penguntit☠️

136 45 9
                                    

Sayangnya, kehidupan normal itu hanya berlangsung seminggu. Terlihat dari kegelisahan Syahila saat ini, meski sudah berada dirumah, namun tidak membuatnya merasa nyaman. Ia merasa setiap gerak-geriknya diawasi.

Jam menunjukkan pukul 12 malam, matanya belum bisa diajak tidur meski sudah beberapa kali menguap.

Tapi saat syahila hendak memicingkan mata dia mendengar suara benda jatuh dari ruang tamu.

Prangg

Mata syahila terbuka lebar saat mendengar suara berisik tersebut. namun setelah itu syahila mendengar langkah kaki yang menuju kamarnya

Tok tok tok

Suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Syahila panik, rasa cemas menjalar keseluruh tubuhnya ia sungguh takut.

Karena Syahila tidak menyahut ataupun membukakan pintu kamarnya, ketukan tersebut semakin keras dan semakin cepat.

"Apakah kau, sungguh tidak akan membuka pintu ini? " Ucap orang yang dari balik pintu tersebut, namun masih tidak ada sahutan.

Brakk

Suara pintu yang didobrak namun sang pelaku tidak menemukan sang pemilik kamar di dalam

Lalu dia berjalan menelusuri ruangan tersebut, Namun pria tersebut melihat jendela kamarnya terbuka. "Sial! Apa dia kabur? "Gerutunya

Lalu pria tersebut pergi keluar dari kamar tersebut dengan tergesa-gesa takut kehilangan jejak Syahila.

Namun saat pria tersebut sudah benar-benar pergi dari rumah tersebut, Syahila keluar dari toilet kamarnya. Yap, Syahila sengaja membukak pintu jendelanya supaya sang penyusup berpikir kalo Syahila kabur.

"Marfin" Ucap Syahila sedikit berbisik, yaa penyusup tersebut Marfin. Teman satu SMA dengan Syahila, tapi entah kenapa Marfin jadi penyusup ataupun seperti mau menyulik Syahila.

Bahkan Syahila tidak mengenal Marfin dengan dekat, dia hanya tau Marfin anak kelas IPS yang populer.

Oke skip kembali ke Syahila.

"Gua harus pergi dari sini" Ucap Syahila lalu dia mengambil koper besar yang ada di atas lemari bajunya, dan memasukkan baju dan alat-alat yang dibutuhkan di dalam kopernya dengan tergesa-gesa.

Syahila lalu mengabil tas sandang dan kopernya, Namun saat di halte bus orang-orang memandanginya aneh.

Tapi Syahila tidak memikirkannya, yang ada dalam otaknya hanyalah untuk kabur dari kota ini bahkan kalau bisa negara ini. Tentu saja dia sangat takut, apalagi dengan Marfin dengan berani menyusup kerumahnya.

Lalu bus datang dan Syahila menaikinya. 'sebenarnya gua nggak tau mau kemana? ' Syahila berkata di dalam hatinya 'apa sebaiknya gua kerumah orang tua aja ya? ' 'nggak-nggak kalo mama khawatir gimana? Atau nggak dia Malah datang ke rumah orang tua gua dan nyakitin keluarga gua? ' Syahila bertanya di hatinya.

"Pemberentian terakhir. " Ucap sang supir namun syahila tidak merespon, sepertinya dia sedang melamun.

"Mbak? "Tegur sang supir entah sejak kapan sudah berdiri di sebelah Syahila.

Tetapi Syahila seperti tidak menyadari sang supir, lalu sang supir melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Syahila, lamunan Syahila buyar dan dia melihat ke sang supir yang sedang berdiri di sebelahnya.

"Ini sudah di pemberentian terakhir mbak" Ucap pria paruh baya itu lagi, setelahnya Syahila berdiri dan minta maaf kepada bapak tesebut, lalu keluar dari bus.

Disisi lain, Marfin sudah mengelilingi komplek tempat Syahila tinggal namun dia masih tidak menemukan Syahila, "Masa, sih, tuh cewek udah pergi jauh? " Ucap Marfin pada dirinya sendiri.

Lalu Marfin menyadari suatu ke ganjalan "Sial" Umpatnya lalu dia kembali ke rumah Syahila dengan cepat. Sesampainya di rumah Syahila dia tidak menemukan tanda-tanda adanya kehidupan.

Saat Marfin masuk kekamar Syahila dia sangat terkejut mendapatkan, kamar tersebut sungguh-sungguh kosong, yang awalnya Marfin liat di meja rias di pojok kamar Syahila terdapat banyak alat make up. Namun sekarang sudah kosong.

Lalu Marfin memeriksa lemari baju Syahila, naas Marfin sungguh tidak menemukan pakaian Syahila. "SIALAN! " Teriak Marfin melegar di penjuru rumah. Lalu Marfin keluar dan menuju bandara.

Karena Marfin pikir mungkin Syahila pergi kebandara untuk kabur keluar negeri, namun sesampainya dibandara dia tidak melihat Syahila. Setelahnya dia menuju ke meja resepsionis lalu bertanya "apakah ada nama penumpang 'Syahila anniesya agatha'."

"Maaf, nama penumpang adalah privasi." Kata karyawan wanita tersebut.

"kalau begitu boleh saya tau apakah dari jam Setengah 1 sampai sekarang sudah ada penerbangan?"

"Waktu penerbangan tadi cuma ada jam 12." Ucap karyawan itu ramah.

"ouh begitu ya, Makasih" Ucap Marfin Ramah lalu pergi dari sana.

***
"Aduh ini gua harus kemana ya" Ucap Syahila bingung, tapi dia tetap berjalan sampai dia berdiri didekat kos putri.

"Apa gua tinggal dikos ini sementara waktu ya? " Tanya Syahila kepada dirinya sendiri

"nggak deh, ini juga udah malam mana mungkin  pemiliknya masih bangun" Ucap Syahila lalu pergi dari sana.

Sekarang sudah pukul 2:45 tapi Syahila masih berjalan sendirian, tapi sesampainya di persimpangan dia melihat ada orang yang memiliki postur tubuh yang sama seperti Marfin. Jelas Syahila takut lalu dia  berlari sangat jauh sampai dia melihat ada cafe yang masih buka.

Lalu dia duduk disana sambil minum kopi, keadaan kafe sangat ramai. Dan Syahila masih bersyukur karena kafe buka sampai jam 4:30, yaa jadi Syahila harus membeli sesuatu sampai jam 4:30, dan Syahila bisa pergi ke rumah orang tuanya, yap Syahila memutuskan untuk kesana sementara ini.

"Maaf, mbak. Cafe nya mau saya tutup" Ucap salah satu karyawan disana untuk membangunkan Syahila, untungnya Syahila langsung bangun.

"Iya, maaf yaa mas. Saya malah ketiduran disini" Ucap Syahila dengan suara khas orang bangun tidur.

"iya mbak, nggak apa-apa" Ucap karyawan tersebut lalu Syahila pergi keluar cafe.

"Udah jam 05:03 ternyata" Ujar Syahila lalu dia pergi menuju halte bus, dan dia menaiki bus menuju ke Bandung. Karena nggak ada Pilihan lain makannya Syahila pergi ke rumah orang tuanya

Pukul 08:32 Syahila sudah sampai di Bandung, dan dia membeli oleh-oleh untuk keluarganya. Namun sesampainya di rumah Syahila melihat mobil yang asing parkir di depan rumahnya.

Setelah itu Syahila melihat Marfin keluar dari rumahnya, dan Syahila bersembunyi di balik tembok dekat sana.

"Syahila sayang, kenapa bersembunyi disana? "Panggil Ibu Syahila.

"ibu, kau mengenal pria tadi?"Tanya Syahila dengan menahan kegugupannya.

"ouh pria yang barusan pergi?, dia kan teman SMA kamu" Ucap Ibu Syahila dengan senyum yang merekah di wajahnya.

"Ngapain dia disini? " Tanya Syahila kepada ibunya.
"Dia? Dia siapa? Ibu maksud kamu? " Tanya ibunya bingung

"Yaa, nggak lah bu. Maksudnya aku tuh, yang barusan pergi" Syahila menjelaskannya kepada ibunya

"ouh, dia nyariin kamu nak. Katanya kamu nggak ada di kontrakan" Ujar ibunya lagi.

Maaf ya kemarin aku unpublish 😁

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?? 😄😄

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa😘😘

Coment next Suyong!

Reveal | Na Jaemin [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang