18.

57 11 0
                                    

_berjalan sendiri itu rasanya sunyi dan dingin untuk itu aku butuh kamu untuk menghangatkan_

masih berada di rumah sakit selepas debat papah nya dimas pun memutuskan pergi dari rumah sakit itu
di perjalanan.

"anak sial itu kenapa tidak mati saja" ujarnya

"sudah sepantasnya kamu mati nak" di barengi dengan gelak tawa namun di barengi dengan suara decitan saat inggin menghindari mobil yang berada di depan namun sayang ia malah menabrak pohon besar dan mobil nya mengeluarkan asap

"sial" ujarnya

warga pun lantas menghampiri korban

"pak, pak bisa buka pintu nya?"

"bapak di dalam masih sadar? "

karna tidak ada sautan dari dalam warga pun mendobrak dan memangil ambulanc

kini sudah berada di rumah sakit yang sama dengan dimas warga pun sudah menelfon sang istri dan kini ibu dari dimas sudah berada di depan ruangan menunggu sang dokter keluar
selang30 menit

"permisi keluarga pasien? "

"iya dok, saya istri nya"

"jadi gini bu, pasien harus di operasi karna kaki nya terhimpit dan patah"

"Inalilahi, lakukan yang terbaik dok"

"baik bu" selepas itu sang dokter pun masuk lagi

1jam kemudian
dokter kluar dari ruang operasi

"gimana dok keadaan suami saya? "

"pasien masih belum sadar bu"

di ruang rawat inap

"mas kenapa bisa begini? "

tiba-tiba sang suami tersadar dan beberapa detik ia menyadari kaki nya

"kenapa kakiku!?, kakiku!?"sambil teriak

" mas, mas yang tenang, aku pangil dokter"

"tenang, gimana aku bisa tenang sedangkan kaki dan tangan aku gak bisa di gerakin! "

dokter pun sampai dan memeriksa

"pasien mengalami lumpuh sementara"

"tapi bisa kan dok untuk sembuh?" ujar sang istri

"bisa bu, dengan melakukan terapy"

"baik kalo begitu saya permisi"

"saya gak mau seperti ini!, engak! "

"mas harus tenang"

"diam kamu! "

"pergi! , dasar kalian anak sama ibu sama saja membawa sial! "

kini ibu dimas berada di ruang inap dimas yang sampai kini belum sadarkan diri

____1minggu kemudian

kediaman rumah dimas

"mas, mas makan dulu yaa"

bruk!
piring itu terjatuh karna di dorong oleh sang suami

"sudah tidak bisa apa-apa masih banyak tingkah" ujar dimas

"kamu ngomong apa?!"

"dimas sudah nak, kamu masuk kamar" ujar sang ibu

"udah si bu, buang aja ke panti jompo"

"udah gak berguna juga kan" lanjut dimas

"dasar anak tidak tau diri!"

"dasar ayah pembunuh, pengecut dan bajinggan"

sang papah inggin memukul namun malah terjatuh

"mas! "

"dimas kamu masuk kamar! "

"jalan aja dulu benerin baru baku hantam" ujar dimas sambil tertawa dan pergi

"anak sialan, liat saja kamu! "

kini dimas berada di kamar nya memikirkan harus bagaimana agar laki-laki itu kapok
kini dimas memutuskan ke balkon ternyata ada sang ayah

"sangat tepat waktu " ujar dimas

"tidak ingin mati saja? " ujar dimas

"kamu yang akan mati" jawab sang ayah

"bukankah kamu yang sudah tidak bisa apa-apa sekarang?"

"pilihanmu hanya dua?"

"apa maksudmu?! "

"aku membunuhmu atau anda mati di dalam penjara"

"dasar pengecut berani dengan orang yang tidak berdaya! "

"bukankah anda juga seperti itu tuan?"

"kamu inggin bermain denganku?, artinya kamu siap mati"

"andalah yang akan mati terlebih dahulu tuan"

"pergi! "

"ohh ternyata tuan tuh cuma ngandelin uang ya? dan siap-siap anda akan bangkrut" ujar dimas berlalu pergi

"anak itu! " ujar sang ayah mengepalkan tangan

"dimas kamu kenapa ketawa?" tanya sang ibu

"ahh tidak bu, aku mau ke kamar" ujar dimas lalu pergi

_______
kini dimas berada di kamar nya merencanakan selanjutnya

"menggambil semua uang di perusahaan dan memecat semua karyawan nya adalah hal yang menyenangkan"

"lalu memberi racun di makanan"

"ide yang bagus untuk membunuh perlahan, tapi aku harus perlahan untuk melihat tua bangka itu menderita"

"selepas misi ini selesai, tua bangka itu mati saatnya aku party"

"rencana yang luar biasa " ujar dimas sambil tertawa

____
di balkon papah nya dimas sedang tidak sadarkan diri karna darah tinggi dan akhirnya jatuh pingsan

"mas! "

"dimas! "

"dimas! "

"iyaa mah? "

"bantu mamah bawa ayah kamu ke kamar"

"yaelah udah si mah biarin"

dimas! "
akhirnya dimas pun nurut dan kini sudah berada di kamar

"sudah tua bukan nya mati malah nyusahin"

"kamu ngomong apa nak? "

"ahh engak, aku balik kamar"

kini dimas memutuskan mandi dan istirahat
kalo kalian tanya putri kemana selepas tau papah dimas lumpuh dia balik ke kampung dengan berhasil bawa surat tanah yang senilai 500jt

FIONA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang