Part 1

13.3K 163 0
                                    


Aldercy Carrington's POV

"Would you be my girlfriend?"

"yes, i would"

Beberapa orang langsung berteriak karena ikut gembira mendengar jawaban itu, ada yang kecewa, tidak senang dengan hubungan baru itu.

Biar kujelaskan tentunya ini bukan
hubungan ku tapi ini hubungan yangdijalin oleh Erik dan pacarnya Agata Remanstefa. Jujur saja aku sebenarnya kurang menyukai kepribadian Agata, sebagai sahabat Erik aku mencoba untuk mendukungnya dengan memberikan semangat kepadanya.

Erik menatapku sambil tersenyum
lebar,aku menatapnya dan
mengacukan jempol ke Erik. Agata seperti terlihat heran saat
melihat Erik terseyum bukan kepadanya.Dia menyamakan arah
pandangannya seperti Erik sehingga mataku dengan Agata bertemu, ia
langsung menatapku dengan tatapan
membunuhnya.

**

Aku memutuskan untuk makan siang di luar. Pasti malam ini akan beda. Biasanya aku dan Erik bercerita sampai tengah malam di atap rumahnya, bersandar di bawah angin malam dan banyak hal lain yang kami sering lakukan. Pasti malam ini Erik akan berduaan dengan Agata sementara aku masih sendirian.

Setelah memasuki cafe, aku langsung memesan beberapa menu. Tidak lama kemudian menu yang kupesan telah siap dan aku segera menghabiskannya. Aku segera membayar pesananku dan keluar.

"Aly!"

Aku menghadap ke belakang mendapati Erik setengah berlari kearahku, aku hanya tertawa melihatnya kelelahan seperti itu.

"Why?" tanyaku.

"Kemana saja kau? Aku dari tadi mencarimu" jawabnya dengan napas tersenggal-senggal.

"Kemana pacarmu?" tanyaku.

"Dia ada latihan cheerleader jadi
kami tidak bisa menghabiskan waktu bersama padahal ini malam minggu" jelas Erik.

"Ohh"

"Hanya itu? Oh ayolah, apa yang
membuatmu kehilangan semangat?
Apa karena aku sudah memiliki
pacar sementara kau tidak bisa jadi
pacarku?" Tanya Erik.

Aku langsung menghentikan langkahku dan kembali menghadap Erik
yang tertinggal di belakangku. Aku langsung tertawa keras saat melihatnya.

"Hahaha, kenapa mulutmu itu tidak
bisa berhenti berbicara, Erik?" tanyaku.

"Hey, pertanyaanku tadi belum kau
jawab" kata Erik sambil merangkulku

"Singkirkan tanganmu itu, kalau Agata melihatnya pasti kau dikira menduakannya" kataku.

"We are best friend, right?" Tanya Erik.

"Tentu" jawabku singkat.

Kami diiringi oleh keheningan saat berjalan ke rumah.

"Kapan kau punya pacar?" Tanya Erik.

"Uhh, aku tidak tertarik. Setelah putus aku hanya menganggap setiap yang dikatakan laki-laki hanya bullshit" jawabku.

"Jadi.. kau menganggapku salah satu dari mereka?" Tanya Erik. Matanya menatap ke jalanan dengan lesu.

"Kau beda, Erik" jawabku.

"Kau membenci Agata?" Tanya Erik.

"Eh, tidak"

"Kenapa kalian tadi seperti saling membenci?"

"Emh, aku tidak ingin persahabatan kita menjadi renggang saat kau pacaran dengannya"

"Oh Aly, kita sudah bersahabat dari umur 8 tahun tidak mungkin aku mengabaikan sahabat ku sendiri" katanya sambil melihatku. Keheningan melanda kami sesaat

"Just Friend"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang