2. Racun.

38 1 0
                                    

Kalau saja kematian bukan akhir dari perjalanan hidup seseorang.

Tentu saja aku akan memilih mati lebih awal. Tapi ada orang yang mencoba membunuh ku sebelum aku mati oleh takdir ku sendiri. Itu kamu.

Aku tertikam, terpanah, dan teracuni oleh tatapan dan perkataan mu waktu itu. Sekarang racun itu masih mengendap dalam tubuhku dalam dalam.

Tak bisa lagi menggunakan obat penawar untuk menghilangkan segala rasa yang sudah ada di dalamnya.

Kini aku hanya tinggal menunggu mati, mati oleh kamu yang meracuni ku.

Lalu ada seseorang yang baru, datang menawari ku untuk membunuhku. Karena terlihat aku sedang kesakitan. Ku bilang "aku tidak sakit, aku sedang merasakan".

Orang itu bingung, dia pikir ku orang gila, aku pun berpikir dirinya pun gila. Lantas ku lihat matanya dalam dalam, ternyata ia teracuni juga oleh seorang yang ia kenal dari lama. Panah itu masih menancap di punggungnya. Entah sadar atau tidak. Ia mengelak saat ku tanya, apakah dirinya masih teracuni atau tidak.

Kini dua orang sama sama menunggu mati. Tapi apakah sebaiknya kita saling tikam saja untuk mati bersama?

Tapi, maaf.

Kamu siapa?

cerita pendek.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang