een

14K 396 35
                                    

Warn! Typo Bertebaran!

.....

"Ughhh markhhh- ahhh"

Lenguhan dan desahan itu menggema hingga sudut ruangan itu. Terdengar sangat indah dan merdu untuk telinga Mark, yang kini sedang memompa penisnya di dalam lubang sosok yang ada dibawah kukungannya ini.

"Shhh kau nikmat sayang hhh" Mark semakin bersemangat bergerak untuk mencapai titik putihnya yang semakin dekat.

Ia bawa kedua tungkai telanjang itu untuk bertengger di bahunya. Pinggulnya kembali bergerak, dengan tempo yang lebih cepat lagi sekarang.

Sosok yang ada di dalam kukungan Mark itu menarik wajahnya untuk mendekat, lalu menyatukan kedua belah bibir mereka. Saling memagut dan melumat satu sama lain.

Decitan ranjang menjadi bukti bagaimana kerasnya Mark menyodok lubang yang sudah sangat basah itu.

"Akuhh akan- ahhh sampai Mark nghh hhh"

"Bersama sayang hhhh shhhh"

"Akuhh sampai Ahhhhhh!" Sosok itu terkulai lemas saat berhasil mencapai pelepasannya untuk yang ke sekian. Sedangkan Mark masih terus bergerak untuk mencapai titik putihnya.

Setelah 3 tusukan terakhir, spermanya langsung menyembur membasahi lubang yang sudah terlihat membengkak itu. Saking banyaknya cairan yang dikeluarkan Mark, perut terlihat sedikit membuncit karena cairan cinta milik Mark yang baru saja ia luncurkan.

"Terimakasih sayang. Kau selalu bisa membuatku merasa puas." Sebuah kecupan ia daratkan di dahi sosok yang tengah terpejam itu.

Anggukan pelan ia berikan sebagai jawaban. Wajahnya ia bawa untuk bersandar di dada telanjang Mark yang ada di sebelahnya.

"Kenapa pulang larut sekali? Kau tau, aku menunggumu sejak tadi."

"Maafkan aku sayang. Pekerjaan ku menumpuk di kantor."

Sosok itu mengangguk singkat mendengar ucapan Mark yang kini mengusap dengan lembut Surai coklat madu itu.

"Apa si buta itu sudah tidur?"

"Sebelum keluar aku memastikan dia benar benar lelap tadi, kau jangan khawatir."

"Aku tidak. Malah aku akan sangat merasa senang jika si buta sialan itu tau hubungan kita. Aku tidak suka berbagi apa yang sudah menjadi milikku." Sosok itu semakin menenggelamkan wajahnya di dada Mark.

"Haechan-ah, jangan begitu-..."

"Ck! Kau selalu membelanya sialan. Sana pergi saja ke pelukannya bede-"

Cup!

Belum selesai haechan-sosok yang baru saja selesai bercinta dengan mark- menyelesaikan ucapannya, bibirnya sudah lebih dulu dikecup dan dilumat oleh Mark.

"Aku tidak membelanya sayang. Hanya saja, bagaimanapun dia tetaplah saudaramu."

"Saudara tiri, tolong garis bawahi itu. Sudah cacat, merepotkan orang lain dan membawa sial juga." Haechan memutar bola matanya dengan jengah. Tangannya ia bawa untuk diletakkan keatas dada Mark. Menari disana membentuk pola abstrak, yang ternyata lama lama membentuk tulisan 'aku mencintaimu'.

"Aku juga."

Dan seketika wajahnya langsung memerah mendengar balasan dari Mark.

Menggemaskan.

Mark langsung menjatuhkan kecupan kecupan diwajah Haechan dan melumatnya kemudian. Pagutan itu berlanjut hingga mereka saling menukar Saliva.

"Satu ronde lagi ya?"

Rainbow | Markhyuck (On-Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang