Atha menghentikan langkahnya ketika seekor merpati yang amat familiar dengannya terbang rendah menghampirinya, Atha menyodorkan tangannya dan mengundang merpati itu untuk bertengger di tangannya.
"Mari kembali, kupikir kak Kanzo pasti sudah menaburkan makananmu di lapangan sana!"
Atha mendekap merpati itu dan melanjutkan langkahnya yang tertunda. Di tengah desau angin yang menenangkan jiwa, terdengar lantunan ayat Al-Qur'an, begitu merdu, merasuki sanubari.
Atha menghirup nafas sedalam mungkin, mendadak udara disekitarnya lebih segar dari pada sebelumnya, Atha melangkahkan kakinya dengan riang, menikmati suasana menyenangkan sore ini.
Langkah kakinya melambat ketika di antara desau angin terdengar lantunan Al-Qur'an dengan suara merdu dari jarak dekat. Atha tahu surat ini, surat yang sangat ia sukai setelah Al-Ikhlas dan Al-Mulk.
"رب المشرقين و رب المغربين. فباي الاء ربكما تكذبن. مرج البحرين يلتقين. بينهما برزخ لا يبغين. فباي الاء ربكما تكذبن. يخرج منهما اللؤلؤ والمرجان. فباي الاء ربكما تكذبن. وله الجوار المنشأت في البحر كا العلام. فباي الاء ربكما تكذبن.كل من عليها فان. و يبقى وجه ربك ذو الجلل والاكرام. فباي الاء ربكما تكذبن. يسئله من فى السموات و الارض, كل يوم هو فى شاءن. فباي الاء ربكما تكذبن. سنفرغ لكم ايه الثقلن. فباي الاء ربكما تكذبن. يمعشر الجن و الانس ان استطعتم ان تنفدوا من اقطار السموات والارض فانفذوا, لا تنفذون الا بسلطان. فباي الاء ربكما تكذبن. يرسل عليكما شواظ من نار و نحاس فلا تنتصران. فباي الاء ربكما تكذبن. فاذا انشقت السماء فكانت وردة كالدهان. فباي الاء ربكما تكذبن. فيومئذ لا يسئل عن ذنبه انس ولا جان. "
"Astaghfirullah!" jerit Atha — yang menikmati qiroah Qur'an Kanzo yang duduk dibalik pohon, terpeleset.
Sontak membuat Kanzo menghentikan acara melalarnya, dan bangkit menghampiri Atha. "Atha ... kamu ...."
"Aku baik-baik aja kok, Kak," tutur Atha meringis, memegangi pergelangan kakinya yang terasa ngilu.
"Bisa jalan sendiri ga?" tanya Kanzo yang semakin cemas ketika Atha malah terduduk lama dan memegangi kakinya, raut wajah gadis itu jelas menjabarkan berapa level sakit yang ia rasakan.
"In Shaa Allah," lirih Atha setelah menghela nafas pelan, air matanya jatuh.
"Sakit banget ya, Tha? Aku bantu berdiri, ya?" tawar Kanzo sembari menggigit bibirnya, bingung harus melakukan apa, ia sendiri tak pernah berada di posisi seperti ini.
"Ga usah, ga perlu," tolak Atha cepat.
"Tapi, kamu," desis Kanzo serba salah.
Atha meraih batang pohon di sampingnya dan berpegangan, ia berhasil berdiri. Tepat ketika ia mulai melangkahkan kakinya, ia limbung ke belakang. Terjatuh tepat di pelukan Kanzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langkah
RomanceAtha Jeremia Stasya, gadis luar biasa yang merasa dirinya biasa saja. Merasa tak punya kelebihan selain seorang hafidzah dan penghafal hadist, tak ada yang bisa dibilang mengagumkan. Dan sudah cukup baginya, menjalani kehidupan dengan penuh kekaguma...