Ministry of Magic dan segala istilah yang digunakan di dalam cerita ini, milik J.K Rowling
! : typo
~~~
G o t c h a!
~~~
Langkah kakinya terhenti di depan gedung yang nampak biasa saja tapi di dalamnya terdapat surganya anak muda. Win meremas ujung jaketnya lemah, belum siap mendapatkan beberapa fakta yang mungkin saja membuat tugasnya bisa berakhir dengan cepat.
Pikirannya masih berkalana tentang memori yang ada di pensieve itu.
Apakah benar dia Bright Vachirawit?
Win ingin sekali menolak dengan keras pemikirannya. Namun, semuanya terasa tidak ada bedanya. Rambut hitam kecoklatan, mata hitam yang tajam, nada suara yang membuat dirinya jatuh dalam, semua nya sama.
Sekeras apapun pikirannya menolak itu semua, tetapi hatinya masih bisa berdetak dengan kencang, menghantarkan memori lama yang membuat dadanya sesak.
Win menghela napasnya. Memilih untuk memutar langkahnya menuju mobil putih miliknya yang terparkir di halaman gedung itu.
"Lain kali saja, Win," ucapnya pelan. Mulai menjalankan mobil muggle yang satu bulan lalu ia beli.
Jalanan ibu kota membuat dirinya mengumpat kasar. Salah satu alasan dirinya lebih memilih menjadi seorang penyihir daripada manusia biasa.
Tetapi yang namanya Win selalu begini.
Sering kali kakeknya menasehati agar tidak terlalu berbaur dengan muggle yang kemungkinan besar bisa membuat dunia mereka ketahuan. Tapi Win tidak bisa menghindari itu semua. Selain karena kesetiaannya kepada Mix, alasan lainnya karena tugas auror yang diwajibkan menyatu dengan dunia, tentu saja.
"Fuck," umpatnya saat sebuah mobil menikung gerakan mobilnya dari belakang. Win membunyikan klakson mobilnya sambil memukul stir itu dengan kencang.
Pikiran dan emosinya sangat tidak beraturan saat ini. Ntah kenapa ia merasa sesuatu yang buruk akan datang kepadanya. Win hanya berharap satu hari ini dia diberikan kenyamanan.Yah benar, hari ini sungguh melelahkan baginya.
~~~
Hampir 1 jam terjebak macet akhirnya Win sudah sampai disini.
Ia menatap bangunan besar dengan ornamen emas yang membuat matanya silau. Ia berjalan melewati gerbang besar dimana halamannya terdapat taman bunga nan indah. Berulang kali Win membungkukkan badannya sopan kepada orang-orang yang memakai pakaian seragam.
"Win?" teriakan dari seseorang membuat Win melambaikan tangannya sambil tersenyum manis. Sudah lama rasanya Win tidak melihat pemuda yang sekarang tengah berjalan mendekatinya itu.
Blue Pongtiwat, pemuda yang dinyatakan tidak bersalah pada kejadian 5 tahun lalu, sekarang telah menjadi seorang Raja. Pemuda itu menggantikan Ayahnya yang telah menurunkan tahtanya kepada Blue sendiri.
Blue terlihat gagah menggunakan pakaian casual tanpa baju kebesaran yang Win lihat saat penobatannya 1 tahun lalu. Pria itu terlihat bebas dan ramah. Rambut hitamnya memanjang hingga menutupi mata, tetapi tetap menimbulkan kesan elegan. Pipi Win seketika bersemu merah, mengingat dulunya dia pernah kagum kepada pemuda di depannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞 Gotcha-Black Heart Book 2
Fanfiction(lanjutan Black Heart) Win seorang Auror baru, ditugaskan dalam kasus kemunculan seseorang yang mirip dengan cinta masa lalu nya. Lalu bagaimana cara Win menyikapi kasus tersebut? "Bright masih hidup Kak!" "Berhenti bermain-main Win. Kamu sudah pun...