Happy reading.
2300+ words
NORMAL POV
Dan disinilah gun berada, di rumah Earth. Mau tak mau gun harus berada disini karna Mark semakin tak menentu. Anak itu kalap tiap kali melihat gun. Membuat gun harus menghindar agak jauh dari mark.
"Sarapan dulu gun" Panggil Earth.
"Oke aku turun" segeralah gun bergegas turun ke bawah.
Ohh, harus ku katakan bahwa gun tidur di lantai atas. Gun yang bisa dibilang dari keluarga sederhana cukup terkesan melihat gaya arsitektur rumah earth. Sangat elegan.
Meskipun bukan pertama kalinya menginap disini, tapi gun tetap saja merasa canggung dan juga sedikit merasa merepotkan keluarga earth. Tapi earth sering bercanda kepada gun dengan berkata,
"Gue kan kaya, nampung lo doang mah ga bakal bikin bokap gue bangkrut" Kalimat yang sangat sering gun dengar dari earth.
Dia menuruni anak tangga. Meskipun jam matkul nya siang, Tapi dia berniat datang ke kampus pagi ini. Dia akan mengatakan alasan dia tidak ikut orientasi MABA.
Lihatlah, bahkan rumah earth memiliki 4 asisten rumah tangga. Dan sistem keamanan juga dijaga oleh 2 satpam. Rumahnya sangat kaya bagi gun. Berbeda dengan dirinya yang bahkan untuk berkuliah mengandalkan beasiswa.
"Pagi khun mae, khun pho" sapa gun saat tiba di meja makan, orang tua earth telah duduk dengan rapi. Pakaian ala orang kantoran sudah membungkus indah tubuh mereka.
Inilah sesuatu yang kurang untuk earth. Orang tua nya berangkat bekerja terlalu pagi, dan pulang terlalu larut, sehingga dia kadang bosan di rumah sendiri.
"Pagi sayang" sapa mae earth pada gun, gun tersenyum.
Di dudukannya tubuhnya di kursi yang tersisa, kemudian ia menunggu kedatangan earth. Ya, earth masih membantu salah satu asisten rumah tangga nya untuk memasak.
Anak itu agaknya memang suka sekali memasak, masakannya memang kadang sangat hancur rasanya, tapi meskipun begitu earth sendiri yakin bahwa suatu saat masakannya akan terasa enak.
"Jadi, gimana kabar kamu gun? saya dengar mark ngelukain kamu ya?" tanya pho earth.
"Ahh, mepelaii pho, aku baik-baik aja. Cuma luka di kepala ini aja yang masih agak sakit" dengan refleks gun menunjukkan bagian kepalanya yang diperban dengan perban putih.
Kedua orangtua Earth mengangguk. Kemudian diam lagi. Mungkin memang setiap hari sarapan disini diliputi kesunyian.
"Makanannya udah jadii" earth membawa sepiring makanan yang gun bahkan tidak tau namanya. Inilah, gun selalu merasa tidak nyaman ketika makan di rumah earth karna makanannya aneh-aneh.
Earth meletakkan piring tersebut kemudian duduk, karna sisa makanan nya dibawah oleh bibi. Mereka mulai memakan makanannya. Sarapan pagi itu berjalan dengan khidmat. Tak ada yang berbicara ketika makan. Suapan demi suapan juga dilakukan dengan sangat anggun.
Mungkin hanya gun yang terlihat agak...
Ahh entahlah yang jelas gaya gun terlihat seperti bukan dari keluarga kaya, bahkan dari cara makannya saja mae earth sudah bisa menilai nya.****
Langkah kaki gun mantap membawanya ke dalam kampus. Pria itu berjalan kemudian mencari si ketua hazer. Agak sulit mencari nya. Siapa sih namanya? gun lupa bahkan. Hanya tau kelasnya saja. Bermodal keberanian gun akhirnya sampai di sana.
Tok tok tok
Diketuknya pintu ruang kelas tersebut lalu pandangan matanya tertuju pada satu sosok, sosok yang terlihat mencolok. Menggunakan seragam yang hanya dimiliki oleh hazer. Gun menghampirinya. Meskipun semua mata menatap nya, gun tetap tak gentar, daripada dia di cap sebagai siswa yang tidak taat peraturan karna tidak mengikuti masa orientasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Ego (MarkGun)
Teen Fiction"Aku membangkitkan sisi lain dari dirinya, dan dia bilang hanya aku yang bisa membantunya"- Gun Napat "Dia tidak pernah bisa sembuh, tapi seseorang bisa membantuku menetralkan nya" -Mark Siwat **** Kisah tentang Mark yang mempunyai Alter Ego atau 2...