37. Jujur

807 105 9
                                    




Ekspresi Seungmin

Ekspresi Seungmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ekspresi Hyunjin

Ekspresi Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka berdua terdiam, Seungmin terdiam karena merasa bersalah. Hyunjin pun sama halnya terdiam karena merasa ia tidak mengerti tentang perasaan Seungmin.

Pada akhirnya kebohongan akan terkuak, dan itulah yang terjadi pada Seungmin saat ini. Seungmin telah menceritakan semuanya kepada Hyunjin termasuk jika Jisung menyukai Hyunjin.

Hyunjin terkejut? Tentu sangat, selama bersahabat dengan Seungmin, Seungmin tak pernah menyukai seseorang. Tiap kali ditanya siapa yang Seungmin sukai maka Seungmin akan menjawab tidak tau.

"hyun, lo gak marahkan?"

Hyunjin mengangkat sebelah alisnya, tersenyum kecil pada Seungmin. Yang mana malah membuat Seungmin sedikit takut.

"gak, gw gak marah. Justru gw seneng akhirnya lo suka sama seseorang"

Seungmin menoleh kepada Hyunjin sepenuhnya.

Secara tiba tiba Hyunjin menunduk lalu terkekeh pelan.

"gw cuman kecewa"

Hyunjin kembali menatap Seungmin, menampilkan senyum seperti biasa namun kali ini tersirat rasa kesedihan.

"gw kecewa, kita udah sahabat lama tapi gw kaya gak pernah tau perasaan lo"

"gw kecewa, ternyata lo gak pernah terbuka sama gw"

"dan gw kecewa, karena lo ternyata gak percaya sama gw. Sebegitu gak percayanya ya min? Ketika orang orang tau masalah lo, tapi gw? Kaya orang bego yang nanya lo itu sebenarnya kenapa"

"jadi ini masalahnya lo terus kesel liat gw?"

"Seungmin, apa lo nganggap gw sahabat kaya gw yang nganggap lo sebagai sahabat?"

Mulut Seungmin terkatup, Seungmin benar benar tak bisa menjawab penuturan Hyunjin padanya.

Rasa bersalah makin menggerogoti dirinya begitu saja.

"mending lo balik, gw ngantuk min"

Seungmin mengernyit, ini baru jam 8 malam, Hyunjin biasanya tak bisa tidur awal.

"gw ngusir lo secara halus, kalo lo gak ngerti"

Seungmin mengangguk paham, sepertinya Hyunjin tak mau diganggu, ia kemudian berdiri.

"gw balik dulu"

"iya sono cepet balik"

Seungmin menghela nafas kemudian berjalan keluar dari rumah Hyunjin, Seungmin yakin dia tak akan bisa tidur malam ini.

Setelah Seungmin pergi, Hyunjin mengacak rambutnya kesal.

"anjim! Kenapa si Seungmin nurut".

"si bego itu, kenapa gak ngomong apa apa. Dia gak mau marah marah kaya 'bukan gitu maksud gw'. Emang dasar gak peka"

Hyunjin menyenderkan kepalanya.

"gw yang marah, gw yang kecewa, kenapa gw yang pengen nangis"

"b - a - ba - b - i - bi, Changbin. Gw cengeng banget kenapa sih!"

"PAPAH INI PASTI PAPAH PAS MASIH MUDA SERING NANGIS! DASAR PAPAH CENGENG, GEN NYA NURUN KE HYUNJIN"

"ANAK DURHAKA TIDUR KAMU"

Yang menjawab malah Bundanya.

Dikamar Bunda, Papah Hyunjin hanya menyabarkan istrinya.

"sabar, dia kan anak kita"

"justru itu, jual aja dia lumayan kalo jual organ bisa dapet duit banyak"

"kalo gak dijual malah ngabisin duit"

"ibun jangan gitu ah. Nanti Hyunjin denger"

"MANJAIN TEROSSSS"


















Chat Me, It's Me. [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang