Disclaimer : Naruto and kawan kawan milik om mk
Pairing : SasuNaru
Genre: Blood, Demon, Historical, shounen ai.
menjauhlah kalian wahai homopobic
o0o
Suasana kerajaan Namikaze sangatlah luar biasa ramai karna hari ini adalah pernikahan dari putra mahkota mereka dengan putri dari kerajaan Hyuga.
Suasan pesta yang meriah, suara kegirangan para rakyat dan pesta dansa yang membuat para wanita mungkin bisa menemukan jodoh mereka disana.
Senyuman bahagia dari kedua keluarga yang sebentar lagi akan menjadi keluarga karna sebuah ikatan pernikahan.
Namun tidak ada yang mengetahui kesedihan sang putra mahkota yang terkurung didalam kamarnya dengan memakai setelah pernikahan seakan nyawa ntah hilang kemana. karna tatapan kosong ke langit malam yang disinari dinginnya cahaya bulan.
Tidakkah ini sangat tidak adil? aku hanya ingin bersama orang yang kucintai! Tapi kenapa semuanya terjadi walau aku tau ini semua bakal terjadi? Sakit... Sakit... sangat Sakit!!
Naruto lalu memandang kearah keranjang buah yang berada didalam kamarnya dan beranjak lalu mengambil pisau yang ada disana.
Dia tersenyum sendu melihat pisau itu.
Haruskah dia mati? Haruskah dia melakukan ini? hanya suara tertawa yang terdengar walau sangat pelan dan air matanya tergerai turun.
Sakit.
Lalu dia mengatahkan pisau untuk menembus jantungnya.
o0o
Dipucak menara jam dikerajaan Namikaze. Duduk seorang pria yang menawan, menatap kearah keramaian pesta yang diadakan pihak istana.
Dia menatap kesana dengan tatapan yang sangat sendu. Lalu dia mengangkat kepalanya melihat lagit berbintang yang agak berawan.
'Haruskah aku kesana?' gumannya dengan senyuman yang sangat sendu lagi.
Dia masih memikirkan bayangan kekasihnya Naruto yang menemuinya memintanya untuk membawanya kabur yang namun hanya dibalas pelukan oleh Sasuke yang sampai akhirnya para pasukan kerajaan datang dan membawa pergi sang pangeran mahkota itu.
Sakit. " Heh." kekehan pelannya melihat bayangan kejadian seminggu lalu itu.
Lalu kembali terbesit bayangan sang kekasih dengan memori yang sangat indah dikepalanya
...
" Suke ajari aku bernyanyi."
" Tidak kenapa suaraku sangat fals."
" Suke aku menyukaimu lo."
" Suke tadi itu ciumam pertamaku."
" Suke bisakah kita bersama selamanya."
.....