"Jangan pernah takut untuk melangkah, semua memang sulit pada awaalnya, perlahan semua akan membaik dan membaik"
-----*****-----
Di rooftop Sekolah Angkasa terlihat dua remaja yang tengah menjalin hubungan itu sedang berbincang-bicaang. Lengan kanan sang lelaki tengah memegang pundak sang wanita layaknya orang berpacaran.
"Ka aku udah bilang, hati-hati sama orang baru kenal itha, kamu kenapa juga ajak-ajak siswa baru itu ke kantin," Kesal Alfin
"Dia itu lugu banget fin, lagian aku tau kok dia baik cantik lagi iya kan?" Tanya Mitha sambal menaaikan satu alisnya.
"HMM.."
"Udahlah fin kamu ngajak aku kesini cuma mau bilang itu doang, lebih baik aku anterin Alisha tadi biar lebih akrab, buang-buang waktu aja,'
"Kok gak ikhlas banget sih buang-buang waktu untuk pacar sendiri juga."
"ikhlas kok ikhlas, udah ya aku masuk kelas dulu," Keika Mitha ingin pergi Alfin mencegahnya dengan mencekal kedua pergelangan tangannya.
"Disini aja dulu, aku males masuk kelas," Alfin kembali memegangi pundak Alisha seperti semula.
"Itu mah kamu ,, aku mau masuk kelas biar pinter,"
"EHH..Tumben kamu niat jadi pinter, udahlah jadi pacar aku itu gak harus pinter yang penting perhatian," Tegas Alfin.
"paansih gajelas," kata Mitha sambil mengembungkan kedua pipinya yang membuat Alfin menjadi gemas hingga mencubiti kedua pipi gadis itu.
"Mitha," Sebuah suara menghentikan langkah Alfin melakukan aktivitasnya, suara itu berasal dari belakang Alfin ia tidak lain adalah Alisha.
"Mitha kamu di ssuruh masuk kelas sama gurunya," Lanjut Alisha
"Ehh iya Sha sekarang gue mau masuk, barengan yuk," Ajak Mitha
"Alfin kamu tinggal?" Tanya Alisha
"Gak apa kali Sha dia udah gede, " Kata Mitha
"Dahh.. Fin aku masuk dulu ya, nanti pulangnya tunggu di parkiran," Perintah Mitha
"Hm"
Sebelum pergi Alisha sempat memandangi cowok itu, ia tidak habis pikir apa cowok itu adalah jelmaan es di Alaska , kelihatan dari raut wajahnya sangat dingin dan irit bicara. Sedangkan Mitha adalah orang yang banyak bicara, apa mungkin Mitha melelehkan dinginnya es di Alaska.
Bel sekolah Angkasa berbunyi menandakan sudah saatnya seluruh siswa pulang kerumahnya masing-masing.
Yasmin datang bersamaan dengan Rey, Alisha bisa melihat bagaiman Rey menggandeng lengan jasmin. Mereka pun menghapiri Alisha.
"Al, kita duluan ya, hati-hati di jalan, ngomong-ngomong Mitha mana?" Tanya Yasmin.
"Sama Alfin," Jawab Mitha singkat
"Tuh anak maunya sama pacarnya doang," celoteh Rey
"Lo juga gitu kalii," balas Yasmin
"Tuh mereka gue duluan ya si Rey mau ngajak gue makan katanya," Kata Yasmin yang melihat Mitha dan Alfin datang
"Iya hati-hati," Alisha pun hendak meninggalkan tempat juga , toh untuk apa dia disana tapi sebuah suara menghentikan langkahnya..
"Alisha wait me," Sudah jelas suara itu berasal dari Mitha pacar sang most wanted sekolah Angkasa.
Berbeda dengan Mitha yang menatapnya dengan senyuman lelaki di sampingnya justru menatap Alisha dengan dingin seperti pertama kali mereka bertemu.
"Alisha lo mau pulang sama siapa? dijemput supir ?" Tanya Mitha
"Enggak , aku mau naik taksi," Yang benar saja, ia tidak punya supir, mama dan papanya dulu hanya menitipkan pembantu karena jarak rumahnya dan sekolah Srikandi cukup dekat ia tidak diberikan supir.
"Alfin, anterin Alisha sono gihh, dia kan baru pertama kali disini," Kata Mitha dengan entengnya.
Alfin yang mendengar itu langsung melotot "Lo gilaa, ya kali gue ninggalin lo sendiri disini Itha, biarin aja dia nyari taksi biar terbiasa," Alfin menatap tajam Mitha bisa-bisanya ia menyuruh pacarnya mengantar wanita lain.
Alisha yang mendengar itu tertegun, Alfin berbicara sepanjang itu? wahh ia kira cowok itu selalu irit bicara.
"Gak usah Itha, aku pulang sendiri aja , tadi juga aku datang sendiri kan," Kata Alisha meyakinkan Mitha.
"Dengerkan? Ayo pergi," Tanpa menunggu lama lagi Alfin menarik tangan Mitha meninggalkan Alisha, sementara Mitha menggerutu kesal dengan tingkah Alfin.
Sementara Alisha ia tidak menghiraukan kedua temannya itu ia pun lekas pergi dari sana untuk mencari taksi.
Sudah 1 jam menunggu ia belum juga mendapatkan taksi, bukannya tidak ada taksi tetapi setiap taksi yang lewat selalu saja berisi penumpang Alisha tidak tahu lagi harus bagaimana, disini ia tidak punya siapa-siapa pembantunya tidak mungkin bisa menjemputnya, kalau tahu begini Alisha akan menyuruh papanya mengirim supir untuknya di Jakarta. Tapi papanya saja belum tahu ia pindah ke Jakarta untuk sementara waktu. Bukannya apa-apa tapi Alisha malas memberitahu kedua orang tuanya, ia sangat kesal karena kedua orang tuanya jarang bersamanya, kenapa harus mereka berdua yang bekerja, kenapa ibunya tidak di rumah saja..
"Ikut?" Sebuah suara membuyarkan lamunan Alisha, ia pun menatap orang yang menawarinya tumpangan itu.
Bagaimana mungkin Alisha tidak terkejut, orang yang tadi menolak mengantarnya kini menawarkan diri untuk mengantarnya pulang.
"Mitha yang suruh," Alfin kembali berucap.
'Dia pacar orang masak kamu ikut gitu aja' Kata Alisha dalam hatinya
'Tapi daripada aku nunggu taksi lama lagii,, ikut aja deh,' monolognyaAlfin bersiap pergi karena tidak ada jawaban dari gadis itu.
"Ikut..." Tanpa menunggu aba-aba lagi Alisha langsung menaiki motor Alfin.
"Alfin, kost an Alisha yang di sebelah barat bengkel itu, tau kan?" Tanya Alisha.
"hm," Jawan Alfin
"Jam segini emang susah banget ya cari taksi, penuh semua," Alisha yang berusaha memecah keheningan kembali bersuara tapi tidak dibalas oleh Alfin.
Alisha terus saja bertanya ini dan itu meskipun tidak digubris oleh Alfin.
Alfin yang sedari tadi diam saja-pun tidak bisa berkata-kata Mitha bilang temannya sangat polos, polos dari mana ...
Sesampainya di tempat kost Alisha, Alfin langsung pergi padahal Alisha ingin mengucapkan terima kasih.
Sab.15/05/2021 : In The Afternoon
Next.....
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-OVE(Alisha&Alfin)
Fiksi RemajaAlisha Purnama adalah salah satu siswi cerdas dan cantik yang berasal dari SMA Srikandi. Karena kepintarannya itulah ia ditunjuk menjadi siswi pertukaran antar sekolah oleh gurunya yang membuatnya bertemu dengan Alfin Narendra di sekolah yang ditemp...