Kemarin, dia menyimpan nomorku. Seminggu berlalu, tak pernah kudapati dia melihat story-ku. Padahal, story sepanjang jalan kenangan itu tak luput dari pandanganku. Tas, sepatu, seblak setan, selalu berhasil menyita beberapa menit di kehidupanku.
Lalu, dia ke mana?
Setiap pesan yang kukirim, tak jua bercentang biru. Setiap pesan ambigu yang kuhapus, selalu berhasil dibalasnya.
”Whatsapp-ku baru.” Begitu terangnya.
Ah, jika semua orang mengganti aplikasi chat-nya. Untuk apa kusimpan dua ribu nomor itu, tak ada satu pun yang melihat story-ku, tak ada satu pun yang membaca pesanku.
Hei, hapus saja nomorku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bacaan Ketika Senggang
القصة القصيرة𝐁𝐚𝐜𝐚 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧𝐠, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐢 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮𝐦𝐮 𝐥𝐮𝐚𝐧𝐠. [𝐁𝐞𝐫𝐢𝐬𝐢 𝐜𝐞𝐫𝐩𝐞𝐧 𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭 𝐣𝐞𝐧𝐠𝐤𝐞𝐥] ʙᴀᴄ...