8 tahun berlalu. Tak ada lagi Park Sooyoung yang dulu. Namanya tak lagi sama. Identitasnya tak lagi sama. Ialah putri kesayangan keluarga Park. Sosok penyayang yang membawa kebahagiaan untuk keluarganya. Gadis ceria yang terlampau mampu untuk menutupi segala perasaannya. Seperti saat ini. Ia tampak begitu cantik dan mempesona melebihi sang pemeran utama hari ini, yakni calon kakak ipar yang akan segera bersanding dengan Chanyeol lelaki yang mengisi penuh hatinya.
Ia tersenyum cerah begitu menyadari kakaknya yang sudah berstatus tunangan orang datang mendekatinya dengan segelas wine ditangannya."Ini saatnya kau bisa mencari salah satu jodohmu adik cantikku", ia meledek adiknya sambil mencium pipi kanan adiknya gemas. Joy, namanya bukan lagi Sooyoung. Joy adalah nama barunya sejak 8 tahun lalu.
"Oppa! Aku masih ingin focus membantu eomma mengurus perusahaan parfumenya", Chanyeol memutar bola matanya bosan.
"Saat sekolah mau fokus belajar. Kuliah juga alasan yang sama. Dan sekarang kau berlagak seperti penggila kerja", proted Chanyeol melemparkan fakta atas beragam alasan dari Joy.
"Aku baru 24 tahun", Chanyeol tertawa pelan. Lalu mengelus kepala adiknya hangat.
"Kau melihatnya? Ia memandangi kau terus daritadi", Joy mengendikkan bahunya acuh.
"Kecantikanku kan memang sudah meluas. Semua orang menyadari itu", Joy berujar sombong penuh percaya diri. Chanyeol menirukan ekspresi orang yang ingin muntah. Membuat keduanya tertawa renyah.
"Park! Apa kabar?", seorang pria tampan berjalan dan menepuk pundak Chanyeol. Lalu memeluknya erat.
"Oh Sehun! Kau datang? Astaga ini sudah tahun keberapa kau berada di Swiss?", Chanyeol menyambut sahabat nya dengan hangat. Tidak dengan Joy yang menatap pria itu datar begitu risih dengan pria yang ia sadari sudah menatapnya berapa belas menit yang lalu.
"Bagaimana dengan pekerjaanmu? Aku dengar cabang hotel dan rumah sakit keluargamu adalah yang terbaik di Swiss, London dan Korea. Kau hebat bung",
"Ya kami masih terus mengembangkannya. Dan siapa wanita di sampingmu ini?", Joy tersenyum miring begitu tahu arah pembicaraan laki-laki tampan yang berbincang dengan kakaknya.
"Ia adikku", Sehun mengangguk-ngangguk mengerti. Lalu ia tersenyum pada Joy dan mengulurkan tangan kanannya pada wanita itu. Joy tersenyum malas namun karna tatapan menusuk sang kakak ia menerima uluran tangan itu.
"Oh Sehun yang mengetahui segalanya tentangmu", Joy menatapnya geli dan segera menarik tangannya risih.
'Pria ini tampan tapi kata-katanya membuatku tak lagi tertarik',
Sehun tertawa sinis melihat tingkah angkuh Joy.
"Park Joy", balasnya kasar. Chanyeol menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Joy temani Sehun sebentar disini. Jika tidak kau akan habis", Joy baru saja ingin membuka mulutnya melakukan protesnya tapi Chanyeol seolah tahu jelas kebiasaan adiknya itu berjalan cepat kearah Somi yang tengah melambaikan tangan padanya.
"Kau tidak akan rugi karna menemaniku nona",
"Cih percaya diri sekali kau",
"Tentu. Kau tidak ingin tahu apa yang kuketahui tentangmu?", Joy menatapnya malas. Haruskah ia merespon pria tampan dihadapannya ini? Namun aura pria itu begitu gelap membuatnya penasaran, takut dan juga geli sekaligus.
"Apa? Informasi tentangku mudah sekali dicari. Jadi tak usah bangga", Sehun tertawa dingin sekarang dan menatapnya lekat. Joy membalas tatapannya tak kalah tajam dan terlihat jelas bahwa ia tidak suka dan tidak nyaman dengan pria itu.
"Bersikaplah dengan baik nona jika kau tidak ingin berurusan dengan pers, dan namamu muncul di seluruh negeri", Joy memiringkan kepalanya menatap pria itu dan melipat kedua tangannya didadanya. Menatapnya sombong dan malas.
"Kau kira aku takut akan ancamanmu?", detik berikutnya matanya membulat. Pria itu menarik tubuh Joy untuk menempel pada dirinya tangan kanan pria itu melingkar erat pada pinggang ramping milik Joy. Perlahan Joy dapat merasakan nafas milik Sehun ditelinga miliknya.
"Pilih salah satu. Diberitakan diseluruh negeri sebagai kekasihku. Atau sebagai seorang wanita yang membunuh saudara kembarnya sendiri", pria itu berbisik datar dengan nada bicara yang begitu dingin. Nafas Joy tertahan dadanya berdegup begitu kencang. Kakinya seolah lemas dan tangannya yang mulai mendingin tetap menahan beberapa jarak antara tubuhnya dengan menumpu pada dada berotot pria dihadapannya . Matanya bertemu dengan mata kelam milik Sehun. Sedangkan keduanya tetap dalam posisi dimana Sehun mendekapnya semakin erat. Pria itu tersenyum mengejek dirinya.
"Tentukan pilihanmu. Tiga detik dari sekarang", Joy semakin panik ia tak berkutik.
'Tiga'
'Dua'
'Satu'
Joy menentukan pilihannya. Pilihan yang akan mengubah seluruh takdirnya. Pilihan yang akan mengubah seluruh hidupnya.
Ia meraih tengkuk pria itu dan mengecup bibir milik Sehun singkat. Hanya beberapa detik. Dengan rencana akan segera mendorong tubuh pria itu menjauh cepat dan lari. Sialnya ia kalah cepat. Karna Oh Sehun pria penuh dominasi dan aura mengintiminasi itu menahannya kuat dan melumat bibir milik Joy dalam dan menuntut.
'Selamat datang di duniaku, Park Sooyoung'
......................................................................
DONT BE A SILENT READERS YA GUYS. tinggalkan jejak agar aku selalu semangat up! Vote di atas 20 aku akan segera up lagi. Luvluv
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast (HUNJOY) M
Fanfic18+ "Turuti aku atau kau bernasib sama seperti saudara kembarmu?" - Oh Sehun "Bukankah kau yang harusnya takut bernasib sama sepertinya?" - Park Joy