Ministry of Magic dan segala istilah yang digunakan di dalam cerita ini, milik J.K Rowling
! : typo
~~~
G o t c h a!
~~~
Win memutar gelas kaca yang berada ditangannya. Menyesap bau dari minuman yang membuat hidungnya seperti dihiasi tumbuhan hijau. Setelah berulang kali menikmati bau dari minuman berwarna merah itu, Win akhirnya mencoba untuk meminumnya. Dirinya terperanjat kagum. Wow, rasa yang tak pernah terpikiran oleh otaknya.
"Anjir, Win. Kayak gak pernah minum marjan aja lu. Please, jangan malu-maluin, mereka liatin kita noh," PP berucap pelan sambil melempar wajah songong milik Win dengan kacang rebus yang ia makan. Mix yang berada di sebelah PP ikutan tertawa.
Semenjak mereka semua lebih terbuka dengan dunia muggle, atau lebih tepatnya ketika Mix jatuh cinta dengan seorang tentara nasional yang dia lihat di pelabuhan, membuat Win dan sahabatnya lebih sering menghabiskan waktunya di cafe yang terletak di dekat pelabuhan itu. Alasan mereka hanya 1. Menemani Mix menunggu kepulangan Kolonel Earth yang sedang bertugas di laut lepas.
JJ yang biasanya selalu mengekori Win dan Mix, sekarang tengah melaksanakan tugasnya di MACUSA dan sulit untuk pulang.
Sedangkan PP, Win dan Mix bertemu dengan pria manis itu, ketika Mix mendaftar untuk menjadi penyembuh di rumah sakit sihir Jepang. PP kala itu sedang menjenguk pacarnya yang terbaring lemah di rumah sakit karena terserang mantra crucio. Mereka dipertemukan saat Mix berkenalan dengan pemilik rumah sakit yang kebetulan merupakan orangtua kandung PP.
Jika mengingat kehidupan percintaan mereka bertiga, mungkin kalian semua akan meringis karena kasihan. Mix yang jatuh cinta dengan seorang muggle yang tak tahu kapan akan pulang, Win yang belum bisa melupakan cinta pertamanya yang berkhianat, lalu sekarang mendapat tugas pertama yang berhubungan dengan pria itu, dan terakhir, tentu saja yang paling menyedihkan adalah PP yang selalu berjuang menahan tangisnya saat berada di rumah sakit. Mungkin jika Win berada di posisi PP, Win tidak akan bisa menahan semuanya. Rasa sakit yang dirasakan pria manis itu terlalu berat. Memikul beban dan rasa cinta kasih sayang kepada dia yang kesakitan hingga mentalnya terguncang. Win sangat salut dan bangga.
"Lu yakin gak? jika yang ada di dalam memori itu adalah seorang Bright Vachirawit? bisa saja penyidiknya salah sangka sehingga melimpahkan semua tugasnya kepada lu bukan?" Mix berucap pelan sambil menunjuk sebuah botol yang berada ditangan kiri Win.
"Gak tau deh, nanti aku coba lihat di rumah." Win mengangkat botol yang berada ditangannya. Mungkin jika orang lain melihat, Win sudah disangka gila karena menatap botol kosong dengan wajah seriusnya. Padahal botol ini berisi ingatan dari penyidik pertama yang melihat kehadiran Bright.
"Kalian pernah bayangin gak sih? kalau kita diberikan beberapa kesampatan untuk melakukan apa aja, kalian pengen apa?" PP menatap Mix dan Win secara bergantian.
"Mau jadi muggle yang deket sama kak Earth. Dulu pas pertama kali liat dia di pelabuhan. Yang nungguin dia itu banyak banget. Mungkin dia terkenal ya? malah ketika kedua kalinya aku ke sini, dia menyangka aku itu penggemarnya dia. Pengen rasanya sekali saja, Earth memandangiku seperti seseorang yang dicintainya, bukan seperti penggemar yang datang menunggunya pulang," ucap Mix panjang. Matanya menatap ke luar kaca yang memperlihatkan pemandangan laut senja nan menawan.
"Kalau aku pengen gantiin Billkin menahan rasa sakit yang ia dapat. Pengen juga bermohon kepada dia yang membuat Billkin menjadi seperti sekarang ini, untuk memberhentikan kutukannya. Melihat dia yang kesakitan tetapi dengan mata kosong itu membuat dada ku sakit." PP tersenyum penuh arti, mengusap air mata yang tiba-tiba menggenang di pelupuk matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞 Gotcha-Black Heart Book 2
Fanfiction(lanjutan Black Heart) Win seorang Auror baru, ditugaskan dalam kasus kemunculan seseorang yang mirip dengan cinta masa lalu nya. Lalu bagaimana cara Win menyikapi kasus tersebut? "Bright masih hidup Kak!" "Berhenti bermain-main Win. Kamu sudah pun...