BAB 5

3.3K 168 7
                                        

Hati hati typo ya teman teman :) selamat membacaaaa :)









Sheina yang ingin men shut down laptop nya merasakan ponsel nya bergetar. Dengan cepat Sheina mengambil ponselnya dari dalam tas nya, dan melihat siapa yang mengerimi nya pesan.

Samuel🖤
Jika urusanmu sudah selesai, susul aku di Cafe depan kampus.

Sheina lantas segera mematikan MacBooknya lalu menutup nya, setelah ia sudah mendapatkan beberapa film film favoritnya kembali. Tentu saja bukan film bergenre horor lagi. Jujur saja untuk saat ini Sheina merasa kapok untuk melanggar aturan yang diberikan Samuel. Sheina beruntung kali ini Samuel masih mau memberikannya Laptop baru dan masih mengijinkannya untuk memegang Laptop. Jika lain kali tidak bagaimana?

"Balik bareng Samuel?" Tanya Tara yang juga tengah mengemasi barang barangnya, melirik Sheina yang sudah beres dengan aktivitasnya. Dan tengah memainkan ponsel nya.

"Yes. Samuel ada dicafe depan kampus. Lo mau ikut?" Tawar Sheina pada temannya itu, merasa tak enak hati karena tidak bisa pulang bersama Tara.

"Enggak deh. Gue mau langsung balik aja. Mau tidur." Jawab Tara sambil menguap.

"Oke deh. Yuk, keluar." Lalu keduanya keluar dari perpustakaan. Melewati ruangan demi ruangan, menyusuri lorong demi lorong yang ada dikampus. Lalu berpisah di depan gerbang kampus.

Tara pulang dengan menggunakan taksi karena memang mereka berdua kekampus menggunakan mobil Sheina tadi. Dan sebagai teman yang baik Sheina menemani Tara sampai taksi yang dipesannya datang.

"Gue balik ya." Pamit Tara sambil masuk kedalam taksi yang ia pesen begitu taksi itu datang. Melambaikan tangan pada Sheina.

"Hati hati ya." Sheina membalas lambaian tangan Tara.

Ketika taksi itu berlalu, Sheina lalu melangkahkan kaki nya untuk menuju Cafe yang berada diseberang jalan. Menyusul Samuel.







~~~~~~~~







"Hei.." sapaan dan elusan lembut dikepala Samuel, membuat Samuel yang tengah sibuk dengan ponselnya menoleh ke arah sampingnya. Sudah ada Sheina dengan senyum tipis nya.Samuel menarik tangan Sheina yang masih mengelus kepalanya. Lalu menggenggam nya.

"Duduk sayang." Titah Samuel, berdiri membuka jalan untuk Sheina agar duduk disampingnya. Dekat dengan jendela cafe. Samuel jelas tahu, duduk didekat jendela cafe adalah tempat favorite Sheina. Karena ia bisa melihat pemandangan diluar sana.

"Sam, mana yang lain?" Tanya Sheina mengernyitkan keningnya. Merasa heran tidak melihat teman teman Samuel yang biasanya selalu ada disekitar Samuel.

"Lagi nguras uang aku." Jawab Samuel enteng sambil mengelus lembut kerutan yang ada di dahi Sheina. Merasa tak suka dengan kerutan yang ada di dahi Sheina, menurut Samuel itu merusak keindahan dahi Sheina. Sedangkan Sheina mengangguk anggukkan kepalanya, paham dengan maksud Samuel.

"Aku laper Sam." Adu Sheina dengan bibir mengerucut lucu. Samuel tersenyum, tangan yang tadi ia gunakan untuk megelus dahi Sheina ia pindahkan untuk mengelus bibir merah Sheina agar tak lagi mengerucut.

"Udah aku pesenin. Sebentar lagi datang." Sheina mengangguk mendengar ucapan Samuel. Penasaran dengan menu apa yang dipesan Samuel untuk dirinya. Karena salah satu aturan yang Samuel buat adalah semua jenis makanan yang Sheina makan itu adalah pilihan Samuel. Karena Samuel tidak ingin Sheina memakan makanan yang tidak sehat apalagi tidak bersih.

Tak lama seorang pelayan datang membawa semua pesanan Samuel. Ada steak medium rare, Spaghetti Carbonara, jus strowberry dan juga jus mangga. Tak lupa ada sepotong kue brownis kesukaan Sheina. Mata Sheina berbinar melihat semua makanan yang ada dimeja. Itu adalah semua makanan favorit Sheina. Semua makanan itu seolah tengah berteriak teriak kepada Sheina berebut untuk minta segera dimakan.

POSSESSIVO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang