Netra hitam Sasuke tak sekali pun beralih dari gadis itu, gadis berwajah dingin dengan suaranya yang kejam. Tangan feminim yang seharusnya digunakan untuk memasak atau membantu, malahan ia gunakan untuk menarik rambut teman sekelasnya-atau mungkin musuhnya. Bibir kering tak berwarna itu berujar keki, "Diam, brengsek, jaga mulutmu atau kurontokkan semua rambutmu!" Lengkingannya menguasai suasana, wajahnya yang acuh menarik perhatian teman-teman lain sembari berbisik-bisik akan tingkah keterlaluannya di koridor.
"Jelas saja ibunya bunuh diri, sikapnya saja benar-benar tidak manusiawi."
"Aku yakin sekali, ibunya pun tidak sanggup menghidupi perempuan sepertinya."
Bisikkan itu terdengar begitu jelas, hingga si yang dibisikkan menoleh murka, segera saja, yang ditatap memilih mengalihkan pandangan. Sang gadis berteriak mengancam. "Sekali lagi kalian membicarakan ibuku, kupastikan akan mematahkan leher kalian satu per satu." Kericuhan melingkar di koridor berubah menjadi hening mencekam digantikan oleh pekikan kesakitan, kala, si gadis mendorong telak dua pembisik di belakangnya.
Gadis pembrontak itu bernama Hinata.
Bukan terlahir benar-benar sebagai Hyuuga seperti biasanya, tetapi hanya Hinata gadis biasa tanpa marga, gadis pemberani bermata tajam bermulut kasar, gadis miskin yang sudah tidak memiliki sesosok ibu, gadis tak punya teman yang dianggap penyebab kematian ibunya.
Sebenarnya tidak ada bagian menarik darinya, Sasuke menyadari itu, ia tidak pernah mempedulikan bagaimana sikap Hinata menghadapi tiap orang yang membicarakannya di belakang, tidak ingin ikut campur apa lagi menjadi pahlawan kesiangan bak pangeran di negeri dongeng. Namun, beberapa alasan tak masuk akal membuat Sasuke tidak bisa mengalihkan atensinya dari sang gadis, seolah seluruh sistem kerja syarafnya berfungsi secara spontanitas untuk segera memperhatikan semua sikap Hinata, terutama ketika, Sasuke melihat sisi lain seorang Hinata dengan mata-kepalanya sendiri, sisi lain yang entah mengapa membangunkan sebuah keinginan aneh untuk melindungi, keinginan besar untuk menjadi penghalang bagi mereka agar tidak lebih jauh menyakiti gadis itu.
Tepat hari itu, ya hari itu, hari di mana Sasuke berubah menjadi seseorang yang tak bisa mengenali dirinya sendiri, bila menyangkut gadis bernama Hinata tanpa nama belakang.
"M-maaf... aku... b-b-bisakah Dokter mengobati kucing ini?"
Suaranya terdengar kelu seakan habis menangis, suara khas yang tak perlu seorang jenius untuk mengenali sang pemilik suara. Dia yang sering berkoar mengatakan tidak takut pada siapa pun, menjadi pribadi dingin tak tersentuh, tanpa mempunyai teman, pula ia yang sering mengancam penuh sumpah serapah pada mereka yang membahas kematian ibunya, kini menjadi lemah hanya karena seekor kucing. Kebetulan, Sasuke tidak sengaja sedang mengunjungi Itachi yang bekerja di rumah sakit hewan, selagi menunggu di ranjang samping tertutupi gorden kebiruan tebal, Sasuke mendengar segalanya di sana, mendengar bagaimana percakapan Hinata dengan kakaknya.
"...kupikir d-dia amat kesakitan, salah satu matanya bengkak dan merah, ma-maaf Dok, kucing ini kotor, aku menemukannya di tempat pembuangan sampah..."
Dan beberapa kalimat isak tertahan dari bibir pucat Hinata, sudah mampu membuat Sasuke memikirkannya sepanjang waktu. Sasuke mengingat bagaimana memorinya merekam ekspresi dikeluarkan Hinata menatap kucing dalam pelukannya, tersenyum melegakan, berbisik lirih: 'Sekarang kau akan baik-baik saja.' Ia berbicara tanpa menyadari kondisi tubuhnya sendiri yang dikatakan tidak begitu baik. Rambut tergerai kusut, berpakaian kusam, beserta wajah seputih mayat, yang diduga Sasuke si gadis belum mengisi perutnya sama sekali.
Dengan hal sesederhana itu, Sasuke berubah: menjadi pengamat seorang gadis miskin tanpa marga, selalu berada di tempat di mana Hinata meladeni satu per satu musuhnya yang masih saja membicarakan kematian sang ibu. Selanjutnya, seperti jantung memompa peredaran darah ke seluruh tubuh, Sasuke melangkah menghampiri si gadis, menarik pergelangan tangan Hinata ke dalam jangkauannya, agar tidak terkena lemparan telur dari beberapa mereka yang membenci keberadaan seorang gadis pembrontak bernama Hinata.
Atensi Selesai
![](https://img.wattpad.com/cover/270701061-288-k794631.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SNIAC
Hayran KurguLima Kisah Pendek Sasuke Uchiha x Hinata Hyuuga, kisah sederhana cinta mereka yang tiap chapternya tak saling berhubungan satu sama lain. 1. Strange Relationship 2. Naive 3. Iam Stupid 4. Atensi 5. Close Friendship Silakan tinggalkan jejak bila tela...