Mungkin typo bertebaran disini guys! hati hati :D
"Makan sekarang atau kamu aku hukum sayang?" nada penuh ancaman dan intimidasi itu membuat Sheina merinding seketika. Laki laki yang dicintai nya itu tidak akan segan untuk merealisasikan semua ucapan yang keluar dari bibirnya yang sialan seksi itu, sekalipun Sheine adalah kekasihnya.
"Kamu yang pesen kenapa aku yang harus makan sih?" saat ini Sheina dan kekasihnya. Samuel Darius. tengah berada di sebuah cafe yang berada tak jauh dari rumah Sheina. Samuel duduk disebelah Sheina dengan tangan yang melingkar erat dan sangat posesif di pinggang ramping Sheina.
Dan Samuel tengah memaksa Sheina untuk makan. Salad Sayur. Salah satu makanan yang dibenci Sheina. Dan Sheina tentu saja menolak mentah mentah perintah kekasihnya. Jika itu makanan yang Sheina suka, maka tanpa diperintah pun Sheina akan dengan senang hati memakannya. Tapi ini salad sayur. camkan, salad sayur. Sheina tidak akan sanggup untuk menelan makanan yang baginya beracun itu. Jelas Samuel ingin menyiksanya.
"Kamu mau bantah aku?" see, Samuel memang seperti itu. Tidak bisa dibantah sedikitpun oleh siapapun, termasuk Sheina yang notabene adalah kekasihnya sendiri. Dan percayalah menantang Samuel Darius tidak akan pernah berakhir bagus. Dan Sheina pastikan orang itu akan menyesal berurusan dengan Samuel. Samuel seolah berubah menjadi malaikat maut saat orang orang menolak perintah atau membangkang nya.
"Kamu tahu kan aku gak suka salad sayur, Sam." Sheina membuat wajahnya semelas mungkin, dengan suara yang merengek meminta untuk dibelas kasihani. Bermaksud agar Samuel luluh dan mengurungkan niatnya untuk memaksa Sheina memakan makanan beracun itu.
"Sheina!" Suara geraman itu jelas berasal dari Samuel. siapa lagi memang. Sheina menekuk wajahnya, ingin menangis rasanya dia. Apalagi Samuel sudah memanggilnya dengan sebutan nama, itu artinya kesabaran Samuel mulai menipis. Well, asal kalian tahu saja Samuel bukan orang yang memeliki tingkat kesabaran yang tebal. Kesabaran nya sangatlah tipis.
"Iya iya, aku makan." dengan terpaksa dan berat hati juga mimik wajah yang amat tersiksa Sheina harus memakan makanan beracun itu, jika dia tidak mau mendapatkan hukuman dari Samuel yang pasti jelas mengerikan itu. Katakanlah Sheina takut dengan ancaman Samuel, karena itu memang benar adanya. Ancaman seorang Samuel Darius tidak pernah main main, kalian tidak akan pernah tahu hal nekat apa yang akan dilakukan oleh Samuel untuk membuat setiap orang mematuhi perintahnya. Dan Sheina tentu sudah pernah merasakan nya bahkan berkali kali, karna memang Sheina cukup pembangkang. Sekali Sheina membangkang perintah Samuel, maka habislah Sheina. Ia hanya bisa pasrah ketika malaikat maut datang dan memberinya hukuman.
"Jadilah gadis penurut, dan jangan membangkang!" Samuel berkata dengan santai nya, sedangkan Sheina dengan susah payah menelan makanan yang ia benci. Baru suapan pertama Sheina sudah ingin memuntahkan racun itu.
"Jangan dimuntahkan." Titah Samuel, saat melihat raut wajah Sheina yang sudah membekap mulutnya karna ingin muntah. Menyebalkan, tapi mau bagaimana lagi faktanya Sheina sangat mencintai kekasihnya itu. Dan Sheina juga tidak cukup nyali untuk memuntahkan makanan itu, karena bisa dipastikan hukuman Samuel akan bertambah. Sheina hanya melirik Samuel sebentar, lalu menutup mata nya untuk kembali berjuang menelan makanan yang bagi Sheina beracun itu. Well, itu baru suapan pertama. masih akan adalagi suapan berikutnya. yang sudah antri untuk dimakan Sheina.
Samuel menatap lurus tepat kewajah Sheina yang sedang menutup mulut dengan satu tangannya dan juga matanya yang terpejam erat. Samuel tersenyum miring melihat itu.
Tak lama Sheina sudah membuka matanya yang sedikit berair karna menahan mual nya, dan mulut yang sudah tidak lagi ditutupi oleh tangan nya.Samuel menarik dagu Sheina lembut, agar menghadap dirinya. Well, setidaknya dengan melihat wajah bak dewa yunani ini mual Sheina sedikit teratasi. Sheina tersenyum dalam pikiran memiliki kekasih dengan wajah yang sangat tampan.
"Aku cinta sama kamu." Setelah mengatakan itu, Samuel lantas memberikan ciuman dibibir merah Sheina. Menekan bibirnya ke bibir Sheina. Melumatnya dengan lembut. Sheina diam, tidak membalas tapi juga tidak menolak. Well, Sheina wanita normal dan lagi pula Samuel adalah kekasihnya sendiri. dan Samuel tidak suka dengan penolakan. termasuk jika Sheina menolak ciuman yang diberikan Samuel padanya.
Setelah puas, Samuel melepaskan ciuman nya. Kekesalan Sheina sedikit terobati dengan tindakan Samuel barusan. Walaupun Sheina tetap akan mengingat dengan baik kejadian dimana dia dipaksa memakan makanan yang sangat dia hindari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVO [On Going]
RomanceIni kisah cinta antara Samuel & Sheina Samuel Darius - Si Tampan yang dominan dan penuh kuasa, yang teramat mencintai kekasihnya, overposesif, tidak suka dibantah, dan tidak ada yang bisa menolak perintahnya termasuk kekasihnya. Sheina. Membuat Samu...