" mah Rain berangkat ya?" ucap Rain yang sedang menuruni anak tangga.
Kemarin Rain baru saja dibolehkan pulang oleh dokter kia karena sudah lumayan membaik tapi dengan catatan harus tetap istirahat total.
Lily yang melihat anaknya turun dari tangga pun mengerutkan keningnya "loh kok kamu sekolah? Gak denger kata dokter kia kemarin? Kamu harus istirahat Rain"
Rain tersenyum lalu memeluk sang ibu "Rain kangen sama temen temen , Rain juga belum sempet minta maaf sama pak botak dan sama yang lainnya karena masalah yang kemarin, janji deh ini yang terakhir boleh yaaa maaah."
Lily melepaskan pelukannya lalu menyelipkan rambut rain ke belakang telinga kirinya "tapi kalau ada apa apa langsung telpon mamah ya?"
Rain mengangguk lalu mengecup pipi sang ibu sekilas "sayaaang mamah, Rain berangan ya assalamualaikum."
Rain berjalan keluar rumah dengan senyuman yang tidak luntur sedari tadi , hari ini Rain meminta untuk tidak di antar oleh pak Udin karena ia ingin berangkat dengan angkasa.
" Ayo kak!" Seru Rain saat angkasa telah tiba di depannya.
" Mamah izinin emangnya?" Tanya angkasa
Rain mengambil helm yang angkasa taruh di lengan kanannya "di izinin dooong" jawab Rain sambil memakai helm di kepalanya.
angkasa hanya bisa mendengus pasrah , ia tau bahwa Rain masih belum pulih total angkasa juga tahu jika Rain belum boleh bersekolah oleh dokter kia.
"Ayok jalan kak , kok malah ngelamun" Rain menepuk pundak angkasa dari belakang.
Angkasa pun membuyarkan lamunannya "pegangan"
" Udah " saut Rain lalu memeluk Tas yang ia jadikan sebagai jarak untuk dia dan angkasa.
Angkasa menoleh ke belakang menatap mata Rain "pegangan." pinta angkasa lagi.
"Ini udah" saut Rain seraya menunjukkan tangannya yang memegang tas miliknya itu.
Angkasa terkekeh kecil lalu menarik kedua tangan Rain untuk melingkar di perutnya.
Rain menegang seketika karena perlakuan angkasa barusan.
"maksud gue gini" ucap angkasa singkat lalu melajukan Vespanya.
_________
" Belajar yang bener" titah angkasa ketika sudah sampai di depan kelas Rain.
"Gak usah belajar juga aku udah pinter" sombong Rain menatap angkasa remeh
Angkasa menatap perempuan yang di hadapannya datar
"ahh" desah Rain karena angkasa yang baru saja menyentil keningnya.
angkasa mendekatkan tubuhnya ke arah Rain lalu membisikkan sesuatu , yang membuat Rain menahan nafasnya.
" gue gamau punya pacar sombong" bisik angkasa lalu setelahnya meninggalkan Rain yang masih membatu.
Tunggu apa kata kak angkasa barusan? Pacar? Ini aku gak salah denger kan? Astagfirullah Rain kamu udah jantungan sekarang congean lagi , batin Rain menggebu.
Rain pun segera menggelengkan kepalanya lalu masuk kedalam kelas dengan perasaan yang sangat susah di ekspresikan.
" DAEBAAAK! Rain Lo kok udah masuk?" Heboh daehwi saat Rain berjalan melewati pintu kelas.
" Iyalah masuk kan udah sembuh " jawab Rain sambil menarik turunkan kedua alisnya.
Lia pun sama terkejutnya seperti daehwi namun ia memilih bertanya kepada Rain saat perempuan itu sudah duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Teen Fiction[ SELESAI ] Rain.. kamu itu hujan, aroma-mu itu candu , kepergianmu itu pilu. - Angkasa Atharrazka