2. Meminta maaf

345 58 6
                                    

Normal POV

Earth sudah pamit pulang setelah menenangkan gun, sekarang suasana canggung yang menyelimuti ruangan ini.

Mark yang duduk ditepi kasurnya sambil menatap gun, sementara gun yang juga duduk di tepi kasurnya sambil menatap jendela. Dia masih berselimut, dan bahkan memegang selimutnya dengan erat.

Bukan apa-apa, hanya saja rasa gugup melanda gun. Atau lebih tepatnya rasa takut dn terancam. Dengan perlahan Mark mendekat ke arah gun, membuat pemuda manis ini sedikit bergeser mundur.

"M-maaf" lirih mark. Dia kini mendudukan dirinya di samping kasur gun. Meskipun jarak masih tercipta antara keduanya. Gun mengangguk kemudian tersenyum canggung. Dia tau mark tidak sepenuhnya bersalah.

"Emm, ya. Lupain aja, earth udah jelasin semuanya kok" lagi-lagi gun tersenyum, agak terpaksa. Jujur dia masih takut jika mark berbuat yang tidak-tidak.

Sebenarnya bukan salah earth juga meninggalkan gun sendiri bersama mark, karma nyatanya pemuda mungil bernama earth tersebut sudah menawarkan pada gun untuk menginap di rumahnya selama beberapa hari, tapi nyatanya gun menolak.

Flashback on

"Aku salah apa si earth, aku baru pertama kali ketemu dia, tapi dia udah kaya gini. Aku takut earth, aku takut sepupu sialan mu itu bakal bunuh aku. Aku cuma pengen belajar dengan tenang naa" gun masih memeluk erat tubuh earth, mungkin menyalurkan ketakutannya.

"Mark ga salah gun, tolong maafin dia"

"Apa maksudnya?" gun tau Mark sepupu earth, tapi jika earth mengatakan hal ini hanya agar gun tidak melaporkan Mark pada polisi, jangan harap. Karna gun akan tetap melaporkan itu pada pihak berwajib.

"Mark sakit gun, mark punya hal yang ga orang lain punya. Percuma kaya nya gue jelasin lo juga ga akan paham"

"Aku ngerti kok, sekarang jelasin"

"Lo gabakal paham" ulang earth sekali lagi.

"Oii earth na na naaa" gun merengek sambil menguncang-guncangkan tubuh earth. Si pemilik tubuh lantas berteriak frustasi.

"Arghhh iya-iya berhenti gue pusing nih" ujarnya.

Gun terkekeh, kemudian akhirnya terdiam sejenak. Menatap earth. Earth juga balik menatap nya. Setidaknya gun sudah tidak setakut tadi, pikir Earth.

"Mark punya penyakit. Kepribadian ganda. Sebenernya ini udah lama, gue juga gatau pasti apa penyebabnya" ujar Earth.

"Maksudnya gimana?" tanya gun bingung.

"Mark punya 2 jiwa dalam dirinya, 2 jiwa itu bertolak belakang. Dan saat jiwa yang lain dari diri Mark bangkit, gue gatau apa yang akan terjadi"

"Oke, jadi gimana caranya dia bisa bangkit?"

"Gue gatau, terakhir Mark masuk Rumah sakit karna kepribadian gandanya bangkit. Dia hampir nyoba bunuh diri"

"Apa penyebab dia punya gangguan kek gitu? Aku kasian sama dia" akhirnya gun luluh. Mungkin dia tak akan melaporkan Mark ke pihak berwajib.

"Gue gatau penyebabnya. Tapi kalo lo pengen cepet-cepet sadarin Mark waktu kepribadian ganda nya masuk, tampar atau buat dia ngerasa sakit. Dengan gitu tubuhnya yang separuh sadar bakal bener-bener sadar, ya meskipun kemungkinan besar mark pingsan atau paling ga pusing sesaat"

"Mark sering gini ya?"

"Terakhir dia kek gini waktu kelas 1 SMA. Udah hampir 4 tahun lalu. Dan gue kira penyakit dia udah sembuh, nyatanya belom"

"Mark pasti ngerasa tertekan ya? Tapi kenapa penyakit Mark kambuh saat bareng aku?" tanya gun lagi.

"Gue gatau apa dia tertekan, dan gue juga gabisa jamin. Kenapa mark bisa kambuh saat bareng lo"

Alter Ego (MarkGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang