4. Bukan ancaman

263 53 12
                                    

Haii, sorry bgt aku gantungin😭.
Vote komen nya yu biar semangat up.

2400+  words

Langsung aja
Happy reading.

NORMAL POV

Malam ini gun terduduk dengan santai di kasurnya. Gun belum memutuskan untuk kembali ke asrama, dia masih menginap di rumah Earth atau bahkan dia berpikir untuk pindah dari asrama bulan depan. Sayang sekali karena gun telah membayar uang asrama untuk bulan ini jadi dia tidak bisa meninggalkan asrama begitu saja.

Gun sibuk mengerjakan beberapa tugas-tugas yang diberikan oleh dosennya. Dia bahkan tidak ingat waktu jika belajar meskipun dia hanya duduk sambil sesekali mengetik sesuatu pada laptopnya.

Sepulang menonton bersama Nong Fay, gun tidak benar-benar pergi bersama Mark. Mungkin Gun hanya menggunakan itu untuk bisa terbebas dari Mark.

Mata Gun memang sudah mengantuk. Ini sudah pukul 11 malam, namun tugas dari dosennya ini harus diselesaikan. Meskipun tugas itu bukan untuk hari besok tapi kita tahu bahwa Gun adalah murid yang sangat rajin dia menyelesaikan tugasnya cepat-cepat agar dia tidak mempunyai tanggungan pada tugas.

Suasana sudah sangat sunyi tapi orangtua Earth memang belum pulang. Gun juga tidak tahu jam berapa mereka pulang biasanya saat mereka pulang Gun sudah tertidur.

Gun sedang terfokus ditengah kesunyian, namun kesunyian itu tiba-tiba digantikan oleh ketukan yang cukup keras di pintu kamarnya. Dia perlahan-lahan membuka selimutnya lalu turun dari kasur untuk mengecek siapa yang berada di depan pintu tersebut.

Diputarnya kenop pintu dengan perlahan kemudian ditariknya pintu tersebut, menampilkan sesosok pria kecil yang tak lain adalah Earth. Dengan keadaan panik Earth yang sudah berkeringat tidak bisa mengatakan apapun.

"Hp lo!" Ujar Earth seraya memberikan handphone tersebut pada Gun.

Gun yang kebingungan atas perilaku sahabatnya tersebut hanya bisa menerima Handphone itu dari tangan Earth.

"Apa?" Tanya Gun.

"Hp lo liat itu!" Earth berseru panik.

Gun memutar atensi matanya dari menatap Earth menjadi menatap handphone yang berada di tangannya. Dilihatnya Handphone tersebut masih dalam kondisi mati.

"Apa maksudnya?"

"Nong Fay!" Earth benar-benar tak bisa santai, tapi karena mendengar nama Nong Fay, gun jadi ikut panik dan langsung membuka handphone-nya. Handphone itu hanya di sandi dengan kata sandi yang sangat mudah, hari jadi Gun dan Nong Fay.

Dilihatnya bahkan handphone itu sudah hampir mati karena kata sandinya tidak kunjung terbuka. Mungkin tadi Earth telah menekan kata sandi pada handphone Gun atau mungkin hanya menebak-nebak nya tetapi salah sehingga handphonenya menjadi seperti ini.

Bahkan masih tertulis tulisan yang berbunyi "kata sandi salah coba lagi dalam waktu 1.40" dan waktu tersebut terus berjalan menghitung mundur.

"Earth kenapa handphone ku  menjadi seperti ini bukankah kau tahu sandi handphoneku?"

"Maaf tadi gue panik jadi gue tiba-tiba nge-blank tentang sandi handphone lo, gue udah coba beberapa kali dan malah salah mulu" terang earth.

"Kenapa kamu panik?" Tanya Gun. Ya bagaimanapun dia belum bisa membuka handphone-nya karena waktu itu belum menunjukkan angka 0.

"Tadi ad notif dari Mark! Dan disitu dia kirim foto dengan caption 'Ini pacar kesayangan lo lagi sama gue Gun' dan akhirnya gue panik lah gila!"

Gun yg mendengar penjelasan dari Earth mulai tak tenang, perasaannya bercampur aduk antara bingung atau kesal mengapa Nong Fay malah bersama dengan mark.

Alter Ego (MarkGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang