1- LUKISAN

44 28 31
                                    

Questions of the day is..

1. Punya bakat apa?

2. Pernah di ghosting nggak?

3.

1- Lukisan

Langit berwarna biru kini mulai berganti dengan warna jingga. Cuaca panas berganti dengan angin sepoi-sepoi, menerbangkan beberapa daun dari ranting.

Keramaian ditaman juga mulai sepi, beberapa anak kecil maupun orang dewasa sudah pulang, sebab hari semakin sore.

Senja disore hari dapat dilihat oleh orang ditaman. Semburat kemerahan muncul dibagian barat. Menampilkan pantulan indah diatas danau.

Rambut panjang dengan warna hitam legam beterbangan seiring angin berhembus. Sepenggal kalimat dari orang yang dia temui hari lalu terlintas dipikiran Senja.

Kata ayah, aku-kamu buat yang pacaran, kalau saya-kamu buat kita

Otaknya dapat mengingat kalimat yang terkesan manis. Tepukan kecil dibahu menyadarkan lamunan Senja. Belum sempat Senja melihat wajah orang tersebut, tempat di sampingnya sudah di tempati pemuda tersebut.

Senyum manis dia tampilkan untuk Senja. Lantas senyum manis juga Senja berikan untuknya.

"Kita belum kenalan waktu itu,"

Senja tertawa kecil. Tawa kecilnya mampu membuat pemuda di sampingnya terhipnotis sejenak.

"Saya Langit, kamu?" Tangannya menjulur ke depan.

Senja sempat melihat sejenak lalu menjabat tangan Langit.

"Senja Maharani," Jabatan tangan keduanya terlepas.

"Senja maharani? Gadis sore hari yang di berkati Tuhan?"

Tawa kecil Senja terdengar lagi, seperti alunan musik yang merdu di telinga Langit.

"Ada aja, emang iya artinya itu?"

Anggukan kepala Langit membuat dahi Senja berkerut, tak urung dari itu Senja tetap mempertahankan senyum tipisnya.

"Gadis sore hari di langit cerah yang di berkati Tuhan,"

Kelopak mata itu mengerjap polos kala Langit mengucapkan kalimat yang sulit dia pahami.

"Senja di Langit." Jari telunjuk nya bergerak menyentuh hidung mungil Senja, di tarik kembali untuk menyentuh dadanya.

Pipi Senja memerah, sekelebat sentuhan Langit di hidungnya membuat dia blushing.

Langit tersenyum, memalingkan wajahnya ketika melihat Senja yang blushing.

"Kalau pake blush on jangan ketebelan, banyak cowok yang lirik." Ucap Langit menatap danau di depannya.

Senja kembali di buat blushing oleh kata-kata Langit. Ujung mini skirt yang dia pakai di remas kuat-kuat, menahan diri supaya tidak kelepasan. Seperti jingkrak jingkrak mungkin.

Jangankan perlakuan, kata-kata aja udah baper gue batinnya.

"Ini nggak pake blush on ya,"

Tangan nya terulur mengusap pipi nya yang mungkin memang merah. Dengan bibir yang di cebikan.

PELUKIS SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang