'Ni anak kenapa lagi, kenapa coba merenung sendiri gitu. Udah kayak yang jadi korban pembullyan.' batin Azka memperhatikan Rava yang sedari tadi hanya diam saja.
"Oi, Va. Kenapa lu? Rachella pingsan? Ato dia sakit?" tanya Azka yang sudah tak sabar melihat temannya itu.
"Nggak, dia gapapa." jawab Rava pendek.
"Lah? Terus lu kenapa? Diem mulu daritadi. Gue nungguin nih lu ngomong." jelas Azka yang penasaran apa yang sebenarnya terjadi pasa sahabatnya itu.
"Ka, kalo misal nih, gebetan lu bilang kalo dia ngerasa bahaya kalo di deket lu. Lu bakal ngapain?" tanya Rava yang tiba-tiba bertanya.
"Hem. Gimana ya? Kalo gue sih, karna gue sayang sama dia. Gue bakal ngelepas dia. Karna dengan gue ngelepas dia, dia bisa bahagia dan dia gak dalam bahaya. Walaupun gue yang gak bahagia." ujar Azka menjelaskan pendapatnya.
Rava kembali terdiam. Dia sedang memikirkan bagaimana hari-harinya tanpa Rachella.
- - - - -
DRRRT DRRRT
Terdengar bunyi telepon dari ponsel Rachella.
Tertulis disana nama seseorang yang sebenarnya Rachella rindukan.Rachella yang sedang mengerjakan tugas, menolehkan perhatiannya pada ponsel itu. Ia ragu apakah ia harus mengangkatnya atau tidak.
Tapi, rasa rindunya lebih besar, sehingga ia menjawabnya.
Halo?
Hai. Kamu lagi apa?
Lagi ngerjain tugas. Kenapa, Va?
Gapapa. Aku cuma kangen.
Sejak kejadian kamu dibawa Adeeva, aku belum sempet minta maaf sama kamu.
Maaf banget ya, Hel.
Aku merasa bersalah banget karena karena aku, kamu jadi korban bully Adeeva.Hening. Rachella tak menjawab. Ia hanya terdiam dan mencerna perkataan Rava. Ia tak tau apa yang harus dikatakannya.
Setelah cukup lama terdiam, Rava kembali berbicara.
Hel, mungkin kita gabisa deket kayak dulu.
Karena aku tau, dengan kamu deket sama aku, kamu bakal bahaya.
Jadi, aku mutusin buat ngejauh dari kamu.Va.
Ya?
Aku gamau kita jauhan.
Sekarang, giliran Rava yang terdiam. Ia tak tau harus merespon seperti apa. Dengan Rachella berbicara seperti itu, perasaan harapan yang sudah pupus kembali tumbuh dalam hatinya.
Tapi, kamu bakal bahaya kalo kamu sama aku, Hel.
Kalo aku dalam bahaya, kan ada kamu yang bisa nolongin aku.
Rava kembali terdiam. Perasaan harapan memenuhi dirinya. Ia sangat ingin untuk bersama Rachella. Tapi, ia juga ragu untuk bersama, karena ia takut Rachella yang akan tersakiti karena dirinya.
Kamu yakin?
Ya. Aku yakin.
Aku takut kamu bakal di bully lagi kalau kamu deket sama aku. Aku gamau kamu dalam bahaya, Hel.
KAMU SEDANG MEMBACA
gorgeous
Teen FictionRachella Rosemarie Seorang gadis cantik dengan segudang pengalaman dan kisah cinta yang terkadang membuatnya menutup dan membuka hati kembali. "Kalo lo bilang lo gabisa move on, lo salah. Lo bisa, tapi lo cuma ga tau harus mulai darimana." "Move on...