhenti kok kalau udah waktunya"
Ryua langsung memberhentikan langkahnya membuat Rain , dan Lia ikut berhenti "maksud Lo?"
Rain hanya tersenyum lalu saat pandangan nya mengarah ke kantin matanya langsung berbinar " Lia , Ryua aku ke kantin ya , bye!" Seru rain lalu berlari meninggalkan kedua temannya.
Sedangkan Ryua dan Lia masih berdiri di tempat menatap heran kepergian Rain " Temen Lo bener bener aneh ya Li"
Lia yang mendengar itu langsung menatap Ryua yang berada di sampingnya " Temen Lo juga kampret"
_____
" Hai kak angkasa!" Sapa Rain girang saat melihat angkasa yang sedang duduk di kursi kantin bersama teman- temannya.
" Angkasa doang yang di sapa nih kita nya enggak ?" Celetuk oknum berkacamata , Arjuna namanya.
Rain yang mendengar itu pun melontarkan cengiran nya " Hehehe hai juga kak Arjun , kak Haidar , kak jeno , kak radin ----
Merasa ada yang kurang Rain pun mengerutkan keningnya "eh kok kak Felix gak ada?"
Jeno yang sedang asyik meminum es teh itu pun lantas menjawab pertanyaan Rain " biasa orang bucin mah beda" jawab jeno ketika mengingat Felix sedang berada di kelas Jihan.
Tawa pun terdengar dari mulut Haidar dan Radinka "hahaha ada yang panas ternyata" sindir Haidar menatap jeno yang juga menatapnya.
" Bangsat Lo " kesal jeno
Arjuna segera menampol bibir jeno "filter dulu omongannya ada anak kecil Disini" ucap Arjuna sembari menengok ke arah Rain.
" Gak apa apa kok kak , aku udah gede" saut Rain terkekeh canggung.
Radinka yang sadar Rain membawa kotak makan pun langsung bertanya kepada sang pemilik " Rain mau makan?" Tanya radinka
" Hah?" Beo Rain.
Radinka terkekeh gemas melihat raut bingung sang empu " itu kok bawa kotak makan , Rain mau makan?"
Sampai lupa!
Niat awal Rain kan ngasih bekal buat kak angkasa eh malah ngobrol , batin Rain.
Rain pun menggeleng menjawab radinka "enggak kak , ini buat kak angkasa" jawab rain dengan senyuman.
Rain pun melirik Angkasa yang berada di sampingnya "kak tadi mamah titip bekal untuk kakak" alibi Rain.
Jujur saja jika angkasa tau bekal itu darinya ia tidak akan menerima , makanya ia menggunakan mamah nya untuk itu.
Angkasa melirik sekilas bekal yang Rain suguhkan lalu netranya kembali menatap buku yang sedang ia baca
" Gak usah bohong mamah gak mungkin bikin bekal terus di hias kayak bocah TK" ucap Angkasa datar.Rain pun mendengus kesal " habisnya kak angkasa kan gak mau Nerima bekal dari aku , makanya aku bohong" jujur rain
Haidar yang melihat suasana menjadi dingin pun segera menarik kotak makan itu " udah udah neng geulis entong sedih atuh , bekal nya biar aa Haidar yang makan " bujuk haidar ketika melihat Rain cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Teen Fiction[ SELESAI ] Rain.. kamu itu hujan, aroma-mu itu candu , kepergianmu itu pilu. - Angkasa Atharrazka