Gong Jun ingat benar saat itu.
Dia diam-diam memandang lagi kearah Zhang Laoshi di sampingnya.
Di atas panggung mendadak suara penonton menghilang dalam pendengarannya.
Dia ingat betul saat Zhang Laoshi mengungkapkan perasaannya padanya. Dan hari ini, Partner nya mengatakan sesuatu yang menyentuh hatinya.
Bagaimana bisa dia menjanjikan itu padanya? Tidak lagi secara pribadi tapi dihadapan semua orang.
Sebegitu besarkan peraaan Zhang Laoshi padanya?
Lalu bagaimana perasaan Gong Jun sendiri?"... Aku akan selalu ada untukmu,"
Janji milik Zhāng Zhéhàn menggaung kembali dalam benaknya kini.
Entah untuk yang keberapa kalinya Gong Jun mati-matian menahan air matanya untuk tak mengalir keluar.
Tangannya bergetar saat ini. Rasanya ingin cepat-cepat berlari pergi dan menyerah.Lalu saat mereka satu persatu mesti meninggalkan panggung dan kembali ke ruang ganti.
Gong Jun terduduk.
Tertunduk dalam diam dan bahunya mulai bergetar. Mulanya isak itu terdengar pelan, hingga akhirnya staff Studionya mengetahui ada yang salah dengannya. Namun mereka tak berani mendekat lebih jauh dan membiarkan Gong Jun terlarut dalam tangisnya."JunJun?"
Gong Jun lupa kalau ruangan ini dia pakai bersama Zhang Laoshinya,
Tentu saja partnernya itu akan kemari. Lalu, dia sudah terlanjur menangis seperti ini.
Tak seperti dulu, kali ini Zhang Laoshi mengetahuinya.Zhehan menghampirinya, namun sebelumnya memberikan isyarat kepada staff mereka untuk meninggalkan dia dan Gong Jun sebentar.
"Ada apa?" tanya Zhehan lembut saat berada di samping Gong Jun,
menepuk bahunya pelan.
Kali ini Gong Jun tak bisa menahannya lagi. Dia menarik pinggang Zhāng Zhéhàn mendekat, lalu menangis terisak sambil memeluk Zhang Laoshinya erat. Menyandarkan kepalanya dengan nyaman di lekukan perutnya."Kau selalu seperti ini, tak pernah menangis dihadapan banyak orang, tapi diam-diam menangis sendiri ya?" tanya Zhehan lagi sembari menepuk-nepuk pelan kepala Gong Jun yang masih bersandar nyaman.
"Kita masih bisa bertemu lagi, jangan bersedih. Aku bisa ikut menangis lagi kalau kau begini," ujar Zhehan. Gong Jun terdiam sesaat. Melihat Seorang Zhāng Zhéhàn menangis itu sangat menyakiti hatinya. Dia lebih suka melihat Zhāng Laoshi tersenyum atau menggodanya.
"Da Ge~ Terimakasih,"
"Hmmm, Untuk apa?”
Gong Jun terdiam lagi, tak perlu dia sebutkan semuanya bukan. Apa yang Zhāng Zhéhàn lakukan padanya sudah melebihi apa yang Gong Jun harapkan.
Dia melepaskan pelukannya pada Zhehan, kali ini berdiri saling berhadapan. Gong Jun memandang pria di depannya lekat-lekat.
Zhehan balas menatapnya. Membuat Gong Jun tersenyum lembut."Aku percaya pada Hanhan..." ucapnya sembari mengusap pelan pipi pria di depannya itu.
Lalu tanpa ada kata-kata lagi, Gong Jun melangkah pergi meninggalkan Zhehan yang sejenak mematung dengan tindakan Gong Jun barusan.
Pria itu memang hebat dalam membuat jantung Zhehan berdebar.
.
.
.
tbc
.
.
.
Always mewek setiap Rewatch Konser terakhir mereka
Word Of Honor Zhāng Zhéhàn itu sesuatu sekali eh...
Itu bukan lagi Sebuah FS... Itu adalah Janji
WuuHuu~ 😍❤️💙
Happy Reading and Don't Forget
Give Your Vote 🌟 and Comment, Ok 😉
Xièxiè 😘💙❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T SAY
FanfictionKau Hanya Membutuhkan Tiga Keberuntungan di Hidupmu Menemukanmu Membuatmu Jatuh Cinta Padaku Dan Bersamamu Selamanya... JunZhe CP (Gong Jun X Zhāng Zhéhàn)