°^°part 5°^°

1.3K 94 0
                                    

'tuan ini bukan salahmu berhentilah menyalahkan diri sendiri, dan untuk hal ini mereka pantas untuk menerimanya'ucap Jungkook menenangkan Taehyung.

'K-kau tidak membenciku?'tanya Taehyung sambil menatap mata Jungkook. Jungkook tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

'selain aku pria itu juga sering melecehkan siswa di sekolah menengah dan adikku yang di panti juga pernah hampir dilecehkan olehnya dan untung ada seseorang yang membantunya waktu itu'ucap Jungkook.

Taehyung menggenggam tangan Jungkook dan menatapnya penuh arti. 'apa kau bisa menerima jika aku dan keluargaku adalah seorang mafia?'tanya Taehyung.

'selagi kalian tidak menyakitiku dan keluargaku aku akan baik-baik saja dengan itu'ucap Jungkook sambil tersenyum hangat.

Taehyung mencium punggung tangan Jungkook. 't-tuan'jungkook terkejut mendapat perlakuan Taehyung yang sedikit aneh baginya.

'mulai sekarang izinkan aku untuk menjagamu izinkan aku terus bersamamu dan izinkan aku memilikimu'ucap Taehyung membuat Jungkook bingung sekaligus terkejut.

'a-apa yang kau maksud'tanya Jungkook.

Taehyung mendekatkan wajahnya pada Jungkook lalu mencium bibirnya sekilas. 'aku rasa aku telah menemukan ice untuk mendinginkan minumanku, jadi lah milikku karna hanya kau yang mampu mengendalikan diriku'ucap Taehyung dengan yakin.

Jungkook masih terdiam mencerna setiap ucapan Taehyung. 'sebelumnya kau harus tau tuan, aku seorang gay dan aku tidak sepolos yang kau kira a-aku..'-ucapnya terpotong.

'aku bisa menerimanya, aku juga tau kau melakukannya bukan karna kemauan mu sendiri jadi lupakan semuanya dan jadilah milikku satu-satunya'ucap Taehyung. Jungkook tersenyum lalu mengangguk kan kepalanya, mereka kembali berciuman namun kali ini dengan lumayan mereka melakukannya bukan karna nafsu tapi untuk saling menyalurkan rasa kasih.

Keesokan harinya..

'kookie-a kau bangun sangat awal hari ini'ucap Jimin menghampiri jungkook yang sedang memasak di dapur.

'tentu saja'ucap Jungkook sambil tersenyum.

'kau terlihat sangat bahagia rupanya, katakan padaku apa yang membuat adik kecilku ini tersenyum cerah di pagi hari hmm'ucap Jimin menggoda Jungkook.

'ck. Kau ini kepo sekali bantu aku memasak'ucap Jungkook sambil tersenyum malu-malu.

'kalian tau dimana Taehyung'tanya yoongi saat masuk kedalam dapur.

Jimin menggelengkan kepalanya sedangkan Jungkook menjadi salah tingkah, dia tidak tau harus mengatakan apa hingga tak lama Taehyung turun dan menghampiri jungkook.

'tolong buatkan aku kopi'ucapnya dengan nada khas orang bangun tidur sambil memeluk Jungkook dari belakang.

Jimin dan yoongi menganga melihat adegan di depannya. 'k-kalian'ucap Jimin terkejut.

'kau bergerak sangat cepat ternyata'ucap Yoongi, Taehyung hanya tersenyum sambil menenggelamkan kepalanya di antara leher dan bahu jungkook.

'tuan hentikan aku harus memasak sekaran'ucap Jungkook. Taehyung melepas pelukannya dan menatap jungkook, 'jangan memanggilku tuan, aku bukan majikanmu'ucap Taehyung.

'l-lalu'tanya Jungkook, 'terserah kau mau memanggil apa tapi jangan panggil aku tuan, kau mengerti kookie-a'ucap Taehyung sambil tersenyum manis.

...

'Jadi kau mengatakannya tadi malam?'tanya Yoongi kini mereka sedang berada di kantor Taehyung.

'persis seperti apa yang kau pikirkan hyung'ucap Taehyung. 'dan kau? Kapan kau akan membuat namja imut itu menjadi milikmu seutuhnya?'tanya Taehyung.

'aku tidak tau'ucap Yoongi dengan raut wajah yang sulit di artikan.

'ck. Kau payah sekali, bagaimana jika malam ini kita ke club?'tawar Taehyung.

'apa kau akan bermain dengan para jalang itu, eoh?'tanya yoongi dengan menatap tajam adiknya.

'tenanglah Hyung, aku hanya ingin minum kau tau sekarang aku sudah memiliki kekasih yang jauh lebih cantik dan menggoda dari jalang-jalang itu'ucap Taehyung.

'terserah kau saja, aku mau pergi'pamit yoongi.

'ya, ya pergilah'usir Taehyung dan mendapat tatapan tajam dari yoongi.

...

'benarkah?'kejut Jimin saat Jungkook menceritakan kejadian semalam saat Taehyung datang dengan tubuh yang penuh darah.

'aku kira dia mengalami kecelakaan aku sangat khawatir tapi saat aku mendekati nya, hanya pakaian nya saja yang penuh darah'jelas Jungkook.

'Hei, kau tidak perlu takut seperti itu mereka tidak akan menyakiti kita'ucap Jungkook yang menyadari perubahan Jimin.

'kau yakin'tanya Jimin ragu.

'apa yang sedang kalian bicarakan hmm'ucap tuan Kim saat menghampiri jungkook dan Jimin di ruang keluarga.

'ouh.. tuan, tidak ada kami hanya bergosip'ucap Jungkook mencoba untuk sesantai mungkin.

'dengar, kalian ini sudah menjadi bagian dari keluargaku berhentilah memanggilku tuan panggil aku Daddy, oke'ucap tuan Kim.

Jimin dan jungkook tersenyum lalu mengangguk mengiyakan.

'ouh tuan- a.. maksudku daddy apa anda sudah sarapan'tanya Jimin.

'belum apa kalian sudah membuatnya'tanya tuan Kim.

'sudah, mau ku ambilkan untukmu'tawar Jimin.

Tuan Kim tersenyum hangat lalu menggelengkan kepalanya. 'tidak perlu nak, tugas kalian hanya melayani suami kalian bukan melayani ku jadi aku akan mengambilnya sendiri'ucap tuan Kim lalu pergi meninggalkan kan mereka dua yang tersipu.

'hey kenapa kau merona eoh?'ucap Jungkook sambil menoel pipi chubby Jimin.

'merona pantatmu'ucap Jimin lalu pergi begitu saja sambil menutup pipinya dengan telapak tangannya.

Tbc^^

My Little Ice CubesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang