Siap?Selamat membaca!
Senin, 24 Mei 2021.
— Happiness 2 —
Hyunjin terbangun karena mimpi buruk lagi, lelaki itu terduduk di tepi kasur sambil memijat pangkal hidungnya. Demi Tuhan, mimpi tadi sangat mengerikan. Ia melihat seseorang menariknya menuju jurang lalu mendorongnya dari sana. Itu seperti nyata, ia jatuh lama sekali, seolah jurang itu sangat sangat dalam hingga ia berpikir bahwa tak ada dasar di bawahnya.
Hyunjin menggeleng, itu hanya mimpi. Tidak mungkin hal aneh itu terjadi di dunia nyata.
Mungkin mimpinya itu sebagai gambaran bagaimana gelapnya pikiran Hyunjin sekarang, sama seperti jurang itu. Beban pikiran Hyunjin tak ada habis-habisnya, sama seperti jurang yang dalam dan tak berdasar.
Ini sudah di pertengahan Februari dan perasaan Hyunjin makin gundah juga penuh kegelisahaan tak beralasan. Ia tidak tahu kenapa, tapi Hyunjin rasa Inwoo sedang merencanakan sesuatu untuknya, yang pastinya jahat.
Hyunjin menggelengkan kepala, ia beranjak keluar dari kamar lalu menemukan Chan dan Felix sedang membuat cookies bersama di dapur. Jeongin sedang mencuci baju karena hari ini gilirannya membersihkan dorm bersama Seungmin. Di ruang tengah rupanya ada Changbin, sedang membuat lirik lagu bersama Jisung, sepertinya untuk lagu duet Changbin dan Felix.
Ah, iya. Minho sedang pergi keluar bertemu Ayahnya, lelaki itu ingin menyelesaikan masalah yang belum tuntas. Baguslah, setidaknya Minho tidak berlama-lama membiarkan masalah antara dirinya dan Sang Ayah begitu saja.
Sekarang ini Hyunjin tidak tahu harus bergabung dengan siapa, semua member sibuk, sementara dirinya malah baru bangun tidur. Hyunjin tidak berani berhadapan dengan Chan, lelaki itu mendiaminya sejak percakapan mereka seminggu lalu, tepatnya ketika Chan mengobati luka Hyunjin.
Hyunjin menghela nafas, ia menghampiri Jisung dan duduk di sebelahnya, "Minho hyung belum pulang?"
"Perginya sih udah lama, paling bentar lagi pulang. Lagi perjalanan ke sini kayaknya."
Hyunjin mengangguk saja, ia melirik pekerjaan Jisung, niat hati ingin bersandar di lengan kekar pemuda Han itu, tetapi Hyunjin sadar diri untuk tak seenaknya mengganggu keseriusan Jisung.
Jisung kalau sudah marah, seram tahu. Buktinya setengah bulan yang lalu lelaki itu marah dan berakhir seperti patung, satupun di antara member tak ada yang berani mengambil resiko membuat Jisung seperti itu lagi. Kapok, menyeramkan juga melihatnya marah dalam diam, lelaki itu membisu lama, jauh berbeda dengan Jisung yang berisik. Yang ada mereka bisa canggung satu sama lain.
"Hyunjin."
Hyunjin terkesiap, ia segera menoleh ketika panggilan Changbin membuyarkan lamunannya, "Eum?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 𝟐 - 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐲 𝐊𝐢𝐝𝐬
Fanfiction[𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬] 𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵? 𝘋𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 '𝘏𝘢𝘱𝘱𝘪𝘯𝘦𝘴𝘴' 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘦𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪? 𝘈𝘵𝘢𝘶 𝘫𝘶𝘴𝘵𝘳𝘶 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘪𝘯𝘪 '�...