18. Tidak Baik-Baik Saja.

913 92 25
                                    

Senin, 2 Agustus 2021.

Ada yang nungguin Happiness 2 gak ya? Lama banget ya update-nya? Hehe, kemarin mau up pas Stay Anniv, tapi kelupaan :( Sebagai permintaan maaf karena update-nya lama, chapter ini aku buat lebih panjang. 4000 kata, semoga gak bosen :v

Anw, walaupun telat, aku mau ngucapin Happy Birthday buat temen-temen Stay yang udah baca karya aku. Semoga aku masih bisa berkarya di hari jadi ke-4 Stay tahun depan. Aamiin.

Fyi, aku nulis Chapter ini sampe nangis, jarang-jarang, lho. Semoga feel yang aku rasain nyampe ke kalian ya! Kalo mau sambil puter sad song, biar makin beuh ;)

Oh iya, selamat membaca!

Oh iya, selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Happiness 2 -

Tangan Changbin yang bergetar ikut mendorong brankar Hyunjin menuju UGD. Koridor rumah sakit menjadi lebih berisik sebab roda yang berputar begitu cepat, juga Hyunjoo yang masih sesekali memanggil nama anaknya agar cepat bangun. Di hadapan Changbin saat ini, tubuh Hyunjin tergeletak tidak berdaya dengan wajah yang pucat pasi seperti mayat. Di samping Hyunjin, seorang perawat masih terus memompa ambu bag yang tertempel di mulut dan hidung Hyunjin.

Setelah sampai, sosok Hyunjin hilang di balik pintu kaca UGD. Mereka bertiga tidak diizinkan masuk. Meskipun mulanya Hyunjoo memberontak ingin melihat Hyunjin, tetapi akhirnya mereka bertiga memilih duduk setelah Hyuntae sukses menenangkan Sang Istri.

Changbin diam dengan tatapan mata bergerak gelisah, ia menjambak rambutnya frustasi. Entah sudah berapa lama Hyunjin berendam di air dingin, entah sudah berapa banyak darah itu mengalir dari luka gores di tangannya, juga entah sudah sesesak apa lelaki itu ketika kepalanya sengaja ditenggelemkan dalam air dingin.

Bahkan tadi saat Changbin mengeluarkan Hyunjin dari bathup, baju yang masih terpasang lengkap di tubuh Hyunjin nyaris berubah warna akibat terendam lama dalam air darah.

Melihat Hyunjin berendam tanpa melepas pakaiannya, Changbin mengambil satu kesimpulan. Sejak awal lelaki itu tidak berniat mandi, tetapi berniat mengakhiri hidupnya sendiri.

Changbin ingin marah, tetapi pada siapa?

Kini, dirinya hanya bisa menunggu kabar Hyunjin ... yang ia harapkan baik-baik saja meskipun sangat kecil kemungkinannya.

Lelaki itu merogoh saku celananya dan meraih ponsel. Ia lupa menghubungi manager, Changbin terlalu panik hingga lupa kalau manager mungkin saja masih menunggunya di depan rumah Hyunjin.

Namun, sebelum ia menelfon, Changbin sudah mendapati banyak panggilan tak terjawab dari Chanmin. Lelaki itu akhirnya menelfon balik.

Begitu sambungan terhubung, suara dari sebrang langsung memekakan telinga Changbin. Changbin memejamkan mata, membiarkan Chanmin mengomel akibat kesal panggilannya diabaikan.

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 𝟐 - 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐲 𝐊𝐢𝐝𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang