Chapter 3 - Kelabu Hitam

71 4 3
                                    

Tiba-tiba sang Ratu Ratu teriak

"Ada apa?" ucap Raja Kuau Phasinanidae

"tadi itu sangat nyata sekali, entah darimana penglihatan ini...tapi ini sungguh terlihat nyata" jawab Kuau Suntiang dengan nafas tak beraturan

keringat dingin mulai membanjiri wajah sang ratu

"apa yang nyata? dan penglihatan apa?"

"makhluk itu... makhluk yang sepertinya sesosok perempuan, dia jahat dan memiliki wajah yang sangat menyeramkan"

kemudian tangan Raja Phasinanidae menempelkan di pipi sang ratu

"tenang itu mungkin hanya penglihatan biasaj saja"

"tapi ini beneran nyata...apa ini suatu pertanda atau peringatan?"

tiba tiba Raja Phasinanidae terdiam sambil tersenyum

"Takdir bisa saja berubah...kita berdoa saja yang terbaik" dan dia mencium kening bayinya yang baru lahir

lalu...

"permisi yang mulia.." ucap pengawal kerajaan

"silahkan"

"ada yang ingin bertemu dengan yang mulia"

"siapa?"

"Tuan Saktiawan"

"baiklah dimana dia?"

"di altar Istana" kemudian mereka bergegas ke altar untuk menemui Saktiawan

"yang mulia"

"seorang jendral prajurit handal kerajaan" sambil menepuk pundak Saktiawan

"selamat atas lahiran anak yang ke 4 ya tuan"

"terimakasih..."

"saya ingin menyampaikan sesuatu saat saya sedang berpatroli saya melihat ada 2 orang yang sedang berbicara, namun saat saya dekati 2 sosok itu menghilang. saya curiga 2 orang itu penyusup untuk menyerang negeri ini"

"tidak mungkin! diplanet ini hanya ditinggali bangsa kita tidak ada bangsa lain selain kami!" ucapnya tegas

"bisa saja dia dari dimensi yang berbeda dari kami yang mulia"

~~~~~~~~

waktu silih berganti, sang putri kian beranjak dewasa. semakin mahir menggunakan kekuatannya, bersama saudara dan saudari nya Kartika berlatih untuk mempertangguh kemampuan bertarungnya.

"Ayo Kartika gunakan semua kekuatan mu" ucap Saktiawan

Tiba-tiba Kartika mengeluarkan sinar tombak dari kedua sayapnya, sehingga para pasukan itu terpental.

Saktiawan pun menghampiri Kartika

"Hebat..."

tiba-tiba guncangan hebat terjadi di halaman Istana

"gempa?...apa yang terjadi?" ucap Kartika dengan bingung

"bahaya..." tiba tiba Saktiawan terbang meninggalkan Kartika

"Jendral...hey ada apa..." teriak Kartika kemudian mengikuti Saktiawan

"Kartika cepat evakuasi penduduk ke dalam istana!" ucap Saktiawan

Kartika kemudian menggunakan kekuatan kecepatannya untuk mengevakuasi penduduk

~~~

"Kakak semuanya buatlah perisai untuk melindungi Istana" Ucap Kartika

"saya bersama jendral Saktiawan untuk mencari tau apa yang terjadi diluar sana" tanpa berlama-lama Kartika meninggalkan Istana

tiba-tiba....

Kartika : Sayap LangsatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang