sincere'2•🐧🦌+🐕🦌

3.8K 284 249
                                    

📍2179 words (Maaf kepanjangan)
⚠️Little bit harsh word
Coba tebak kapal mana yang bakal berlayar...
•HOONSEUNG/JAKESEUNG?

------------------------------------------------------------

"Hee, lo liat dompet gw ga? Kayanya ketinggal- ASTAGA LEE HEESEUNG!!"

Di lain sisi Sunghoon sedang duduk berhadapan dengan Sunoo. Dengan perasaan gugup ia meraih tangan pemuda manis itu sembari menyiapkan kata-kata yang pas untuk diutarakan.

Sunghoon menuntun Sunoo menuju tempat yang telah disetting sedemikian romantisnya dengan bunga-bunga dan lilin sebagai penerangan, juga alunan musik yang menambah kesan romantis malam itu.

"Aku tau ini terlalu cepat, baru beberapa minggu kita saling mengenal, tapi dari pandangan pertama, mataku tak bisa lepas darimu"

"H-hoon..."

"Ssst... biarkan aku menyelesaikannya dulu. Kim Sunoo aku menyukaimu, maukah kau menjadi kekasihku manis?" utara Sunghoon sembari menyodorkan kotak beludru berisi kalung dengan kepala rusa sebagai liontinnya.

"Hoonie... apakah kau yakin?" jawab Sunoo dengan tersenyum manis sembari mengelus tangan Sunghoon.

"Aku tau... A-aku juga menyukaimu, tapi.."

"Tapi??" senyuman dibibir Sunghoon hilang terganti oleh kernyitan di dahi.

"Disini... aku melihat ada orang lain disini, bukan aku. Kau mungkin belum sadar, tapi aku menyadarinya" ujar Sunoo sembari menempatkan jarinya pada dada Sunghoon.

"A-apa maksudmu? Aku menyukaimu"

"Coba kamu pikirkan lagi hoonie, ada seseorang yang lebih layak menempati hatimu daripada aku"

"Kamu menolakku?"

"Yahhh anggap saja aku sedang menyadarkanmu. Pulanglah dan cepat sadar tuan tak peka, ada hati yang sedang menunggumu untuk berlabuh disana. Dan berikan kalung cantik ini pada pemilik sejatinya" Sunoo berbalik dan meninggalkan Sunghoon sendiri.

Sunghoon pulang dengan berjalan gontai, ia masih tak paham dengan kata-kata Sunoo, matanya sembab. Kulkas bisa menangis juga ternyata.

Pikirannya kacau, sudah tertolak malah disuruh berpikir. Apa benar ada yang mencintainya? Siapa? Ia tak dekat dengan banyak orang. Hanya Sunoo dan Bambinya yang ia ajak bicara. Ah iya Bambinya! Sunghoon harus segera menghubungi Bambinya untuk meminta saran.

Puluhan kali Sunghoon mendial nomor telpon bernamakan 'Bambinya Sunghoon' namun sama sekali tak ada jawaban. Kepala Sunghoon semakin pusing, tak biasanya Heeseung mengabaikan telponnya. Apakah Bambinya sudah tidur? Benar juga ini sudah tengah malam.

Sayang sekali, padahal hanya Bambinya yang akan mengerti dirinya dan membantu menyelesaikan semua masalahnya. Lebih baik ia segera tidur dan mengadu tentang penolakan yang ia dapat pada Bambinya besok.

Skip di kelas

Sunghoon mencari presensi Bambi manisnya namun tak ia dapatkan, bertanya pada teman sekelasnya pun tak ada yang tau. Ingin berbicara pada Sunoo namun ia masih malu.

Tadi pagi ia sudah mampir ke rumah Heeseung untuk berangkat bersama sekaligus mengutarakan keluh kesah hatinya, namun rumah bambinya tertutup rapat. Sunghoon kira Heeseung sudah berangkat duluan. Pesan dan panggilan Sunghoon dari semalam juga tak ada jawaban.

"Lee Heeseung!" "Lee Heeseung!" Pak Hoseok selaku guru Sastra Korea mengabsen kehadiran di kelas.

"Heeseung tidak masuk pak, ia sakit. Kemungkinan dalam minggu ini ia tak bisa masuk sekolah. Ini surat dokternya" Jawab Jay membuat teman sekelasnya bertanya-tanya terutama Sunghoon.

Flocons [ALL×HEE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang