twee

7.1K 269 28
                                        

Warn! Typo bertebaran!

Ingat! Komen sama vote nya jangan lupa ya!

...

Mark membenarkan letak selimut untuk menutupi tubuh polos Haechan dengan sempurna. Menundukkan kepalanya untuk mengecup dahi pria itu dengan lembut.

"Aku mencintaimu." Bisiknya dengan sangat pelan, takut akan mengganggu tidur pria itu nantinya.

Mark keluar dari kamar Haechan yang berada di lantai 2 itu, dan berjalan menuju dapur. Ia butuh segelas air untuk mendinginkan tenggorokannya.

Helaan nafas keluar dengan sangat berat dari celah bibir pria kelahiran Kanada itu. Tangannya mengusap gusar wajahnya sendiri.

Langkahnya ia bawa untuk menuju ke kamar yang ia dan jaemin tempati di lantai 1.

"Mark Hyung?"

Mark sedikit tersentak mendengar suara jaemin. Bisa ia lihat pria itu sudah duduk diatas kasur mereka.

"Iya sayang?" Mark menghampiri jaemin dan duduk disebelahnya. "Kenapa bangun?" Usapan lembut ia bubuhkan di rambut halus milik jaemin.

"Aku terbangun saat merasakan kau tidak ada di sebelahku. Kau kemana tadi Hyung?" Jaemin mengulurkan sebelah tangannya ke udara, memberi kode pada Mark.

Mark yang melihat itu langsung meraih tangan mungil itu dan mengarahkan ke wajahnya. "aku haus tadi, jadi pergi ke dapur untuk mendapat segelas minum."

Mark menuntut tubuh jaemin untuk kembali rebahan diatas kasur. "Kita tidur lagi. Aku akan memelukmu."

Jaemin membalas pelukan Mark pada tubuhnya. Telapak tangan Mark dengan lembut mengusap punggung sempit yang ada di pelukannya. "Tidurlah lagi. Aku mencintaimu." Maafkan aku.

Setelah merasa nyaman dipelukan sang suami, jaemin kembali berlabuh di alam mimpinya. Dengkuran halus mulai terdengar di telinga Mark.

Ia semakin mengeratkan pelukannya. Matanya ia pejamkan, "maafkan aku na. Tapi aku tidak bisa melepaskan kalian berdua." Mark mengecup lama dahi itu.

Cukup lama Mark mengusap punggung Jain dan mengecupi wajah serta dahi jaemin, akhirnya pria itu menyusul jaemin yang sudah lelap sejak tadi.

..
.

"Selamat siang Na Jaemin."

Jaemin tersenyum dengan lebar mendengar sapaan itu. Kepalanya reflek menoleh ke sumber suara.

Bisa di dengarnya dengan jelas langkah kaki yang mendekat kearahnya. "Selamat siang Tuan Lee." Senyuman manis yang ia ciptakan dari garis bibirnya itu, membuat pria bernama Lee Jeno itu tertawa gemas.

"Bagaimana kabarmu hari ini Jaemin? Sudah siap untuk kembali belajar?"

Jeno meletakkan tas yang dibawa olehnya itu, mengeluarkan beberapa buku tebal yang ada di dalamnya.

Kepala jaemin mengangguk dengan semangat. Jangan lupakan senyuman lebar itu. "Siap!"

"Menggemaskan." Lirih Jeno.

"Maaf?"

"Ah,, itu, apa tuan Mark yang mengantar mu kemari?"

Jaemin menggelengkan kepalanya. "Dia bilang ada Rapat penting siang ini, jadi aku kesini naik taksi. Bibi Yu yang memesankannya untukku tadi."

Jeno hanya mengangguk beberapa kali, yang tentunya tidak bisa di lihat oleh jaemin yang sedang tersenyum dengan lebar.

"Baiklah, kalau begitu kita mulai kelas hari ini."

Rainbow | Markhyuck (On-Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang