Chapter 1

1.4K 109 7
                                    

[•HAPPY READING•]

Seorang gadis kini tengah bersiap menggunakan seragam sekolahnya. Setelah merasa siap, dia pun turun untuk ikut sarapan bersama keluarganya.

"MORNING ALL!!" teriakannya terdengar, memenuhi penjuru seisi rumah. Yap ini dia si gadis bar-bar dengan nama Aldila, atau kerap disapa Dila.

"Pagi! dek lo pagi-pagi dah teriak-teriakan aja, tenggorokannya sakit baru tau rasa!" ucap seorang pemuda dengan menatap sang adik jengah. Dia adalah Kenzo abang dari Aldila.

"Tau nih kamu, mentang-mentang mau masuk ke sekolah baru dan bakal bareng si Key jadi semangat banget ya," ledek seorang wanita paruh baya yakni ibu dari dua anak tersebut dia adalah Jihan, sang mamah dari Aldila dan juga Kenzo.

"Sekolah juga punya Ayah ini Mah, wlee," ledek Dila kembali, lalu dia cengengesan.

"Sudah-sudah! sekarang kita makan, nanti kalian telat lagi!" lerai seorang pria paruh baya, Axel sang Ayah. Sambil menatap kedua anaknya itu.

"Iya yah,"

***

Saat ini Dila sudah berada di sekolah barunya. Sekolah milik Ayah Dila, PRATAMA INTERNASIONAL HIGH SCHOOL atau bisa disingkat jadi PIHS.

Yap dia merupakan murid pindahan dari SMA GALAKSI ANTARJAYA. Katanya sih dia pindah pengen satu sekolah dengan sang sahabat, Keyzia. Padahal di sekolah lamanya juga dia baru masuk karena seminggu sebelumnya telah melakukan MOS.

Bisikan-bisikan terdengar saat dia melewati koridor sekolah itu, tetapi dia tak memikirkannya dan tetap berjalan hingga seseorang memanggil namanya.

"DILAA! GILAA LO BENERAN PINDAH TERNYATA! DIKIRA GUA LO CUMAN BERCANDA!" pekikkan itu membuat seluruh siswa yang mendengarnya menutup telinga mereka masing masing.

"HAII!! ENGGAK LAH GUA BENERAN PINDAH DEMI BESTIE KUH TERASAYANG INI!" teriak balik Dila lalu mereka berpelukan bagai tak bertemu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Padahal kemarin sore jelas-jelas mereka baru ketemu, dasarr.

"Udah yu ke ruang kepala sekolah," lalu mereka berjalan menuju ruang Kepsek. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, tapi mereka tak memperdulikan itu.

Tok tok tok..

"permisi pak saya murid baru," ujar Dila sopan bagaimanapun dia di ajarkan untuk selalu menghormati yang lebih tua, kecuali orang itu menghinanya atau orang terdekatnya. Maka dia tidak akan tinggal diam.

"Aldila Senja? kamu di kelas X IPA 1 ya," Dila kemudian keluar dari ruangan itu setelah mengucapkan terimakasih. Ternyata dia sekelas dengan Keyzia.

kemudian mereka pergi menuju kelas X IPA 1. Saat sampai di kelas tersebut, ternyata kelas itu masih tidak terlalu ramai.

"Dil, lo duduk sama gue aja ya," Keyzia menarik Dila ke bangkunya. Dirinya pasrah, saat ditarik oleh sahabat nya itu.

Tak lama bel masuk terdengar, seorang wanita paruh baya berjalan memasuki kelas lalu duduk dikursinya.

"Selamat pagi anak-anak, sekarang kita akan melanjutkan bab yang sudah dibahas. Buka buku paket halaman 82, " ucapnya lalu netranya tak sengaja melihat seorang gadis yang asing dimatanya.

"Seperti nya ada murid baru ya, silahkan maju dan perkenalkan diri kamu," ujar wanita paruh baya itu. Lalu Dila berjalan menuju ke depan teman-teman sekelasnya dan segera memperkenalkan diri.

"Hai semuanya! kenalin gue Aldila Senja panggil Dila aja oke!" Dila tersenyum sambil menatap teman sekelasnya itu.

"Baik perkenalkan nama saya Dewi Atrindah, panggil Bu Dewi. Saya mengajar bahasa Inggris sekaligus wali kelas disini," kemudian Bu Dewi mempersilahkan Dila untuk duduk kembali. Kemudian dia melanjutkan pembelajarannya.

***

Bel istirahat berbunyi, membuat seluruh siswa berlarian menuju kantin. Begitupun Dila dan Keyzia mereka tengah membereskan alat tulis mereka lalu bersiap menuju ke kantin.

"Dah belom Key? Lama amat si, gak tau apa nih cacing-cacing diperut gue udah laper," cerocos Dila membuat Keyzia dengan cepat menaruh jari telunjuknya didepan bibir.

"Berisik lo! nih udah gue! yu buruan, gua juga dah laper," setelah itu mereka berjalan ke arah kantin dengan mereka yang menjadi pusat perhatian.

Banyak sekali yang memuji, mencibir, dan menatapnya sinis. Ya mungkin karena mereka iri dengan Dila dan Key atau karena Dila murid pindahan, entahlah saya tidak tau.

Dipertengahan jalan Dila dan Keyzia melihat seorang gadis nerd yang sedang dibentak dan dijambak oleh gadis dengan baju yang bisa dibilang kurang pantas untuk menjadi seorang siswi.

"Eh ada apani kok main jambak-jambakan si, boleh ikutan gak," ucap Dila dengan mata berbinar, sedangkan gadis nerd itu, dia menatap Dila memelas.

"Boleh dong, nih! lo tampar dia!" ucap gadis dengan baju yang kurang pantas itu, sambil menatap sinis gadis nerd tersebut. Viola Arthiya, Viola.

"Oke deh,"

Kemudian Dila berjalan kearah gadis nerd itu dengan perlahan dia mengangkat tangannya bersiap untuk menampar. Gadis di depannya hanya bisa menutup mata dan pasrah akan apa yang terjadi.

Keyzia? Dia asik menonton drama yang dibuat oleh sahabatnya itu. Saat tangan Dila hendak melayang kedepan, tanpa sepengetahuan Viola dan dengan secepat kilat Dila memutar badannya dan menampar Viola dengan sangat kencang.

Plak..

Viola menoleh kan kepala nya saking kerasnya tamparan Dila, dia memegang pipinya yang terasa panas itu. Sedangkan antek-antek Viola? Merek menganga sambil melototkan mata mereka. Keyzia bertepuk tangan dengan heboh memecahkan keheningan.

Kalian mau tau gimana ekspresi Dila sekarang? Dia bahkan terlihat santai seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Bahkan dia menatap Viola polos, ralat pura-pura polos.











Gimana nih Chap pertama?
Seru? Atau kurang nih?
Jangan lupa klik tombol bintang nya dan dikomen ya man teman, terima kasih

See you. Byee👋🔥

TBC

Dia Aldila Senja (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang