#2 school in queens

2.1K 252 2
                                    

Y/n Pov

Saat itu aku sedang bersantai sambil meneliti diruanganku ya seperti yang sudahku kukatakan, aku akan membuat sepatu seperti Iron Man sudah setengah jadi tapi aku sedang memikirkan bagaimana membuat sepatu itu agar dapat dikendalikan sesuai keinginanku karena sampai disini hanya mode turbo saja.

Bersantai sambil memikirkan bagaimana mengkontrol dan mengurangi kecepatannya. "Sebentar bukankah Tony juga pernah membuat seperti ini baiklah aku akan tanya padanya." Batinku.

Aku turun dari ruanganku dibagian depan terlihat sangat sepi harusnya mereka semua ada disana. Baiklah mungkin mereka sedang mencari makan, tapi harusnya mereka mengajakku. Ya telpon Natasha.

"Halo.. Natasha Where r u? and everyone?"

"Meeting Room."

"Whats Wrong? Why dont tell me?"

"Just come here!"

Ada apalagi ini dan mengapa mereka tidak pernah memberi tahuku setiap ada masalah atau sejenisnya, jika aku tidak mencari aku tidak mungkin mendapat informasi. Keluh batinku.
Sesampainya disana aku aku melihat bukannya para Avengers tapi ada beberapa pemerintah dari United Nations seperti pembericaan serius, perasaan sudah tidak enak saat itu.
"Baiklah tenang ucapkan selamat sore lalu dengarkan apa yang terjadi.." batinku.

"Good Afternoon.." Sapaku

Aku lansung berdiri disamping Hawkeye sambil berbisik "Whats wrong?"

"Pemerintah ingin mengambil alih Avengers dan mereka menyuruh kita memilih, berkerja dibawah mereka atau Pensiun." Jelas Clint

"Apa ini tidak adil, kita berkerja juga untuk melindungi mereka." Bisikku

"Serahkan pada Cap dan Tony." Jawab Clint

Tak lama para anggota UN pergi dan terlihat semua orang kebingungan dengan pilihan yang diberikan, ditambah perdebatan keputusan ntahla saat itu aku juga rasanya ingin membaringkan tubuhku. Memikirkan bagaimana lelahnya menjadi pahlawan dan menjaga bumi agar tetap pada titiknya setelah kejadian Loki yang hampir membuat hancur setengah kota. Juga ledakan di Sokovia 1 minggu lalu.

"Seketaris Ross memiliki Bintang Kehormatan Kongres yang tak kalian miliki, jadi anggap kita setujui ini. Sebelum mereka menganggap kita seperti sekelompok penjahat. 117 Negara mentandatangi ini. 117 Sam, dan kau bilang 'Tidak, tak usah'." Jelas Rhodey

"Berapa lama kau bermain dikedua pihak?" Balas Sam

"Aku puya 2 persamaan, itu akan menyelesaikan debat. 8 tahun semenjak Tony Stark mengumumkan dirinya sebagain Iron Man, jumlah manusia super terus bertamba, dan disaat yang sama jumlah potensi kiamat bertambah" Potong Vision

"Maksudmu itu kesalahan kita?" Sahut Steve

"Maksudku ada sebab ada akibat. Kekuatan kita mengundang tantangan, tantangan mendorong konflik dan konflik melahirkan malapetaka, pengawasan. Pengawasan merupakan ide yang bisa dijadikan solusi." Jawab Vision

"Tepat." Sahut Rhodey

"Tony kau tidak seperti biasanya?" Tanya Natasha

"Itu karena pikirannya tak karuan." Jawab Steve

"Kawan kau sangan mengenalku. Sebenarnnya kepala elektromagnetikku pusing, Itulah yang sedang terjadi Cap. Ini hanya sakit biasa. Siapa yang membuang Ampas kopi di wastafel? Apa aku mennyiapkan tempat tidur dan sarapan untuk geng motor?. Oh ya itu Charles Spencer (sambil menunjukan foto pemuda laki laki), dia anak hebat sarjana teknik komputer. Punya cita cit tinggi. Berencana masuk intel dimusim gugur, tapi pertama tama ia ingin berlatih merantau, sebelumia berkerja dibelakang meja, melihat dunia melayani masyarakat. Diang ingin melakukan perubahan, tebak dimana? Sokovia. dan kita menghancurkannya saat beraksi. Tak ada proses pengambilan keputusan disini kita perlu diawasi, apapun bentuknya aku ikut. Jika kita tidak terimana keterbatasan, kita tak terbatas. Kita tak lebih baik dari Penjahat" Jelas Tony

"Tony orang pasti mati, Janganlah menyerah" Sahut Steve

"Siapa bilang kita menyerah?" Balas Tony

"Kita, untuk tak bertanggung jawab atas tindakkan kita. Dokumen-dokumen ini hanya untuk Menyalahkan kita" Jawab Steve

"Maaf Steve tapi itu arogansi yang berbahaya, kita sedang membicarakan UN, bukan dewan keamanan dunia, bukan S.H.I.E.L.D,. Bukan Hydra..." Potong Rhodey

"Memang , tapi itu dijalankan oleh orang dengan rencana dan rencananya berubah." Jawab Steve

"Bagus. Karena itu aku disini, saat kusadari senjataku bisa jatuh ketangan yang salah, Aku berhenti memproduksinya." Sambung Tony

"Tony. Kau memilih melakukannya. Jika kita tanda tanganni ini, kita menyerahkan hak pilih kita. Bagaimana panel ini mengirim kita ketempat yang tak semestinya. Bagaimana jika kita ke suatu tempat tapi mereka melarangnya? Kita mungkin tak sempurna, tapi kita masih bisa memutuskan sendiri. " Balas Steve

"Jika tidak menyetujuinya sekarang, pasti kita akan dipaksa nanti, itu faktanya. Itu takkan cukup" Jawab Tony

"Maksudmu mereka akan mendatangiku?" Tanya Wanda

"Kami akan melindungimu." Jawab Vision

"Mungkin Tony benar kita serahkan urusan kepada yang dapat membatasinya" Sahut Natasha

"Bukankah kau yang waktu itu bilang melawan pemerintah beberapa tahun lalu" Sahut Sam

"Aku hanya meninjau.Kita sudah membuat kesalahan yang sangat umum, kita harus memenangkan kepercayaan kita kembali." Jawab Natasha

"Maaf. Apa aku tak salah dengan kau setuju dengaku?" Potong Tony

"Tunggu ini seminggu lalu kan? Sepertinya tak seharusnya aku disini" Sahutku

"Sebentar kau akan kemana?" Tanya Natasha

"Aku rasa aku sudah mengerti semuanya, dan jika aku seumuran dengan kalian. Aku akan memilih dibatasi dan mengambil kepercayaan mereka lagi. Lebih baik dibatasi tapi tetap bisa menjadi penolong daripada aku harus diam saja melihat satu persatu hancur karena kejahatan. Suaraku tidak dibutuhkan saat ini, Natasha aku mungkin akan melanjutkan sekolahku saja kau bisa telponku dan emailku jika butuh bantuan," Jelasku

"Lihat dia saja mengerti.." Sahut Tony

Author Pov

Y/n pergi ke ruangannya lalu packing semua barangnya termasuk Sepatu yang masih setengah jadi. Dengan uang Warisan, tabungan dan hasil berkerja bersama Natasha ya dia mampu menyewa salah satu Apartemen di Queens, jauh dari pusat New York dan dengan kecerdasannya ia juga mendapatkan beasiswa.
Sudah mandiri sejak dini Y/n sudah sangat terbiasa hidup sendiri. tinggam mengabari Natasha dia sedang berada di pinggir kota. Tinggal di Apartemen itu sudah membuat Natasha tenang karena Natasha juga tau bahwa keponakannya itu bisa menjaga dirinya dengan baik.

***

Hari ini adalah hari pertama Y/n masuk sekolah, sebagai murid pada umumnya ia tidak membawa senjata atau hal sejenisnya, dia juga menyembunyikan dirinya sebagai "The Choose Alone". Tapi ia tetap dengan Namanya menggunakan Romanoff namun ia mengaku berbeda dengan Natasha.

"Hi.. i'm Y/n Romanoff, From New York." 

"R u same with Black Widow?" Tanya salah satu Murid laki laki dikelas itu

"Oh no, i'm not, I'm just Natasha's nephew, not too close to her either" Jawab Y/n

"Baiklah Y/n kalau begitu meja disebrang Parker disana silahkan.."

"Thanks sirr.."

***

"Eum hi! i'm Peter Parker" Sapa Peter

"I think you already know my name?" balas Y/n

"Yes i do, wanna lunch with me? with Ned to.." Ajak Peter

"Oh yeah, btw i'm Ned Peter's Bestfriend" Sahut Ned

"Yes i want, jika tidak keberatan boleh ajak aku perkeliling juga?" Jawab Y/n

"Ya! tentu kami bisaa.." jawab mereka bersamaan

.
.
.
.
.
.

Noted : "The Choose Alone" itu julukan y/n sebagai hero ya.. takutnya kalian ada yang bingung..
Jangan lupa votenya<3
SEE U NEXT PART!! ENJOY YOUR READING LOVE:3

How can we be together? {Peter Parker × Readers}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang