2.

1.1K 143 4
                                    







Tak ada cara untuk namjoon kabur dari sana karena tangannya di pegang oleh dua orang di kedua sisi.

Terdengar suara gaduh dari dalam tahanan, ada suara tawa yang menggema terkadang juga terdengar suara sesuatu yang di hantam ke sebuah tembok .

Suram .. kata pertama yang terlintas  di pikiran namjoon.

Namjoon bisa melihat banyak sel – sel kosong yang tidak di isi mungkin para tahanan sedang berada di luar,  semakin masuk ke dalam namjoon melihat seorang pria dengan tubuh yang penuh dengan otot sedang di lempar oleh seseorang berkali – kali. Tapi,  sayang tidak ada satu pun dari mereka yang membantu.  mereka semua bersorak senang ketika pria itu jatuh tersungkur dan tak bisa bangun lagi.

“Perhatian tuan – tuan “ namjoon dapat mendengar salah satu petugas yang membawanya masuk kini berteriak dan mendorong namjoon ke depan, mereka mata kini tertuju pada namjoon.

Ada suara grasak grusuk yang telinga namjoon dengar, namjoon refleks melihat ke lantai atas.  Mereka terlihat bersorak seperti sedang menyambut mangsa baru ?.

Namjoon terlihat ketakutan dan buru - buru menundukan kepalanya.

“Hahaha. . “

“Perkenalkan dirimu manis “ ucap seorang pria yang tidak namjoon kenal sama sekali.

Namjoon terlihat diam sambil mencoba mencerna apa yang terjadi saat ini.
Dulu namjoon pikir orang yang masuk penjara akan diam dan tak melakukan apapun di dalam sel dan meratapi nasib.

Tapi, sekarang lihatlah banyak tahanan yang terlihat hilir mudik diluar penjara.

“Jawab “ tanya seseorang yang tangannya penuh dengan darah terdengar tidak sabar.

Sedikit terkesiap dengan apa yang barusan dia dengar namjoon berusaha menjawab pertanyaan walau dengan suara pelan.

“Kim namjoon “

Setelah mengatakan namanya namjoon di tarik oleh salah satu petugas, entah akan di bawa kemana dirinya.namjoon dibawa melewati lorong yang memiliki pencahanyaan remang – remang.  disisi kanan dan kiri  dapat ia lihat  banyak tahanan yang  menatap menatao ke arahnya dengan senyum yang mengerikan .

Ada juga beberapa tahanan yang terlihat sangat lesu dan seperti tidak ada harapan hidup. Semakin dekat ia dapat melihat kalau tahanan disana terlihat sangat lusuh dan kotor.

Namjoon masuk ke dalam sel, tidak ada tempat tidur yang layak. Hanya lantai kotor beralsakan kardus sebagai kasur.

Setelah kedua petugas itu pergi namjoon terlihat jatuh terduduk ke bawah lantai, sorot matanya terlihat sangat kosong.

penjara yang dia masuki adalah penjara khusus orang – orang dengan kejahatan kelas atas.

Orang yang ada di dalam tahanan terlihat menatap namjoon cukup intens .

“Aku tidak mau disini “ gumam namjoon sambil memeluk kakinya sendiri “mereka sangat jahat “

“Diam , tidak ada yang akan mengasihani mu jadi berhenti lah menangis “ ucap seseorang yang duduk tidak jauh dari namjoon, dia terlihat muak melihat pria yang baru masuk penjara tapi dari tadi terus saja merengek.

Namjoon terlihat mencoba menahan Isak tangisnya,  namun itu sedikit susah apa lagi bayangan ia akan tersiksa di penjara entah sampai kapan .

Ada sebuah tangan yang terlihat menepuk pundak namjoon seperti berusaha menguatkannya “tenang lah dan kau Ji-Sung berhenti membuat anak baru tertekan seperti ini “

“Kita memang tidak akan tau kapan kita bisa keluar lagi dari sini tapi setidaknya jangan membuat orang lain tidak nyaman, karena cepat atau lambat penjara ini adalah rumah baginya dan kita harus saling menguatkan “

Orang yang di panggil Ji-Sung hanya menatap tidak minat pada temannya.

Apa itu saling menguatkan karena cepat atau lambat pun mereka akan dieksekusi hanya tinggal menunggu waktu  saja

“Tenang lah kamu aman disini jauh dari orang luar yang akan menyakitimu “ ucapnya lagi sambil mengelus pundak namjoon

Namjoon dapat mendengar suara sorak dan tepuk tangan sekarang kembali terdengar,  seperti tidak ada habisnya.

“Suara yang kamu dengar sekarang akan sering kamu dengar setiap hari ,  kita belum berkenalan “

“Aku won-shi dan dia Ji-Sung “mata namjoon terlihat mengikuti arah tangan won-shi, namjoon melihat seorang pria dengan tubuh besar sedang duduk di sudut ruangan

“Aku namjoon “ suaranya  terlalu pelan untuk di dengar oleh kedua pria itu

“Jadi namjoon kejahatan apa yang kamu perbuat hingga sampai bisa ke sini ? “ mata namjoon kini tertuju pada ji-sung yang mulai menanyakan beberapa pertanyaan

Apa yang harus namjoon katakan karena dia bahkan tidak tau apa – apa

“Aku tidak melakukan kejahatan apapun “ won-shi terlihat mengerutkan alis, tatapannya bertemu pandang dengan Ji-Sung yang berada didepannya. Terlihat mereka cukup bingung dengan apa yang di ucapkan namjoon apa lagi melihat wajah  yang terlihat seperti tidak ada beban .

Tangan namjoon terlihat saling terjalin apa lagi saat kedua orang yang berada di dalam sel bersamanya kini menatap ke arahnya dengan pandangan yang sulit di artikan .

Suasana seperti ini membuat namjoon ketakutan bahkan ingin rasanya dia berteriak meminta bantuan pada siapa pun yang berada di luar sana tapi itu sangat tidak mungkin .

“Jangan berbohong orang yang masuk ke penjara punya alasan mengapa mereka disini “ terdengar won-shi memulai pembicaraan setelah beberapa waktu hanya diam

“Contoh nya Ji-Sung dia masuk penjara setelah membunuh keluarganya terus menjual organ tubuh mereka lalu menghabiskan uangnya untuk berjudi “

“Jangan ingatkan masa lalu ku “ Ji-Sung terlihat menepuk pundak won-shi sambil tertawa tidak ada rasa penyesalan sama sekali

Tangan namjoon terlihat gemetar saat menunjuk Ji-Sung bahkan suara nya terdengar terbata – bata “ja-di kamu ..?”

Tak lama setelahnya namjoon terlihat tidak sadarkan diri membuat mereka merasa heran .

Tapi won-shi pikir ini hal biasa karena banyak orang yang pertama kali masuk penjara mengalami hal yang sama seperti apa yang namjoon alami saat ini .

Kaget , tidak percaya dan ketakutan hal yang wajar .




Tbc


prison /hell [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang