Chapter 8

183 40 13
                                    

Dua hari lagi!! (4)

Alya, Gerald , you and Zee.

Gerald
guys besok di McD aja ya , belajarnya.
19.19

Zee
Okay!
19.21

Gerald
Alya sama Rain bisa kan?
19.21

Alya
Bisa , Lo jemput gue.
19.21

Rain

Alya berangkat bareng aku aja

19.21


Alya
Gak
19.21

Gerald
Okay okay besok gue jemput Lo Al
19.22

Rain

Rumah Gerald jauh loh Al dari perumahan kita.

19.22

Kamu kan paling gak suka telat dan nunggu jadi berangkat bareng aku aja ༼☯﹏☯༽

19.22


Alya
Gamau.
19.22

Zee
Udahlah sama rain aja Al , rumah Lo berdua kan depan depanan.
19.22

Alya
Terserah
19.23

Rain

Sip! Besok kita berangkat bareng

19.24

"MAMAH!" rain berlari dari kamar menuju ruang makan dengan raut muka yang berbinar.

Lily sempat tersentak mendengar pekikan dari sang anak , saat Rain menuruni anak tangga Lily memasang raut curiganya karena raut wajah Rain terlihat begitu senang.

" Kenapa kamu?" Tanya Lily saat Rain telah duduk di kursi meja makan.

Rain masih mesem mesem sendiri sembari menatap sang ibu "coba tebak Rain kenapa"

" eumm kamu pasti hab---

"BESOK ALYA MAU BERANGKAT BARENG RAIN!" belum tuntas sang ibu menebak Rain sudah lebih dulu memberitahu.

Lily mengerjapkan matanya "emang kamu mau kemana?"

"Besok Rain sama yang lain mau belajar di McD , terus Alya mau bareng sama rain!" Jawab Rain antusias.

Lily mengangguk tanpa minat mendengar jawaban Rain , Rain pun melunturkan senyumnya saat melihat raut wajah milik sang ibu.

"Mamah kenapa?"

" Kalau mamah bilang mamah kecewa sama Alya gimana?" Tanya Lily yang tiba tiba random.

Rain mengerutkan kening bingung dengan pertanyaan Lily , sampai akhirnya ia tahu kemana arah pembicaraan ini.

Rain menghela nafasnya pelan " mah Alya begini juga karena Rain"

Lilit menggeleng " mamah tau Alya itu sahabat kamu. tapi kenapa dia gak mau mendengar penjelasan kamu yang sebenarnya?, Dan kenapa mereka seolah-olah membuat kamu sebagai seorang pendosa?" Tanya Lily yang sudah berkaca-kaca.

" Mereka cuma salah paham mah.. ,Rain yakin pasti ada saatnya kok" jawab Rain diakhiri dengan senyuman.

Lily menghela nafasnya kasar lalu menghapus jejak air mata yang ada di pipinya. Liliy pun memutuskan untuk memberhentikan pembicaraan ini. "terserah kamu, sekarang waktunya makan"

Rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang