Part 2

5 0 0
                                    

Kalea menendang batu yang ada di depannya dengan mulut yang tidak berhenti bicara. Kesal. Kenapa Eldan berkata seperti itu, apa maksud dari perkataannnya. Kak Eldan sedang menantangnya atau bagaimana, ia rasa tidak punya salah kepadanya.

Kalea berpikir, sebenarnya tidak ada gunanya juga ia bersikap seperti ini. Mungki kak Eldan memang sedang usil saja.

Tidak mau berpikir terlalu jauh, Kalea berjalan menuju tenda. Tantangan pertama sudah selesai. Sayang sekali pada tantangan ini, kelompok Kalea tidak dapat memenangkannya. Pemenang pada tantangan hari ini dimenangi oleh kelompok biru. Walaupun begitu, kelompok Kalea tidak berkecil hati. Masih ada 2 tantangan lagi yang bisa mereka usahakan, pikir mereka.

Kalea melihat Zena dan Sheva sedang bercanda gurau. Kegiatan hari ini selesai lebih cepat, jadi mereka dapat sedikit bersantai untuk mempersiapkan diri dihari esok.

"Lo dari mana aja Le?" tanya sheva.

Kalea ikut berbaring di tengah-tengah keduanya.

"Cari udara segar" ucap Kalea.

"Tadi ponsel lo bunyi, kayanya ada yang telpon" ucap Zena.

"Ha? dari siapa?"

"Ya mana gua tahu, liat aja sendiri. Tadi gua ga berani buka"

"Oke oke"

Ketika berjalan-jalan di luar tadi, Kalea memang tidak membawa ponselnya. Kalea mengambil ponsel yang berada di dalam tasnya. Sejak sampai tempat ini, Kalea belum membuka ponselnya sama sekali. Kalea lupa memberi kabar keluarganya bahwa ia sudah sampai. Ponsel Kalea menyala, terlihat notifikasi dari Kenzi yang paling atas. Cepat-cepat ia menelpon kembali kenzi.

"Lo dari mana aja sih, kok baru telpon gua" tanya Kenzi, bahkan kalea belum sempat memberi sapaan.

"Ayah sama bunda khawatir tau ga?"

"Iya Lea minta maaf, bilang sama ayah dan bunda, Kalea baik-baik aja disini"

"Lo kangen ya sama gua?" tanya Kalea jahil.

"Gak" jawab Kenzi cepat.

"Lea tau isi hati bang Ken"

"Lo disana belajar jadi cenayang?"

"Wah jelas"

"Sama siapa?"

"Sama semut, tadi dia abis bisikin Lea. Katanya lo belom mandi"

"Makin aneh aja lo, udah ya gua matiin" ucap Kenzi, benar apa yang dikatakan Kalea, Kenzi memang belum mandi.

Percayalah, Kalea bukan cenayang. Kalea sudah hafal dengan kebiasaan abangnya, nanti Kenzi pasti akan mandi tengah malam. Alasannya biar berasa dinginnya, kata kenzi saat Kalea pernah bertanya.

"Iya, jangan kangen Lea" ucap Kalea seraya terkekeh, setelah itu telpon dimatikan sepihak oleh Kenzi.

"Siapa Le?" tanya Sheva penasaran.

"Abang gua"

"Lo punya abang?! Sejak kapan?" tanya Sheva dramatis.

"Sejak gua lahir lah Shev"

"Bener juga"

"Mau liat mukanya dong" lanjut Sheva.

"Jangan mau Le, nanti jadi incaran Sheva" ucap Zena yang sejak tadi hanya menyimak.

"Ya tergantung, Kalo ganteng pasti lah" ucap Sheva dengan cengirannya. Zena memutar bola matanya malas. Bertahun-tahun berteman dengan Sheva, sudah membuatnya mengerti dengan sifatnya.

SINGGAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang