23

4.4K 502 110
                                    

Pagi hari yang cerah, Nut menyesap susu hangat yang disiapkan Petch untuknya, duduk santai dengan rambutnya yang sudah mulai mengering

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari yang cerah, Nut menyesap susu hangat yang disiapkan Petch untuknya, duduk santai dengan rambutnya yang sudah mulai mengering.

Dengan perasaan tak karuan, Nut menatap lekat Pria yang tengah berbaring diatas Ranjang begitu pula dengan Petch yang langsung menghampiri Pria tersebut.

Art memberikan tanda-tanda akan siuman dan sontak membuat rasa penasaran Nut semakin membuncah.

"Paman Art? Apa Kau mendengarku?" Tanya Petch pelan.

Kemudian Art terlihat menganggukkan kepalanya, Petch dengan cekatan membantu Pria dihadapannya untuk bersandar dikepala ranjang.

"Aku dimana?" Tanya Art dengan suara serak.

"Di Apartemenku" Jawab Nut masih dengan posisinya yang duduk di single sofa.

"Apa Kau yang menolongku?" Tanya Art lagi.

"Ya, Paman"

"Terima kasih, tapi kenapa? kenapa mau menolongku?"

"Karena Aku tahu jika Paman memiliki sesuatu yang ingin disampaikan kepadaku"

"Ya, Aku ingin memberitahumu sesuatu"

Nut menganggukkan kepalanya, menandakan jika Ia membolehkan dan menjamin Art unruk mengatakan sesuatu tanpa merasa ragu dan ketakutan.

"Ayahmu, memiliki rahasia"

.
.
.

Seperti tak memiliki niat untuk hidup, Ohm hanya bisa terbaring diranjang tanpa melakukan apapun.

Ia tak mau melakukan hal yang akan membuat Ayahnya marah lagi.

Sungguh, diberi pukulan dari Mew membuatnya seperti jatuh kedalam jurang yang curam. Benar-benar membuatnya sakit sekaligus takut.

Sakit karena merasa bodoh membuat Ayahnya marah dan sampai melakukan kekerasan fisik terhadapnya.

Takut karena Ohm tak mau kelakuan Ayahnya diketahui oleh Gulf.

Hanya Ohm yang mengetahui Ruangan gelap itu karena selalu dirinya yang mengunjungi, tidak ada orang lain sekalipun itu Gulf, Nut ataupun Win.

Katakan saja Mew sangat sempurna ketika berada diluaran sana namun Dia tak akan jauh dari kata kejam, sadis dan tidak peduli sekitar jika sudah marah besar.

Semua Anggota Keluarga sudah mengalami betapa kerasnya seorang Mew Suppasit, jika lelah dengan hidup maka bisa mendatangi Mew kapan saja agar nyawamu melayang dalam sekejap.

"Aku lapar, apa Papah tak mencariku" Gumam Ohm kesal.

Ia mengusap permukaan perutnya yang terus berbunyi agar diisi. Ohm tidak paham, entah itu Mew yang melupakannya atau Ayahnya itu sengaja tak memberitahu para Pelayan untuk membawakannya makanan.

ᴊᴏɴɢᴄʜᴇᴠᴇᴇᴠᴀᴛ'ꜱTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang