Pemilik payung abu-abu yang besar itu terlihat sedang susah payah membuka payung miliknya, sedangkan hujan semakin besar curahnya. Pemilik tersebut akhirnya kehujanan bersama payung besar miliknya, masih kesulitan untuk membuka nya. Payung itu tak ingin terbuka, meski si pemiliknya sudah melakukan berbagai cara. Namun hujan semakin membasahi tubuh si pemilik itu, ingin rasanya ia membuang saja payung tak berguna tersebut. Tapi dia pegang erat-erat, sambil berharap hujan akan segera berhenti menurunkan airnya.
Ia mulai berjalan mengelilingi taman tersebut, taman yang hijau terkena air hujan yang sedang menetes deras di atasnya. Ia yang tadinya berharap hujan berhenti, setelah berkeliling taman cukup lama. Ia mulai menyukai hujan disekelilingnya tersebut, suara hujan yang menenangkan didengar olehnya.
Tetes hujan itu mengenai rambutnya lalu turun membasahi wajah sampai terkena bibir yang sudah tersenyum dan mata yang memandangi langit abu-abu kekuningan sore itu. Dia suka hujan-hujanan. Payungnya? Ia lupa taruh di mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita pendek.
RandomCerita yang saya buat ketika ada yang tiba-tiba ada di otak saya dan menolak untuk tidak segera dituliskan.
