“As pulang yuk, udah selesai ketemuannya. kakak udah capek, panas. Kak Cika juga udah dijemput sahabatnya. Alaska, aku sama Aska pulang dulu. Besok sekolah ketemu lagi kan? Daah,” ujar kak gama dengan senyum jahilnya.
“Eeehh ehh kak!” teriakku. Dia menyeretku keluar restoran dengan rasa tidak bersalahnya.
“Iissh kakaak! Baru aja bahagia dan lupa kalau jadi obat nyamuk.”Perkenalkan, namaku Aska Aurelia, aku dari dua bersaudara. Dan yang menyeretku tadi kakak tercintaku, namanya Gama Adrian. Dia kakak yang tertop jahilnya, reseknya, pedenya, ngeselinnya, bahkan baiknya. Dia suka sekali menggangguku. Dia juga orang yang peduli, perhatian dan pastinya sayang sama aku (semoga).
Alaska calling…
“Ya, halo Ka?”
“Eh, kemana aja sih kamu? Di sms nggak dibalas, di whatsapp nggak dibuka, di dm kamunya off. Ditelepon nomormu sibuk mulu. Udah makan belum? Obat udah diminum? Kalau belum cepat diminum, entar kelupaan, kamu tau sendiri kamu itu pelupa. Cepetan diminum, aku mau main awas kalo bohong dan gak diminum. Aku jitak kepala kamu.”
“Enak aja! Iya iya, bawel banget sih,” tukasku tidak setuju.Dia sahabatku, namanya Alaska Leonardo. Dia sahabatku yang paling bawel se-Indonesia raya merdeka merdeka. Tampan sih, umurnya diatasku tetapi masih satu angkatan denganku, dia baik, tetapi menyebalkan, resek, tidak pernah absen menggodaku seperti kak Gama.
“Pagi Aska,” sapa sahabatku yang sepertinya melihatku celingukan.
“Eh iya, Naga kemana ya, kok nggak kelihatan. Masuk nggak ya dia? Biasanya udah kelihatan di parkiran depan. Sekarang dimana dia?” batinku yang masih belum menjawab sapaan Sisil.
“Aska? Oy Askaaa!? kenapa sih? Nyari apaan? Dipanggil panggil nggak dengar gitu. Mikirin apa lagi hah?” tanya Sisil kesal.
“Eh, Sisil. Udah lama ya disini? Hehe maaf,” kataku sedikit terkekeh.
“Banget!! udah yuk jalan. bentar lagi bel,” bentaknya sambil menarik tanganku.
“Santai kenapa sih!”Namanya Sisil Agata. Gadis keras kepala yang ngeselin. Sensinya kebangetan, baperan soalnya. Pedenya memalukan. Lumayan baik jika baik. Tetapi galaknya minta ampun.
Bel pulang berbunyi, dan seperti biasa aku ke perpustakaan untuk mencari buku biologi. Aku mengerjakan tugasku disana sedikit. Setelah selesai aku pulang. Saat sampai pintu perpustakaan, tidak sengaja aku ditabrak seseorang hingga jatuh terduduk. Bukuku berserakan.
“Aduh!” pekikku
“Eh maaf, nggak sengaja. Ada yang sakit nggak?” katanya mulai mengambil bukuku dan membantu untuk berdiri. Ternyata yang menabrakku seseorang yang tidak asing bagiku.
“Emm lumayan sakit sih, tapi gapapa kok sayang.” jelasku sambil melihat siku kananku yang terbentur pintu.
“Aduh maaf, mana yang sakit?” tanyanya sedikit khawatir.Ya, dia kekasihku. Namanya Naga Narendra. dia teman seperjuanganku dari SD, SMP, SMA. Dia tampan, pintar, gamers juga, dia penggemar anime. Dia cinta pertamaku, dia pria dingin dan cuek yang tidak sebegitu peka tetapi mudah sekali memikat hatiku ea hehe. Dan tidak ketinggalan, aku sayang sekali padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
Romance"Mungkin jika aku tidak melakukannya, aku tidak akan pernah tahu kesalahanku dimana," batinku. "Dengan ini aku mengerti, apa itu cinta dalam definisi pribadiku." Aku tersenyum tulus lantas menyimpan kembali laptopku.