Chapter 3

1K 87 1
                                    

[•HAPPY READING•]

Dila, Keyzia serta Anya memakan makanan mereka dengan canggung karena terdapat dua orang pemuda disekitar mereka.

"Ekhem dari pada diem-dieman gini mending kita kenalan aja oke," Keyzia membuka suara untuk memecahkan keheningan.

"Nah yo mulai dari gue ya! Kenalin Keyzia Bunga, biasa dipanggil Keyzia atau Key," Keyzia memperkenalkan diri dengan mengulurkan tangan, tetapi tidak ada dari dua orang itu yang membalasnya membuat dia menurunkan kembali tangannya itu.

"A-aku Anya Adista ka," ucap Anya sambil menunduk. Dila pun mendongakkan kepala Anya agar tidak menunduk.

"Jangan nunduk!" peringat Dila yang dibalas anggukan.

"Gue ya? Kenalin Gue Aldila Senja, Dila. orangnya cantik, baik, tidak sombong, rajin menabung, dan sangat polos!" lanjut Dila dengan percaya dirinya.

"Dihh iya banget lo Dil!" sahut Keyzia memutar bola matanya malas.

"Yang penting pede dulu yekan, wlee!" ledek Dila ke Keyzia, membuatnya kesal.

"Dari tadi lo ya, bikin gue kesel mulu!" dengus Keyzia.

"E-eh iya lupa, kan lagi kenalan ya! yu dilanjut abang-abang tampan silahkan," Keyzia mempersilahkan kedua pemuda tampan itu untuk berkenalan.

"Gue Satria Alandra, panggil aja Satria," terang Satria kepada mereka. Ya!dia adalah pemuda yang memakai tindik di telinganya.

"Dendra Alzadri, Dendra." singkat, padat, dan jelas. Tiga kata itu keluar dari seorang pemuda yang memiliki aura mendominasi.

Mereka yang mendengar suara Dendra itupun langsung bergidik ngeri dibuatnya, begitu pun dengan Dila dan Keyzia. Bahkan Anya tubuhnya sudah sampai bergetar ketakutan.

"O-oke! makasih buat perkenalannya. Gue sama temen-temen gue duluan ya! udah selesai soalnya," Dila memberanikan diri membuka suara.

"Hm."

Lalu Dila segera menarik tangan Keyzia dan Anya kemudian bergegas pergi dari sana.

"Gilaa!! Mencekam banget tadi coyy!" heboh Keyzia, membuat Dila menatapnya jengah dan Anya yang terkikik geli.

"Eh iya Nya, lu kelas sepuluh apa deh? Kok gue gak liat lo si?" tanya Keyzia ke Anya.

"Aku kelas X IPA 3 Key," Anya menjawab pertanyaan Keyzia itu.

"Eh iya Key, itu tadi dia kapten basket ya? Yang katanya Dendra Dendra itu kan bener?" Dila menanyakan itu ke Keyzia, karena dia tidak tau-menau tentang isi dari sekolah Papahnya ini.

"Hooh Dil, dia orangnya," jelas Keyzia.

"Eh dikit lagi udah mau bel nih! aku duluan ya ke kelas bye," setelah melambaikan tangannya Anya pun bergegas pergi dari sana menuju ke kelasnya.

"Yu kita juga ke kelas,"


***

Bel pulang telah berbunyi dua menit yang lalu. Tetapi Dila dan Keyzia saat ini sedang berada di sebuah kafe, tenang mereka berdua sudah ijin ke bonyok mereka untuk mampir ke kafe terlebih dahulu.

Mereka terlihat sesekali tertawa bahkan sampai memukul-mukul meja dengan kencang. Membuat semua orang menatap mereka, jelas mereka risih karena suara tawa mereka yang sangat kencang. Hingga tiba-tiba..

Tiingg..

Suara bel Kafe itu berbunyi membuat kedua orang itu menengok kebelakang, betapa kaget nya mereka ternyata itu adalah Dendra dan Satria serta yang tambah membuat keduanya bingung ada abangnya Dila disitu, Ya Kenzo.

"BANGG!!" panggil Dila membuat Kenzo menengok karena dia hafal suara adik nya seperti apa.

"Plis lah dek! gak dirumah, gak dimana pun teriak-teriak mulu lo!" Kenzo menyentil kening adik nya itu, membuat Dila mengusapnya.

"Wah lo Bang ngajak ribut! sini lo maju," Dila menyiapkan ancang-ancang untuk meninju Abang nya tersebut.

"Hayu sini lo!" dan Kenzo melakukan hal yang sama.

Lalu Dila dan Kenzo masing-masing maju satu langkah bersiap memulai pertandingan itu.

Kemudian hal selanjutnya membuat Keyzia dan para isi di kafe itu menganga. Dila dan Kenzo sekarang malah melakukan suit, sampai akhirnya Dila yang menang lalu dia menyentil kembali kening Abang nya.

"Dah! udah ya! sekarang Abang-abang ganteng silahkan duduk. Jangan pusingin orang gila disamping saya ya," perkataan Keyzia membuat orang yang mendengarnya tertawa sedangkan Dila? Dia melototkan matanya lebar.

"Wah temen gak ada akhlak ya lo! Balik lewat mana lu nanti hah!" seru Dila menatap sinis Keyzia.

"Ampun kanjeng," Keyzia menyatukan kedua telapak tangan, di depan wajahnya.

"Heh masi ada orang nih," ucap Kenzo yang merasa tidak dianggap, membuat kedua gadis remaja itu cengengesan tidak jelas.








Nah udah kejawab nih siapa dua pemuda tampan itu..
Ada yang punya temen sama kayak Dila? atau Keyzia??
Btw kalian dapet cerita aku lewat mana nih?
Jangan lupa kalian klik bintang dan komen ya, biar aku makin semangat buat nulis cerita ini ya
See you guys and byee..

TBC

Dia Aldila Senja (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang