O8 : Putus Aja Deh

842 171 5
                                    





“Gue dihujat? Karena pacaran sama Saka?”

Itulah kalimat tanya yang Aira ucap sebagai respons atas omongan Sephia beberapa detik lalu. Memang hal yang kayaknya udah bisa ditebak bakal terjadi, tapi tetep aja rasanya kaget dan sedih dengernya.

Ternyata Saka memang sebesar itu menanam image kasanova di antara para gadis-gadis sekolah ini, sampai jadi pacarnya Saka aja bisa jadi hal yang kayaknya gak pantes dan hal yang terlalu mewah buat Aira.

“Gue kayak budak yang naik level jadi permaisuri cuma karena disukain sama raja, ya?” gumam Aira dengan tatapan yang nunduk, kelihatan kalau dia sedih atas apa yang dia terima.

Tapi sedihnya pun gak berlangsung lama ketika dia sadar satu hal; siapa budak yang disukain sama raja itu?

Aira bahkan lebih cocok disebut budak yang gak tau diri dan mengemis buat jadi ratu palsu dan memanipulasi semua orang seakan-akan raja sendiri yang memilih dia.

“Ai?” panggil Sephia sama Aira yang hampir melamun. “Lo jadi baper begini?”

“Enggak kok!”

“Tapi ekspresilo ketara banget, Ai. Lo sedih karena mulai banyak yang benci sama lo?” tukas Sephia dan gak mampu Aira bales. Cewe dengan rambut lurus yang selalu diiket satu agak ke atas itu cuma diem, menatap mata Sephia yang jelas-jelas bisa membaca perasaannya.

Sephia nambahin, “Lo putus aja sama Kak Saka.” Ucapannya barusan membuat Aira seketika melotot kaget.

“Putus!?”

“Iya. Kenapa? Lo gak mau? Lo mulai suka sama Kak Saka?”

“Heh?” kata Aira, kaget lagi sama isi pertanyaan Sephia.

“Dari kagetnya sih kayaknya lo suka sama Kak Saka. Serius, Ai, secepet ini?”

Aira merasa makin disudutkan sama pertanyaan-pertanyaan Sephia, dan akhirnya dia gak punya pembelaan lain selain kata 'enggak'.

“Gue gak suka sama Saka!”

“Gue mencoba wajar ... Kak Saka emang cakep, sih—”

“Nah! Itu! Mungkin karena dia cakep, makanya gue sempet salting. Tapi seriusan, gue gak suka dia. Gue sadar diri sama hubungan kita.”

Sebisa mungkin, Aira sama Sephia ngobrol dengan suara yang pelan. Mereka kelihatan kayak bisik-bisik, sampai mengundang kecurigaan Vinno sama Harun yang kebetulan lewat.

“Gue kira Sephia gak demen gosip,” sindir Harun sambil lewat di depan Sephia sama Aira.

Tentu aja hal itu bikin Sephia tersinggung. Tapi dia cuma ngelirik sinis doang, terus diabaikan.

“Ngomongin apa sih, Phi? Gue jadi kepo.” Vinno berhenti bentar, tiba-tiba pengen nimbrung.

Sephia langsung sewot, “Vinno, gak sopan amat kelakuan lo. Gak boleh kepo sama urusan orang!”

“Tapi kalo urusan Aira, jadi urusan gue juga, Phi. Gue 'kan calon imamnya dia, iya kan, Ai?” Vinno sempet-sempetnya ngedipin sebelah mata ke Aira.

“Gue garuk mata lo, ya! Gatel bener sama cewe orang!”

Dan lagi, Aira pun akhirnya jadi penonton  di pertarungan para lelaki versus Sephia Harundani.

“Sephia, ngobrolnya udahan deh ya? Nanti lagi aja kita sambung,” kata Aira  pada akhirnya. Dia tahu kalau topik yang  dibahas dari tadi sama Sephia itu termasuk ke privasi atau bahkan rahasia yang cuma Aira, Sephia dan Saka yang tahu.

Aira gak mau ambil risiko kalau ada aja yang bakal gak sengaja denger percakapan mereka dan ngebongkar rahasia kalau Aira sama Saka gak betulan pacaran.

Sephia ngelirik jam dinding dan sedetik kemudian, bel pelajaran pertama berbunyi. Semua siswa termasuk Vinno sama Harun, siap-siap buat mengikuti pelajaran pertama, dan tentu aja Sephia yang harus kembali ke kursinya sebelum guru dateng.

Tapi sebelum kembali ke kursinya yang cuma di belakang Aira, Sephia sempetin buat ngasih Aira semacam wejangan, “Kalau ada pilihan gak nerusin dengan risiko yang lebih kecil, bakal jadi keputusan yang lebih baik ketimbang lanjut dengan syarat dapet risiko lebih besar ‘kan, Ai?”

Setelah itu, Sephia kembali ke kursinya dan guru pelajaran pertama pun dateng.

“Selamat pagi anak-anak nakal!” sapa laki-laki berusia sekitar 27-an itu yang gak lain adalah pak Jakson.

“Yah, kok Bapak lagi sih yang masuk? Dua hari lalu kita udah olah raga, Pak!” teriak Harun yang memang gak ada sopan-sopannya, padahal Pak Jakson belum bilang mau apa.

“Untung masih pagi, jadi Bapak gak bakal ngeladeni anak nakal macam kamu, Harun bin Tora.”

Dan selanjutnya diisi percakapan yang membuka kelas hari itu.

Tapi alih-alih dengerin, Aira yang sejak guru masuk mikirin ucapan Sephia—gak bisa fokus dan akhirnya diem-diem buka ponsel.

Aira ngecek direct message di ingstagram dia, dan bener aja dugaannya—kebanyakan pesan yang masuk berisi hujatan dan ujaran kebencian dari para penggemar Saka Sagara.

Dia berasa pacaran sama anak artis sekelas Verrel Bramasta atau bahkan idol setingkat Byun Baekhyun dan Kim Taehyung. Gak tenang banget.

Ternyata dunia ini lucu banget, karena di dalamnya ada orang-orang yang hidup dengan makan iri hati dan kebencian.

Disela itu, Aira tersenyum.

Sejauh ini masih lancar. Kelihatannya kayak Saka dan dia pacaran karena alasan saling suka. Tapi, gimana kalau suatu saat kebongkar cerita aslinya?

‘Saka Sagara sama Aira Mandala gak beneran pacaran. Mereka cuma pura-pura karena kelancangan mulut Aira yang ngaku-ngaku pacaran sama Saka, dan dengan gak tahu malunya—Aira minta Saka ngelanjutin hubungan tipu-tipu itu dengan dalih gak mau secepet itu ngerasain malu.’

Premis yang bagus untuk dimuat jadi bacaan di dinding sekolah.






 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VIVID : Park Seonghwa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang