#AL-5

20 13 2
                                    


      " Hadirmu bukan sebuah bencana tapi malapetaka"

  

                           *****

       Kaki jenjang Alisha menghampiri meja kantin yang kemarin ia duduki bersama teman-temannya. Semua yang ada disana menatap ke arah Alisha takut terjadi sesuatu pada gadis itu.

"Alisha kok lama banget, lo diapain sama Pak Ardi?" tanya Mitha menatap Alisha.

"Gak diapa-apain dia cuma minta maaf," Jawab Alisha santai.

"Wah serius, gak bohong?" Kali ini Mitha bertanya dengan nada antusiasnya.

"Enggak, ngapain bohong"

"Syukurlah tuh guru Minta maaf, masak ni ya Alisha mau dihukum karna gak nyetor tugas padahal dia kan baru kemarin disini," Jelas Mitha berusaha meneeangkan kepada teman-temannya yang tampak keheranan karna tidak mengetahui permasalahan yang terjadi.

"Busett dah ahh," Rey menggerutu mendengar penuturan Alisha.

       Alfin yang sedari tadi mendengar tanpa mengeluarkan sepatah katapun mulai mengerti kenapa gadis itu menangis tadi pagi, ternyata karena hal ini, kasihan sekali.

Karena terlalu asik mengobrol Alisha sampai lupa memesan makanan, baru saja ia ingin beranjak untuk memesan makanan tapi bel masuk sudah berbunyi, alhasil ia harus memasuki kelas dengan perut kosong.

"Cabut guys udah bel," Rey langsung pergi dari tempat duduknya sambil menarik lengan Yasmin begitu juga Farhan yang mengekori kedua orang tersebut.

Alisha, Mitha dan Alfin berjalan beriringan menuju kelas mereka masing-masing, tetapi Mitha harus singgah ke perpustakaan sebentar untuk mengembalikan buku yang dipinjamnya minggu lalu. Karena tidak ingin ditunggu Alisha dan Alfin pergi meninggalkan Mitha di depan ruang perpustakaan.

Di tengah-tengah perjalanan mereka tidak berbicara sepatah katapun, bahkan Alfin berjalan di belakang Alisha tidak ingin berada dii samping gadis itu.

Tiba-tiba saja kepala Alisha menjadi pusing, tadi pagi ia hanya memakan roti, dan saat jam istirahat ia belum sempat memakan apapun. Dengan sekuat tenaga Alisha berusaha meneruskan langkahnya tetapi sialanya ia harus terjatuh karena tersandung , seketika tubuh Alisha menjadi lemas, ia tidak mempunyai kekuatan lagi untuk berdiri dan semua yang ada dipandangannya serasa kabur hingga semuanya menjadi gelap.

Entah apa yang membuat lelaki itu masih setia duduk di sebuah kursi yang ada di dalam ruang UKS SMA Angkasa ini, sesekali ia menatap ke arah gadis yang masih memejamkan matanya itu terlihat sangat polos dan cantik di mata Alfin.

Tetapi sesungguhnya Alfin berada disini bukan untuk memandangi gadis itu, hanya saja ia malas untuk masuk ke kelas. Ia sudah mengirimkan pesan kepada pacarnya namun hingga sekarang pacarnya itu belum datang, bahkan gadis yang ditolongnya ini belum membuka matanya sama sekali.

"Eukhh..," Alisha memegangi kepalanya yang sedikit pusing, ia tahu sekarang ia berada di ruang UKS mengingat terakhir kali ia terjatuh dan kemudian pingsan.

Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang UKS hingga matanya terfokus pada satu titik dimana ia bias melihat Alfin sedang memainkan ponselnya.

"Alfin," panggil Alisha

"Hm"

Alisha medengus , setidaknya Alfin mengatakan kenapa ia duduk disini tapi malah ia terus-terusan bermain ponsel.

"Mitha mana, dia gak tau Alisha disini," Tanya Alisha

"Tau"

"Terus kenapa gak datang,"

"Gak tau,"

Percuma saja Alisha membuka mulutnya untuk berbicara dengan Alfin sedari tadi, lelaki ini saangat irit bicara kalau Alisha jadi Mitha sudah pasti ia tidak akan tahan.

"Laperr.," rengek Alisha

"Lo mau minta makan sama gue?," Tanya Alfin sambal menaikan satu alisnya.

"enggak mau minta tolong suruh beliinn," kekeh Alisha

Alfin memasang wajah datarnya, karena tidak tega melihat wajah gadis itu yang pucat ia berlalu untuk pergi ke kantin.

"Alfin mau kemana?" Tanya Alisha sedikit berteriak terhadap Alfin yang sudah berada di depan pintu.

"Kantin" Balasnya

"Yeaayy," Alisha merasa senang akhirnya Alfin mau membelikannya makanan karena ia sudah sangat lapar dari tadi.

Alfin tersenyum kecil melihat tingkah konyol gadis itu lalu berlalu pergi.

Pintu ruang UKS aakhirnya terbuka, menampakkan orang yang sedari tadi dicari Alisha. Mitha gadis itu datang dengan raut wajah paniknya.

"Yaampun Alisha, lo nggak apa-apa kan gue panik, bangett,"

"Gak apa, kenapa baru datang?"

"Tadi udah mau kesini gak dikasih sama guruya, katanya biarin lo istirahat dulu, ini aja gue kesini bilangnya kebelet mau ketilet wkwkw,"

"Kalau gitu kamu harusnya gak usah datang," Alisha tampak cemas memikirkan Mitha yang bolos dari kelas karena menjenguk dirinya.

Ditengah-tengah percakapan mereka datanglah Alfin membawa sebungkus roti dan air mineral untuk Alisha. Mitha Nampak terkejut melihat kedatangan Alfin.

"Kamu masih disini Fin?" Tanya Mitha

" Sekarang mau ke kelas, nih buat lo" Kata Alfin sambal menyodorkan roti dan air mineral untuk Alisha.

"Nanti pulang sekolah aku tunggu," Kata Alfin kepada Mitha sambIl tersenyum, Alisha yang melihatnya seketika merasa terhipnotis sesaat melihat senyum yang muncul dari laki-laki itu.

"Iya Fin hati-hati," Kata Mitha, kemudian Alfin pergi meninggalkan mereka berdua.

Rasanya sekarang Alisha ingin mempunyai pacar melihat keromantisan pasangan yang ada di depannya tadi. Tapi prinsipnya tidak boleh goyah BELAJAR HARUS NOMOR SATU titik.

Sabtu/22/05/2021 : In The Morning

Nexttt bakalan lebih seru!!!! >>>>>>

AL-OVE(Alisha&Alfin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang