Empat

2 0 0
                                    

"Untung kemaren nggak dipecat," lirih Lola mengingat kejadian kemarin. Membuat Loli mengangkat sebelah alisnya dan menatap ke atas mencoba mengingat-ngingat.

"Kalok kamu dipecat bakalan nangis?" tanya Loli, sebenarnya dia tak perduli akan hal itu. Namun, dia tak punya topik pembicaraan.

"Nangis dong, kamu?" tanya Lola balik.

"Nangis dong." Jawaban yang sama dia lontarkan untuk memenuhi pertanyaan Lola. Lola menatap orang yang sering tertawa hampir setiap hari itu, yang bahkan sering membuat manager mereka keluar untuk sekedar memperingati mereka agar tak terlalu ribut.

"Loli bisa nangis?" tanya Lola akhirnya, dia kira seorang Loli tidak akan menangis.

"Aku bukan tipe orang yang sok tegar, Lol. Sedih ya, nangis. Seneng ya, senyum. Lucu ya, ketawa. Kecewa ya, cemberut. Sesimpel itu," jelasnya dengan tak mengalihkan pandangan dari handphone admin membalas beberapa pesan dari pelanggan.

"Kok bisa sesimpel itu?" tanya Lola lagi, menyelesaikan segera pekerjaannya dan memindahkan beberapa produk ke penggantungan.

"Hidup emang sesimpel itu Lol, tapi kadang pemikiran kita aja yang membuatnya ribet." Loli berdiri lalu memutar badan ingin menuju toko, mengecek barang yang ditanyakan pelanggan.

"Kok bijak?" heran Lola kala ini.

"Karena aku punya otak, gak kayak kamu kosong." Loli tak menghiraukan kalimat yang Lola ucapkan setelah itu.

"Kok kasar? Ih, mulutnya mau diamplas juga!" protesnya memutar bola mata tak habis pikir.

Setelah puas dengan kalimat-kalimat hujatan untuk Loli. Dia segera duduk kembali, mengambil produk yang belum disetrika. Memikirkan kalimat yang baru Loli katakan padanya. Dia mengakui jika dirinya merupakan tipe yang memendam masalah sendiri, hingga kadang dia pusing sendiri mencari solusi. Apa dia salah selama ini? Tapi mau bagaimana lagi, dia sudah nyaman dengan sifatnya yang tak menceritakan masalah pada orang lain. Beda jika orang lain yang bercerita padanya, ya dia akan sangat welcome.

KITA DAN KATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang