"Jung Chaeyeon?" Sejeong dan Yiren berkata secara bersamaan, mata mereka berdua tidak hentinya menatap seorang wanita yang saat ini ada pada depan mereka, secara bersamaan pula wanita itu menoleh ke arah mereka berdua, mata mereka saling tatap selama beberapa detik,terdiam dalam posisi mereka masing-masing.
"Maaf mungkin kalian salah orang." Wanita itu seakan menghindar dari mereka kemudian dia berlari meninggalkan Sejeong dan Yiren dengan sangat cepat.
"Hey tunggu!"Sejeong mengejar wanita itu secepat mungkin diikuti Yiren di belakangnya, wanita itu menoleh ke arah mereka sekejap, tangannya pergi kearah belakang untuk mengambil penutup kepala jaketnya dan memakaikanya pada rambutnya untuk ebisa mungkin menutupi identitasnya.
"YA!JANGAN LARI!" Sejeong berteriak terus mengejar tubuh wanita itu, Sejeong menambah kecepatan berlarinya mengeluarkan seluruh kekuatan tubuhnya matanya tertuju pada wanita itu.
"Woy Mbak sabun cucinya ketinggalan, saya nggak ada tambahan uang buat bayar!" Yiren juga ikut berteriak walaupun sama sekali tidak membantu.
"Hey, berhentilah!"Sejeong masih terus berusaha menyamakan kecepatan berlarinya dengan wanita itu.
"Udah Jeong udah biarin aja." Yiren memegang tangan Sejeong untuk memberhentikanya, otomatis Sejeong membethentikan larianya dan wanita itu berhasil kabur melewati pintu supermareket.
"Hey kenapa kau memberhentikanku? Aku hampir menangkapnya!"Sejeong berdecak sebal sambil melepaskan tanganya dari pegangan Yiren.
"Sudahlah Jeong,kamu tidak berhak mengejar orang yang tidak kamu kenal"Yiren mencoba menjelaskan kepada Sejeong walaupun Yiren tahu Sejeong pasti tidak akan dengan mudah menerima penjelasnya mengingat Sejeong yang sedikit keras kepala.
"Tumben bijak, sabun curi mbak-mbak itu tadi lo cemilin apa gimana?"
"Gue emang bijak ya, kagak percaya gini-gini gue itu pintar."
" Terserah Ren, tapi..dia mirip sekali dengan Chaeyeon, aku yakin itu dia Ren."Sejeong mencoba membela diri, wajahnya menunjukan rasa kecewa melihat wanita itu sudah tidak terlihat batang hidungnya.
"Belum tentu Jeong, sudahlah ayo lanjutkan kembali urusan belanjamu." Yiren menarik tangan Sejeong mengajak kembali ke tempat dimana keranjang belanjaanya terletak.
"Tapi Ren." Sejeong merengek seperti anak kecil, bibirnya dia tekuk ke bawah
"Ayo!"Yiren tetap berusaha menarik tubuh Sejeong yang masih diam di empat seperti patung.
"Aaaaa Yiren." Sejeong menginjak-nginjakan kakinya perisis seperti anak kecil yang tidak dibelikan mainan.
"Sejeong ku sayangku cintaku tapi pacarnya Jaehwan, nanti keburu malam."Nada Yiren melembut mencoba sabar menghadapi spesies langka di depanya
"What?Apa?Pacarnya Jaehwan?Lo kalau ngomong jangan ngarang!" Sejeong melipatkan tanganya.
"Tapi sepertinya aku tidak mengada-ngada, kamu memang menyukainya bukan?"Yiren mentap Sejeong dengan tatapan jahil.
"Amit-amit."Sejeong langsung bergidik ngeri ketika membayangkan wajah yang menurutnya seperti ikan lele.
.........
Chaeyeon memberhentikan larinya pada samping bangunan supermarket, dia meletakan tanganya pada kedua lututnya, mengantur nafasnya yang terasa berat akibat berlari. Chaeyeon menolehkan kepalanya ke belakang untuk memastikan Sejeong dan Yiren tidak mengejarnya, begitu dia merasa aman dan tidak ada siapapun mengikuti diirnya membuat Chaeyeon bisa menghembuskan nafasnya lega.
![](https://img.wattpad.com/cover/227980470-288-k293244.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Darren
Teen Fiction"Semua orangtua akan bilang bahwa anak adalah harta paling berharga yang mereka punya, tapi kenapa aku tidak merasakan kalimat itu padamu? Sejak awal aku tidak meminta untuk menjadi anakmu." Kim Darren, seorang anak kecil yang harus menyaksikan semu...