Revenge

140 19 3
                                        

"Oh iya, speaking of that bully, kayaknya aku kenal dia siapa..." ujar Jay. Kini mereka sedang dalam perjalanan balik ke tempat camp, "Andrew Reynolds, kan? Yang selalu sombong karena ayahnya adalah COO di sebuah perusahaan besar itu?"

Jake mengerinyit bingung, "Darimana kau tahu?"

"Aku baru ingat dia adalah salah satu seniorku di sekolah hahaha... and do you know what is the plot twist?"

"Plot twist? What plot twist?"

"My dad is the CEO of the company that his dad works as a COO at. Basically, ayahnya adalah tangan kanan ayahku." ujarnya bangga.

Jake melotot, "Benarkah? Astaga, pantesan kamu kayak orang kaya banget gayanya..."

Jay mengerinyit, "Hey, you also come from a wealthy family, duh. But that isn't the point, y'know?"

"Okay.... and what's the point?"

Jay tersenyum licik kepada temannya, "Maybe.. we can sort of... be like our dads, and let him be like his dad..."

"What do you mean by that?" Jake terdengar bingung, "Plus I don't wanna be like my dad, he's mean.."

"Astaga, Jaeyun. That isn't the point... Maksudku, bagaimana kalau kita jadikan dia tangan kanan kita juga? Jadi kita bisa menyuruhnya melakukan apapun. Kita bisa menggunakan jabatan ayahnya untuk taruhannya. Kalau dia tidak melakukan apa yang kita suruh, aku akan mengancamnya dan bilang bahwa ayahku bisa memecat ayahnya kapan saja."

Jake mengerinyit, lalu menggeleng.

Ide yang disampaikan Jay tadi rupanya tidak diterima oleh Jake. Pekerjaan seseorang bukanlah sesuatu yang bagus buat dijadikan taruhan, katanya. 

"Jadi, kamu nggak mau balas dendam?"

"Mau sih, tapi nggak pakai ayahnya juga sebagai taruhannya, Jongseong. Kalau gitu, kita sama kayak ayahku, sama-sama jahat."

"Kan, cuma boongan doang. Nggak mungkin juga kan, ayahku memecat orang yang paling dipercayanya cuman karena anaknya yang nakal?"

"Apa ayahmu selalu menuruti semua permintaanmu?"

"Hm.. iya, sih."

"Nah, kalau begitu presentasenya jadi 50/50. Dan aku nggak mau seseorang kehilangan pekerjaannya karena anak tidak tahu adabnya itu."

"Jadi, bagaimana?"

Jake mengedikkan bahunya, "I don't know."

Keduanya terdiam cukup lama. Mereka memikirkan cara balas dendam yang seru tapi juga tidak crossing the line. 

"Ah! Aku tahu!" Ujar Jay bersemangat, "What if we pull some pranks on him if he bullies you again?"



.



Ternyata, hari-hari berikutnya, Andrew tidak mengganggu Jake sama sekali. Walaupun dia masih nyebelin sih. Jake awalnya jadi ngerasa bersalah karena udah mau bales dendam. Tapi, tanpa disangka, hari ini si Andrew berulah lagi, dari mulai bangunin temen-temen kabinnya dengan nyiramin susu ke mukanya, dorong-dorong anak-anak lain pas lagi mengantri sarapan, sembunyiin sepatu Jake di pohon, ngasih garem yang banyak ke makanannya salah satu anak dan banyak lagi.

Jadi, disinilah mereka, lagi rencanain buat balas dendam ke si pengganggu itu. Nggak cuma ada Jay dan Jake, tapi anak-anak lain yang hari ini dijailin sama si Andrew juga ikutan. Yah, awalnya sih emang cuma mereka berdua doang, tapi kata Jay lebih seru kalo rame-rame ngerjain dia balik. Jadilah Jake ngajak temen-temen kabinnya--yang disiram susu--dan beberapa anak lain buat ikutan.

"So.. what's your plan, Jay?"  tanya Kaia, nggak sabar banget buat bales dendam.

"Actually, I can only think of this one. We all know that he's obsessed with you, Kaia. And of course he won't reject anything that comes from you, right? What if you offer him some oreo but instead of cream, it was toothpaste in it. Then after that, you have to put on your best surprised face, pretend that you didn't do it on purpose..." ujar Jay licik sambil memicing ke arah musuhnya yang terlihat sedang terbahak-bahak setelah mengerjai anak kamp yang lain.



.



Para anak itu akhirnya mengangguk mengerti setelah menyetujui plan besarnya. Rencana eksekusinya adalah besok, dan mereka punya 4 plan (jadi seharian ini Andrew akan diprank balik). Pertama, prank bangun tidur dimana mereka udah ngumpulin banyak jam beker buat diset  alarmnya setiap 5 menit sekali. 

Yang kedua adalah saat sarapan, kebetulan menu sarapan besok adalah salad dan sandwich tuna yang Jay tahu Andrew sangat benci itu. Ia tahu Andrew akan melewatkan sarapannya, dan saat itulah Kaia akan pura-pura kasihan padanya (karena ia tidak bisa makan) dan beraksi dengan oreo isi pasta giginya itu.

Setelahnya, adalah pada saat free time, Jay--satu-satunya yang tidak pernah dijahili Andrew--akan mengajaknya berenang di danau, dan Harvey--salah satu anak yang pernah dijahilinya--akan stand by di bawah air karena kemempuan menahan napasnya yang cukup baik, lalu akan berpura-pura menjadi monster danau yang menarik kaki Andrew. Dan malangnya lagi, saat nantinya Andrew akan naik ke dermaga untuk pulang ke kabin karena ketakutan, ia harus menahan malu dengan berlari telanjang karena Jake sudah lebih dulu menyembunyikan pakaiannya. 

Prank terakhir akan dieksekusi sebelum jam tidur di mana Aiden akan melumuri kasur Andrew dengan madu--yang harapannya pas dia tidur bakal disemutin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Lost The SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang