Obat

11 7 1
                                    

Hai!!






Markijut
Mari kita lanjut






Btw jangan lupa buat vote ya kalo udah baca :)



Rawan typo!!

Setelah kepergian farhan dkk, Argia dan teman teman nya pun pergi ke warung mang kodir. Just info mang kodir itu orang yang punya warung di belakang sekolah.

Argia pergi menuju bangku pojok warung mang kodir, di susul oleh tiga teman nya.

"Ar, luka lo ga mau di obatin dulu?" Baron melirik ke arah luka Argia yang mengeluarkan sedikit darah.

"Nanti aja gampang" Argia pun merebahkan badan nya di bangku panjang yang sudah di siapkan. Argia pun tertidur dengan pulas.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 3 dini hari, yang artinya waktu pulang sekolah pun akan tiba. Argia pun bangun dan bersiap untuk pergi ke kelas mangambil barang yang tadi sudah ia tinggal, tas sekolah! Argia mengambil tas sekolah.

Saat dalam perjalanan menuju kelas, dia tak sengaja menabrak tubuh seseorang.

Brukk!!

"Aduhh, pantat aku sakit tau!" Ujar seseorang perempuan yang sudah terduduk di atas ubin, wajah nya tidak terlihat karna terhalang oleh rambut panjang nya.

Argia mengulurkan tangan hendak membantu sang empu yang jatuh di hadapan nya ini.

"Ayo bangun"

Perempuan itu pun mendongak dan terkejut kalah melihat pelaku yang sudah menabrak dirinya. Sama hal nya juga dengan Argia, dia terkejut saat melihat wajah seseorang yang tadi ia tabrak.

"Kamu!"
"Lo!"

Kedua nya pun sama sama terkejut, tapi tak urung Argia tetap membantu perempuan itu berdiri, dan perempuan itu juga menerima uluran tangan Argia.

"Lo belum pulang nes?" Yap, perempuan yang Argia tabrak adalah Agnes, gadis pujaan hati nya.

"Ini baru mau pulang, kamu? Kenapa masih di sini? Terus itu kenapa mukanya lebam lebam??" Agnes bertanya dengan nada sedikit khawatir.

"Luka kecil, nanti juga ilang" Argia terkekeh sedikit, jujur ia menahan rasa ngilu di sudut bibir dan mata nya.

"Ish itu parah, ikut aku sebentar" Agnes menarik tangan Argia menuju bangku yang berada di dekat mereka tabrakan tadi.

Agnes membuka tas nya lalu mengeluarkan plaster dan obat merah, kebetulan dia selalu membawa itu kemana mana. Untuk berjaga jaga saja, lebih baik mencegah daripada mengobati katanya.

"Sini deketan, aku obatin sebentar"

Argia hanya menurut saja, itung itung pdkt ckckck.

"Awshh pelan pelan nes" Ringisan itu terdengar kala Agnes tak sengaja menekan luka yang berada di sudut bibir Argia.

"Ma-maaf maaf aku ga sengaja, sakit banget ya?" Raut khawatir terlihat jelas di wajah Agnes.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ayo NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang